SAHAM

Rekomendasi Saham Saat IHSG Melemah

Rekomendasi Saham Saat IHSG Melemah
Rekomendasi Saham Saat IHSG Melemah

JAKARTA - Di tengah dinamika pasar yang kian volatil, investor dituntut untuk tetap cermat membaca peluang. Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi dan menunjukkan tren pelemahan setelah sebelumnya menguat dalam beberapa hari, bukan berarti kesempatan meraih cuan telah tertutup. Justru, kondisi seperti ini kerap dimanfaatkan oleh pelaku pasar yang berpengalaman untuk masuk ke saham-saham potensial.

Saat membuka perdagangan pagi, IHSG berada di posisi 7.625,79. Namun hanya dalam waktu singkat, indeks langsung melemah 36,81 poin atau setara 0,48 persen, hingga menyentuh level 7.577,95 berdasarkan data RTI pukul 09.10 WIB. Volume perdagangan cukup aktif dengan nilai transaksi tercatat sebesar Rp1,19 triliun dan total saham yang berpindah tangan mencapai 2,58 miliar lembar.

Secara keseluruhan, pergerakan saham menunjukkan tekanan di awal hari, dengan 230 saham mengalami penurunan, 195 saham bergerak naik, dan 215 lainnya stagnan. Hal ini mencerminkan sentimen pasar yang cenderung berhati-hati, terutama di tengah menantinya kepastian global dari sisi kebijakan suku bunga dan ketenagakerjaan.

Kondisi ini juga mengindikasikan bahwa IHSG kemungkinan besar akan bergerak dalam pola yang cenderung datar alias sideways. Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyampaikan dalam riset hariannya bahwa IHSG berpotensi sideways dengan support di level 7.580–7.600 dan resistance di kisaran 7.630–7.650.

Meski demikian, perdagangan sebelumnya menunjukkan geliat positif. IHSG berhasil menguat 0,94 persen dengan dukungan kuat dari aksi beli investor asing yang membukukan net buy sebesar Rp179 miliar. Beberapa saham yang menjadi incaran asing mencakup ASII, BBRI, BBNI, PGEO, dan GOTO  menunjukkan minat investor terhadap emiten-emiten besar dengan fundamental solid tetap tinggi.

Jika dilihat lebih luas, kondisi pasar global turut memengaruhi sentimen investor dalam negeri. Di pasar saham Amerika Serikat, mayoritas indeks utama bergerak cenderung flat. S&P 500 naik tipis 0,02 persen, Nasdaq Composite bertambah 0,33 persen, sementara Dow Jones turun 0,14 persen. Para investor global tampaknya menahan diri menjelang pengumuman penting dari The Fed mengenai arah suku bunga, serta rilis data ketenagakerjaan AS dalam waktu dekat.

Kawasan Asia-Pasifik pun menunjukkan pola pergerakan yang serupa: cenderung variatif dan menanti kepastian lebih lanjut dari pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang akan dimulai di Stockholm. Ini menambah nuansa kehati-hatian dalam pergerakan pasar regional.

Di China, indeks CSI 300 naik 0,21 persen dan Shanghai Composite menguat 0,12 persen. Di sisi lain, Jepang mencatat pelemahan dengan indeks Nikkei 225 turun 1,10 persen dan Topix melemah 0,72 persen. Korea Selatan mencatatkan pergerakan campuran, dengan Kospi naik 0,42 persen dan Kosdaq justru melemah 0,32 persen. Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,36 persen, sementara Hang Seng Hong Kong mengalami penguatan 0,68 persen.

Kembali ke pasar domestik, meski tekanan terhadap IHSG cukup nyata, peluang tetap terbuka lebar bagi investor yang ingin melakukan aksi beli saat harga terkoreksi. BNI Sekuritas merilis enam rekomendasi saham yang dinilai memiliki potensi untuk ditradingkan dalam jangka pendek.

Berikut adalah enam saham yang direkomendasikan sebagai trading idea hari ini:

BBRI
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: Rp3.900–Rp3.940
Cut loss: Di bawah Rp3.870
Target harga: Rp4.000–Rp4.050

PANI
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: Rp15.775–Rp15.975
Cut loss: Di bawah Rp15.650
Target harga: Rp16.200–Rp16.500

PGEO
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: Rp1.660–Rp1.680
Cut loss: Di bawah Rp1.640
Target harga: Rp1.720–Rp1.740

ADRO
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: Rp1.900–Rp1.925
Cut loss: Di bawah Rp1.900
Target harga: Rp1.965–Rp2.000

KRAS
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: Rp292–Rp298
Cut loss: Di bawah Rp288
Target harga: Rp306–Rp310

WIRG
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: Rp104–Rp108
Cut loss: Di bawah Rp103
Target harga: Rp112–Rp117

Strategi “speculative buy” atau beli spekulatif yang direkomendasikan mencerminkan peluang jangka pendek yang bisa dimanfaatkan oleh investor aktif, dengan disiplin terhadap level cut loss untuk meminimalkan risiko. Saham-saham ini dipilih karena memiliki potensi teknikal yang menarik dan sentimen positif yang mendukung, baik dari sisi aliran dana maupun fundamental perusahaan.

Situasi seperti saat ini, di mana IHSG sedang mengalami koreksi, sering kali menjadi ajang bagi investor untuk melakukan reposisi portofolio. Dengan pendekatan yang tepat dan data yang kuat, peluang meraih keuntungan tetap terbuka meskipun pasar sedang tidak dalam kondisi optimistis.

Investor yang siap mengambil risiko dengan kontrol manajemen risiko yang baik dapat menjadikan fase pelemahan pasar sebagai momen untuk akumulasi saham-saham pilihan. Dukungan analisis dan rekomendasi dari lembaga sekuritas seperti BNI Sekuritas menjadi alat bantu penting dalam menyusun strategi investasi yang bijak di tengah kondisi yang tidak pasti.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index