JAKARTA - Di tengah upaya percepatan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Lebak menaruh perhatian besar pada sektor infrastruktur, terutama perbaikan jalan dan jembatan. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), pemerintah setempat menggelontorkan anggaran sebesar Rp37 miliar untuk menyelesaikan proyek perbaikan infrastruktur yang tersebar di berbagai wilayah. Target utamanya adalah menyelesaikan seluruh pekerjaan tersebut sebelum momentum peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80.
Langkah strategis ini tidak hanya bertujuan memperbaiki kondisi fisik infrastruktur yang rusak atau menua, tetapi juga memperkuat konektivitas antarwilayah. Harapannya, mobilitas masyarakat dan distribusi barang akan semakin lancar, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di berbagai sektor.
Kepala Dinas PUPR Lebak, Irvan Suyatupika, menyampaikan bahwa program ini mencakup 19 paket pekerjaan yang tersebar di wilayah dalam kota maupun luar kota. Dari total tersebut, 12 paket diarahkan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di pusat kota Rangkasbitung.
- Baca Juga Erick Thohir Bawa Turnamen ke Medan
Beberapa ruas jalan strategis yang masuk dalam daftar prioritas perbaikan meliputi Jalan Juanda, Jalan Siliwangi, Jalan Langlang Buana, Jalan Bidin Surya Gunawan, Jalan Seh Nawawi, serta Jalan H. Samaya Bakti Manunggal. Panjang total perbaikan di area ini mencapai 12 kilometer, dengan alokasi anggaran sebesar Rp22 miliar.
Menurut Irvan, pendekatan yang dilakukan dalam perbaikan ini mempertimbangkan berbagai aspek teknis, termasuk kondisi lapangan dan volume kendaraan. Beberapa ruas jalan akan dihotmix, sedangkan ruas yang memiliki tingkat lalu lintas berat, seperti dilalui truk dan tronton, akan dibetonisasi untuk menjamin ketahanan dan umur panjang jalan. Jalan Seh Nawawi menjadi salah satu contoh konkret pelaksanaan teknik betonisasi yang sedang diterapkan.
Tak hanya berfokus pada kota, proyek infrastruktur ini juga menyentuh wilayah luar Rangkasbitung. Terdapat tujuh ruas jalan yang menjadi sasaran peningkatan kualitas, termasuk Ruas Jalan Suka Hujan – Cigemblong, Ruas Jalan Kadubitung – Bujal (yang menggunakan konstruksi beton), serta Jalan Cileles.
Setiap ruas jalan yang ditangani dirancang sesuai kebutuhan dan urgensi di lapangan. Pendekatan ini memungkinkan optimalisasi penggunaan anggaran tanpa mengesampingkan kualitas hasil pekerjaan. Di sisi lain, penentuan jenis material dan metode perbaikan juga memperhatikan potensi lalu lintas kendaraan di masa depan.
Selain pekerjaan jalan, sektor jembatan juga mendapat perhatian. Dinas PUPR Lebak tengah menangani perbaikan dan pembangunan tiga jembatan penting yang dianggap strategis untuk konektivitas masyarakat. Tiga lokasi yang ditetapkan untuk pekerjaan ini adalah Jembatan Maja, Jembatan Parung Kujang, serta satu jembatan lain yang dikerjakan melalui sinergi bersama program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Kehadiran program TMMD dalam pembangunan jembatan menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dan instansi militer untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah. Program ini juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat desa yang selama ini kerap terisolasi akibat keterbatasan akses.
Seluruh pekerjaan, baik di sektor jalan maupun jembatan, ditargetkan rampung sebelum Hari Kemerdekaan RI. Hal ini bukan hanya bentuk simbolik untuk menyambut hari besar nasional, melainkan menjadi komitmen Pemkab Lebak dalam menunjukkan keseriusannya terhadap percepatan pembangunan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.
Secara keseluruhan, proyek infrastruktur ini diharapkan membawa banyak manfaat. Salah satu yang utama adalah peningkatan konektivitas antarwilayah yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka akses pendidikan dan layanan kesehatan, serta memudahkan distribusi barang dan jasa. Bagi masyarakat di pedesaan, peningkatan infrastruktur ini menjadi jembatan harapan untuk keluar dari ketertinggalan.
Pemerintah Kabupaten Lebak juga memastikan bahwa proyek ini dikerjakan secara transparan dan sesuai dengan ketentuan teknis. Pengawasan lapangan dilakukan secara berkala untuk memastikan kualitas dan ketepatan waktu pengerjaan, serta menghindari pemborosan anggaran.
Langkah-langkah ini memperlihatkan bagaimana pembangunan infrastruktur tak hanya sekadar mengganti jalan berlubang atau memperbaiki jembatan tua, tetapi juga menjadi bagian dari strategi besar membangun masa depan Lebak yang lebih maju dan terhubung. Melalui optimalisasi program ini, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat langsung berupa peningkatan mobilitas, kenyamanan, dan aksesibilitas.
Dengan alokasi anggaran yang terukur dan pendekatan teknis yang cermat, Kabupaten Lebak memperlihatkan keseriusan untuk menjadikan infrastruktur sebagai fondasi utama dalam mendorong transformasi wilayah. Jika proyek ini berjalan sesuai rencana, maka bukan hanya peringatan Hari Kemerdekaan yang meriah, tetapi juga masa depan Lebak yang lebih terintegrasi dan berdaya saing tinggi.