JAKARTA - Langkah strategis Bandara Syamsudin Noor dalam membuka rute internasional kembali mengalami penyesuaian jadwal. Penerbangan internasional perdana menuju Kuala Lumpur, yang sebelumnya diagendakan lebih awal, kini ditunda dan dijadwalkan ulang untuk bulan Oktober. Penundaan ini tidak mengurangi antusiasme dan kesiapan berbagai pihak yang terlibat untuk memberikan layanan terbaik bagi para penumpang.
Penjadwalan ulang penerbangan ini terungkap dalam rapat koordinasi yang melibatkan Komisi III DPRD Kalimantan Selatan, PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Syamsudin Noor, serta Dinas Perhubungan Kalsel. Dalam forum tersebut, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Syamsudin Noor, Khaerul Assidiqi, menegaskan kesiapan penuh dalam menyambut penerbangan internasional perdana yang akan menjadi tonggak sejarah baru bagi Bandara Syamsudin Noor dan masyarakat Kalsel.
“Kami pastikan semua sudah siap. Tak hanya kedatangan, maupun keberangkatan dari dan ke luar negeri,” ungkap Khaerul. Penyiapan tidak hanya terbatas pada infrastruktur bandara, namun juga fasilitas pendukung dan sumber daya manusia yang memadai untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan internasional.
- Baca Juga Infrastruktur Jalan Gumas Dipercepat
Menurutnya, kesiapan petugas di berbagai sektor, mulai dari check-in, kebersihan, hingga pengaturan alur keberangkatan dan kedatangan telah direncanakan dengan matang. Hal ini penting mengingat penerbangan internasional memerlukan standar dan prosedur yang berbeda dibandingkan penerbangan domestik. Pemeriksaan dokumen keimigrasian dan protokol karantina sudah disiapkan dengan lengkap agar pelayanan kepada penumpang dapat berjalan lancar dan aman.
Khaerul juga menekankan bahwa sumber daya manusia yang akan bertugas selama penerbangan internasional telah dilatih dan disiapkan secara khusus. “SDM untuk mendukung penerbangan internasional kami pastikan sudah siap dalam memberikan pelayanan,” tambahnya.
Penerbangan perdana ini memiliki nilai historis tersendiri bagi Kalimantan Selatan, karena selama ini Bandara Syamsudin Noor belum pernah secara langsung melayani rute internasional selain penerbangan haji yang sifatnya musiman. Dengan dibukanya rute ini, diharapkan dapat membuka akses baru bagi masyarakat untuk bepergian ke luar negeri, sekaligus menjadi simbol kemajuan infrastruktur transportasi udara di Kalsel.
“Penerbangan perdana ini sebagai ajang pembuktian tingginya keinginan masyarakat ingin ke luar negeri. Secara histori belum pernah, ini akan menjadi sejarah bagi Kalsel,” kata Khaerul. Jadwal penerbangan akan beroperasi sebanyak empat kali dalam sepekan, yakni setiap Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. Keberangkatan perdana direncanakan pada pukul 10.15 Wita menuju Kuala Lumpur.
Selain kesiapan operasional, hal menarik lain adalah harga tiket yang ditawarkan untuk penerbangan internasional perdana ini terbilang sangat terjangkau. Harga tiket dimulai dari Rp839 ribu, yang justru lebih murah dibandingkan dengan tarif penerbangan domestik di beberapa rute populer.
Khaerul menambahkan bahwa hingga saat ini sudah ada sejumlah pemesanan tiket untuk penerbangan internasional perdana tersebut, yang menunjukkan respon positif dari masyarakat maupun pelaku perjalanan. “Sudah ada laporan pemesanan tiket penerbangan perdana internasional nanti,” ujarnya.
Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK, turut memberikan perhatian khusus terkait kesiapan layanan di bandara. Ia menegaskan bahwa fasilitas yang disediakan harus benar-benar memadai untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan penumpang saat penerbangan internasional perdana berlangsung.
“Tentunya kami bangga akhirnya penerbangan internasional dibuka. Kesiapannya harus benar-benar matang,” pesan Supian. Ia berharap pembukaan rute internasional ini tidak hanya berhenti pada Kuala Lumpur saja, tetapi juga dapat berkembang ke negara-negara lain seperti Singapura yang dikenal sebagai pusat investasi, khususnya di sektor pertambangan dan perkebunan.
“Kami ingin penerbangan internasional juga merambah rute ke negara selain Malaysia. Contohnya ke Singapura, karena di sana banyak investor pertambangan dan perkebunan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan, Fitri Hernadi, menegaskan bahwa rencana penerbangan perdana sudah final dan akan menggunakan maskapai AirAsia. “Sudah fix, dengan maskapai AirAsia yang berangkat langsung dari Bandara Syamsudin Noor ke Kuala Lumpur,” ujarnya.
Dengan pembukaan rute internasional ini, bukan hanya memberikan kemudahan akses bagi masyarakat Kalsel ke luar negeri, namun juga membuka peluang besar untuk meningkatkan arus investasi, pariwisata, dan konektivitas ekonomi antarnegara. Ke depan, langkah ini diharapkan menjadi pintu gerbang baru yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan jaringan global.
Secara keseluruhan, meski terdapat penundaan, persiapan matang berbagai pihak menjadikan penerbangan internasional perdana Bandara Syamsudin Noor sebagai momentum penting bagi perkembangan transportasi udara di Kalimantan Selatan. Dengan harga tiket yang kompetitif dan layanan yang profesional, diharapkan penerbangan ini dapat menarik lebih banyak penumpang dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.