SAHAM

Saham Pilihan Masih Menarik

Saham Pilihan Masih Menarik
Saham Pilihan Masih Menarik

JAKARTA - Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pekan lalu dengan penurunan tipis, pelaku pasar tetap memiliki ruang optimisme terhadap sejumlah saham pilihan yang dinilai masih berpotensi mencetak rebound. Tekanan yang menimpa sektor keuangan, transportasi, dan infrastruktur tak sepenuhnya memadamkan sentimen positif terhadap emiten-emiten yang dinilai undervalued maupun yang memiliki prospek kuat dalam jangka pendek.

IHSG ditutup melemah 0,08% ke level 7.537,76. Selama sepekan, indeks sempat menyentuh posisi tertinggi 7.680,19 pada perdagangan Selasa pagi, sebelum terkoreksi ke posisi terendah di 7.476,38. Koreksi ini dipicu oleh tekanan cukup signifikan dari sektor keuangan yang melemah 4,7%, disusul sektor transportasi 1,44%, dan infrastruktur 0,2%.

Volume perdagangan selama seminggu tersebut terbilang tinggi, mencapai 165,81 miliar saham, dengan total nilai transaksi sebesar Rp80,35 triliun. Frekuensi transaksi pun cukup aktif, yaitu sebanyak 8,91 juta kali. Meski banyak aksi jual, sejumlah analis menilai hal ini memberikan peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi terhadap saham-saham potensial yang memiliki ruang pemulihan.

Beberapa sekuritas tetap memberikan rekomendasi saham untuk perdagangan hari ini, karena melihat adanya peluang teknikal maupun fundamental yang dapat dimanfaatkan oleh investor, baik jangka pendek maupun menengah. Rekomendasi ini disusun dari berbagai sumber sekuritas terkemuka.

Dari BRI Danareksa Sekuritas, saham-saham seperti MDKA, MYOR, dan NCKL menjadi sorotan. Ketiganya dinilai memiliki potensi teknikal rebound setelah mengalami tekanan dalam perdagangan sebelumnya. MDKA, sebagai salah satu emiten pertambangan logam, diyakini mendapat sentimen positif dari stabilisasi harga komoditas, sementara MYOR dinilai menarik dari sisi konsumsi domestik.

BNI Sekuritas mencermati saham MINA, BKSL, dan RATU. Saham MINA dianggap memiliki prospek jangka panjang di sektor perikanan terpadu, sedangkan BKSL dan RATU lebih mengarah ke pergerakan teknikal yang sedang menguat. Dukungan terhadap sektor properti juga menjadi latar rekomendasi ini.

Dari sisi sekuritas lainnya, seperti Philip Sekuritas, saham EXCL, MBMA, dan SHIP turut menjadi fokus. Emiten telekomunikasi seperti EXCL dianggap akan mendapat sentimen positif dari perkembangan jaringan 5G dan ekspansi digitalisasi. MBMA yang bergerak di sektor pertambangan baterai kendaraan listrik juga masih dinilai menjanjikan, apalagi dengan tren elektrifikasi global yang belum surut.

Phintraco Sekuritas menyoroti saham JPFA, HRUM, ISAT, TOBA, dan KLBF. JPFA dinilai kuat dari sisi fundamental, sementara HRUM dan TOBA mendapatkan dorongan dari harga batu bara global. ISAT tetap dalam radar investor karena kinerja konsisten di tengah persaingan ketat sektor telekomunikasi.

Sementara itu, MNC Sekuritas menempatkan saham-saham seperti BMRI, AGRO, RATU, dan WIRG dalam daftar rekomendasi. BMRI sebagai bank besar tetap menarik, meski sektor keuangan mengalami tekanan. AGRO dan WIRG menawarkan prospek di sektor digital banking dan teknologi.

CGS International Sekuritas juga menggarisbawahi saham-saham unggulan seperti UNVR, BRMS, INCO, JPFA, EXCL, dan TPIA. INCO dinilai mendapat angin segar dari harga nikel yang stabil, sementara UNVR dan BRMS menarik karena pergerakan harga yang mulai menunjukkan tren pemulihan.

Panin Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas, dan sekuritas lainnya turut merekomendasikan saham-saham seperti SMGR, BMAS, RTGA, AGRO, BBYB, dan NET yang masing-masing punya potensi teknikal dan sentimen sektoral.

Rekomendasi ini mencerminkan bahwa meskipun indeks secara umum mengalami tekanan, tetap ada peluang di saham-saham tertentu. Terlebih, pasar saham domestik saat ini masih dalam tren konsolidasi, dan investor dengan profil risiko moderat hingga tinggi dapat memanfaatkan fluktuasi harga untuk melakukan pembelian di level bawah.

Kondisi eksternal seperti dinamika ekonomi global, sikap bank sentral terhadap suku bunga, serta fluktuasi harga komoditas tetap menjadi faktor yang memengaruhi sentimen pasar secara umum. Namun, strategi pemilihan saham berbasis analisa sektoral dan teknikal jangka pendek tetap bisa diandalkan untuk meraih peluang di tengah ketidakpastian.

Seiring dengan aktivitas investor asing yang tercatat melakukan aksi jual sebesar Rp2 triliun pada saham-saham bank besar dalam sepekan terakhir, analis menilai adanya potensi rebalancing portofolio dan bukan semata-mata tanda pelemahan sektor. Hal ini membuka ruang bagi investor domestik untuk mengambil posisi di saham-saham unggulan dengan valuasi yang mulai menarik kembali.

Meskipun sentimen global bisa menimbulkan volatilitas jangka pendek, pasar masih memiliki katalis positif seperti potensi stabilisasi suku bunga, kinerja emiten kuartal III yang mulai terbaca, serta arah kebijakan fiskal yang mendukung pemulihan konsumsi. Dengan pendekatan selektif dan disiplin dalam manajemen risiko, investor tetap bisa memanfaatkan rekomendasi saham hari ini sebagai referensi untuk mengambil posisi strategis di tengah dinamika pasar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index