Bisnis

Bisnis Batik Madura Tembus Pasar Global

Bisnis Batik Madura Tembus Pasar Global
Bisnis Batik Madura Tembus Pasar Global

JAKARTA - Transformasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia kian menunjukkan hasil konkret dalam penguatan sektor bisnis lokal. Salah satu contoh keberhasilan nyata datang dari Madura, di mana sebuah UMKM batik binaan Bank Mandiri berhasil menembus pasar ekspor hingga Amerika Serikat. Di balik pencapaian ini, terdapat dukungan sistematis melalui program Rumah BUMN (RB), yang telah menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi kerakyatan secara terukur dan inklusif.

Komitmen Bank Mandiri dalam mendukung kemajuan UMKM tidak hanya bersifat deklaratif. Dengan memperkuat peran RB yang tersebar di berbagai wilayah, bank berpelat merah ini telah menunjukkan keseriusan dalam membangun fondasi ekonomi dan bisnis dari akar rumput. Rumah BUMN, yang sebelumnya dikenal sebagai Rumah Kreatif BUMN, telah menjadi ruang kolaboratif sekaligus pusat pengembangan kapasitas usaha sejak peluncurannya pada 2017.

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, atau yang akrab disapa Ossy, menyatakan bahwa inisiatif RB merupakan bentuk nyata komitmen institusinya dalam memberdayakan UMKM agar naik kelas. “RB saat ini telah menjadi wadah akselerasi UMKM Indonesia agar mampu naik kelas dan bersaing secara global. Dengan pendekatan berbasis sinergi, kami terus memperluas akses kompetensi, pasar, dan pembiayaan yang dibutuhkan pelaku usaha untuk bertumbuh secara berkelanjutan,” tegas Ossy dalam pernyataan resminya.

Ekspansi Batik Madura: Dari Rumah ke Dunia

Salah satu kisah sukses dari implementasi RB datang dari Batik Al Warits, sebuah UMKM asal Madura yang kini telah berhasil mengekspor produknya ke Australia dan Amerika Serikat. Batik ini tak hanya menonjol karena keunikan motifnya, tetapi juga karena inovasinya dalam menghadirkan batik wangi aromatherapy, yang menjadi daya tarik tersendiri di pasar internasional bisnis kriya.

Batik Al Warits mengawali usahanya pada 2008 dalam skala rumahan. Seiring waktu dan dengan dukungan RB Surabaya, usaha ini berkembang pesat. Pendampingan intensif, akses terhadap pelatihan dan pembiayaan, serta fasilitas untuk mengikuti pameran internasional menjadi pendorong utama percepatan pertumbuhan bisnis mereka.

“Kami tumbuh bersama RB. Selain pelatihan dan akses KUR dari Bank Mandiri, termasuk pendampingan pameran hingga berhasil memperoleh pendanaan 6.000 Euro dari PUM Netherlands. Dana tersebut kami gunakan untuk membeli alat rendam batik yang meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan pasar yang lebih luas,” ungkap Warisatul Hasanah, pemilik Batik Al Warits.

Rumah BUMN sebagai Katalisator Bisnis Inklusif

Seiring perkembangan zaman dan tuntutan digitalisasi, RB pun mengalami transformasi signifikan sejak 2020. Kini, RB mengemban lima fungsi utama: sebagai pusat pengembangan UMKM, basecamp millennial, coworking space, posko tanggap bencana, serta pusat literasi dan referral program kemitraan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Melalui tahapan-tahapan seperti Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global, RB didorong menjadi katalis bagi hadirnya UMKM Champion di berbagai wilayah. Pendekatan ini tidak hanya mendorong pelaku usaha berinovasi, tetapi juga memastikan mereka dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan teknologi dalam ekosistem bisnis yang kompetitif.

Program ini bukan hanya soal pelatihan dasar, melainkan juga mencakup strategi ekspor, peningkatan kualitas produk, dan literasi digital yang diperlukan agar UMKM mampu bersaing di panggung internasional. Hingga pertengahan 2025, Bank Mandiri telah mengelola 23 RB aktif yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Lebih dari 15.000 UMKM telah terlibat dalam program ini, dengan 1.500 sesi pelatihan yang digelar selama setahun terakhir, termasuk pelatihan peningkatan kapasitas bisnis digital.

Kolaborasi dan Transformasi Bisnis Berkelanjutan

Bank Mandiri menilai bahwa pemberdayaan UMKM tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan finansial. Dibutuhkan sinergi antar-elemen, termasuk edukasi, teknologi, dan kolaborasi komunitas. Seperti dijelaskan Ossy, “Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam mendukung transformasi ini dengan pendekatan yang tidak hanya menyentuh aspek finansial, namun juga aspek edukasi, teknologi, dan kolaborasi komunitas.”

Platform RB sendiri merupakan bagian dari program nasional yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN sejak 2017. Lewat pendekatan yang terintegrasi, Bank Mandiri memastikan bahwa program ini tidak sekadar berjalan, tetapi juga memberikan dampak nyata pada kehidupan dan bisnis para pelaku UMKM.

Ke depan, Bank Mandiri yang berkode emiten BMRI ini akan terus memperluas cakupan program RB. Fokusnya mencakup penguatan jaringan kemitraan, serta digitalisasi layanan untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif. Dengan pemanfaatan teknologi dan data, Bank Mandiri menargetkan peningkatan signifikan jumlah UMKM yang bisa naik kelas hingga 2027, sejalan dengan roadmap pembangunan bisnis ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index