Minyak

PHE Cetak Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari

PHE Cetak Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari
PHE Cetak Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari

JAKARTA - Kinerja sektor hulu migas nasional terus menunjukkan tren positif, salah satunya lewat kontribusi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tampil sebagai garda terdepan dalam menjaga pasokan energi dalam negeri. Di tengah tantangan global dan dinamika transisi energi, Subholding Upstream Pertamina ini berhasil mencatatkan capaian produksi migas signifikan sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga paruh pertama tahun ini.

Jumlah tersebut merupakan gabungan dari produksi minyak sebesar 557 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas sebesar 2.798 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Dengan torehan itu, PHE kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu tulang punggung ketahanan energi nasional.

PHE juga membuktikan komitmennya melalui berbagai aktivitas operasional yang masif. Sampai pertengahan tahun, perusahaan ini telah menyelesaikan pengeboran sebanyak 404 sumur pengembangan, disertai dengan 628 kegiatan workover dan lebih dari 18 ribu aktivitas well services. Seluruh langkah tersebut menjadi bagian integral dari upaya PHE untuk menjaga kestabilan produksi dan memaksimalkan potensi lapangan migas eksisting.

Langkah strategis juga dilakukan di bidang eksplorasi. Dalam enam bulan pertama, PHE mencatatkan pelaksanaan survei Seismik 3D sepanjang 539 kilometer persegi, yang menunjukkan komitmen untuk terus mencari cadangan baru. Bahkan, delapan sumur eksplorasi telah berhasil dibor, yang pada akhirnya menghasilkan tambahan sumber daya 2C (contingent resources) sebesar 804 juta barel setara minyak (MMBOE).

Tidak hanya itu, PHE juga mencatatkan peningkatan cadangan terbukti (P1) migas sebesar 63 juta barel setara minyak (MMBOE). Keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi di wilayah onshore Jawa Barat (EPN-002) serta akuisisi data seismik 3D di beberapa wilayah kerja Sumatera juga menjadi sorotan penting dalam laporan kinerja PHE.

Selain kegiatan teknis, langkah korporasi pun terus diperkuat, terbukti dengan penandatanganan Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja (WK) Melati dan WK Binaiya. Kedua wilayah kerja tersebut merupakan hasil lelang tahap I dan II tahun sebelumnya dan menjadi bagian dari ekspansi PHE di berbagai wilayah potensial.

PHE juga mengoptimalkan Enhanced Oil Recovery (EOR) melalui berbagai proyek unggulan, seperti injeksi uap pertama (steamflood) di Lapangan North Duri Development (NDD) Area-14, proyek Simple Surfactant Flood (SSF) Stage-1 di Lapangan Balam South–Zona Rokan, serta injeksi CO₂ antar sumur di Lapangan Sukowati. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan faktor perolehan cadangan migas secara signifikan.

Tidak hanya fokus pada produksi, PHE juga aktif dalam program POPE (Put on Production and Exploration) seperti pengembangan sumur Astrea, Pinang East, dan Akasia Prima. Ketiganya merupakan bagian dari strategi PHE dalam meningkatkan produksi secara organik melalui eksplorasi berkelanjutan.

PHE tak sekadar mengejar volume produksi, tetapi juga aktif merancang masa depan energi yang lebih bersih. Perusahaan ini tengah mengembangkan dua hub Carbon Capture Storage (CCS) dan beberapa satelit penyimpanan dengan kapasitas mencapai 7,3 Giga Ton. Target jangka panjangnya adalah mendukung pengurangan emisi karbon sebesar 68 persen di sektor energi pada 2060.

Guna mewujudkan ambisi tersebut, sejumlah proyek strategis disiapkan untuk mulai beroperasi pada semester kedua tahun ini. Salah satunya adalah pengembangan Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) EP yang dirancang untuk mengolah hingga 9.000 barel cairan per hari dan 22 juta standar kaki kubik gas per hari.

Proyek lain yang tak kalah penting adalah pengembangan Sisi Nubi, yang diproyeksikan mampu menghasilkan 30 juta standar kaki kubik gas per hari dari masing-masing platform. PHE juga tengah mempersiapkan pelaksanaan proyek Chemical EOR (CEOR) di Lapangan Minas Area A Stage-1, yang ditargetkan menambah recovery factor sebesar 17-22 persen.

Tak ketinggalan, proyek Lapangan OO-OX juga menjadi prioritas dengan estimasi produksi tambahan 2.996 barel minyak per hari dan 21,26 juta standar kaki kubik gas per hari. Semua proyek ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang PHE dalam mendukung keberlanjutan energi nasional.

Komitmen terhadap peningkatan kapasitas nasional juga terlihat dari capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hingga pertengahan tahun, realisasi TKDN barang dan jasa PHE telah mencapai 63,29 persen. Angka ini menegaskan kontribusi perusahaan terhadap pemberdayaan industri lokal dan multiplier effect bagi perekonomian nasional.

Direktur Utama PHE, Awang Lazuardi, menyampaikan bahwa perusahaan akan terus menggali potensi dan kekuatan untuk memenuhi target produksi nasional. “PHE akan terus semangat menggali potensi dan kekuatan guna terus mendukung target produksi nasional dan memenuhi pasokan energi dalam negeri, sejalan dengan visi PHE yaitu menjadi perusahaan minyak dan gas bumi terkemuka yang mengutamakan ketahanan, ketersediaan, dan keberlanjutan energi,” ujar Awang.

Ia juga menekankan bahwa dalam menjalankan operasinya, PHE menjunjung tinggi prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berbasis ISO 37001:2016, sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap tata kelola yang bersih dan bebas dari praktik korupsi.

Senada dengan itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menggarisbawahi pentingnya peran PHE dalam menjaga kesinambungan suplai energi nasional. “Kiprah PHE di sektor hulu menjadi motor penting bagi Pertamina dalam mencapai target swasembada energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Sebagai bagian dari Pertamina, PHE juga mendukung penuh program transisi energi menuju target net zero emission 2060 dan menyelaraskan semua aktivitas dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Lewat berbagai inisiatif dan proyek yang dijalankan, PHE terus menegaskan eksistensinya sebagai perusahaan hulu migas kelas dunia yang berkomitmen terhadap keberlanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index