JAKARTA - Dalam rangka memperkuat sinergi lintas ekosistem industri asuransi serta meningkatkan daya saing Indonesia di panggung internasional, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) kembali menggelar forum tahunan bergengsi Indonesia Rendezvous. Perhelatan ke-29 ini akan dilangsungkan di Bali International Convention Centre dan menjadi momentum penting dalam membangun konektivitas antara pelaku asuransi umum, reasuransi, dan pihak pendukung lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.
Forum ini tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya berbagai pemangku kepentingan, namun juga ditujukan sebagai jembatan kolaborasi yang mendalam dan berkelanjutan. Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, menekankan bahwa Indonesia Rendezvous 2025 bertujuan mempererat kerja sama antara pelaku industri asuransi dan memperluas jejaring yang mampu menjawab tantangan global.
"Yang ingin kami capai tahun ini adalah menghubungkan asuransi umum, reasuransi, dan seluruh ekosistem industrinya," ujar Budi dalam keterangan resmi.
Sejalan dengan target tersebut, AAUI ingin memastikan bahwa seluruh elemen industri, mulai dari broker, direct insurer, hingga pemain reasuransi, dapat memaksimalkan momentum ini. Budi menyebutkan, forum ini sangat relevan dalam mengakhiri tahun fiskal dengan strategi kolaboratif yang dapat menguntungkan banyak pihak.
Forum ini juga terbuka bagi partisipasi pelaku industri dari luar negeri, terutama dalam memenuhi kebutuhan pasar Indonesia terhadap dukungan reasuransi dan kapasitas risiko tambahan. Budi menegaskan, industri asuransi nasional saat ini masih memerlukan dukungan dari perusahaan luar negeri untuk kebutuhan retrocession.
“Industri asuransi kita masih membutuhkan backup dari perusahaan luar negeri untuk retrocession. Kami ingin berkolaborasi tidak hanya dari kapasitas dalam negeri tetapi juga dari berbagai negara internasional,” tegasnya.
Selama tiga hari pelaksanaannya, Indonesia Rendezvous 2025 telah dirancang secara menyeluruh agar mampu menjawab berbagai kebutuhan industri. Hari pertama akan dibuka dengan Gala Dinner dan sesi networking informal antara peserta lokal dan internasional, yang bertujuan mencairkan suasana dan membuka komunikasi awal secara santai.
Memasuki hari kedua dan ketiga, peserta akan mengikuti sesi konferensi utama yang menghadirkan pembicara dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), konglomerasi bisnis, hingga perwakilan diplomatik seperti Duta Besar Uni Eropa. Adapun topik yang akan dibahas mencakup Outlook Ekonomi 2026, Snapshot Reasuransi 2026, serta Digitalisasi Industri Asuransi.
Tak hanya itu, pada hari terakhir juga akan digelar sejumlah breakout session yang terdiri dari berbagai forum fungsional seperti Forum CFO, Forum Direktur Teknik, Forum Operasional, Forum Distribusi, Forum Manajemen Risiko, dan Forum Kepatuhan. Setiap forum ini bertugas membahas isu-isu sektoral dan memberikan rekomendasi konkret yang nantinya akan dipresentasikan dalam sesi Executive Gathering.
Executive Gathering akan menjadi puncak dari forum ini dengan melibatkan regulator seperti OJK, DPR RI, serta perwakilan dari kementerian terkait seperti Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan. Dalam sesi ini, hasil diskusi akan disampaikan secara langsung kepada pengambil kebijakan untuk memperkuat sinkronisasi antara industri dan regulasi.
Menariknya, Indonesia Rendezvous diposisikan oleh AAUI secara strategis di antara jadwal padat konferensi industri global yang biasanya berlangsung antara September hingga November. Alih-alih menjadi pesaing, forum ini ingin melanjutkan dan memperdalam diskusi dari isu-isu global terkini, seperti peningkatan risiko bencana alam yang melanda Asia dan Eropa.
“Topik seperti bencana alam akan terus menjadi perhatian. Kita ingin berkontribusi terhadap pembahasan tersebut secara mendalam,” jelas Budi.
AAUI menyadari pentingnya memperkenalkan Indonesia sebagai pasar yang sedang bertumbuh dan menjanjikan. Dengan bonus demografi yang diperkirakan mencapai puncaknya pada 2030, Indonesia akan memiliki mayoritas penduduk usia produktif yang tentu saja berpotensi meningkatkan permintaan terhadap produk asuransi.
Menyadari peluang ini, AAUI menghadirkan lebih dari 15 ruang hospitality dan 40 booth pameran selama acara berlangsung. Fasilitas ini diharapkan menjadi tempat ideal bagi peserta untuk menggelar business meeting dan mempererat kerja sama jangka panjang.
“Kita ingin menciptakan lingkungan yang mendukung terjalinnya hubungan bisnis yang langgeng,” tuturnya.
Forum ini juga memberi penekanan pada pentingnya inovasi, salah satunya adalah pengembangan produk asuransi parametrik yang dinilai dapat menjawab tantangan bencana alam secara lebih efektif. Indonesia Rendezvous tidak sekadar menjadi ajang networking, namun juga forum berbagi pengetahuan dan peningkatan kapasitas industri.
Melalui penyelenggaraan Indonesia Rendezvous 2025, AAUI berharap industri asuransi nasional dapat terus memperluas jejaring, mengadopsi inovasi baru, serta menjadi bagian dari arus utama perkembangan industri asuransi global. Dengan menghadirkan kolaborasi lintas sektor dan lintas negara, Indonesia bukan hanya menjadi tuan rumah forum, tetapi juga mitra strategis bagi para pelaku industri asuransi dunia.