JAKARTA - Memasuki musim baru Premier League 2025/2026, Manchester United bertekad menorehkan babak baru setelah melewati masa sulit pada musim sebelumnya. Suasana di dalam skuad kini jauh berbeda, penuh optimisme dan energi segar yang muncul dari kedatangan pemain anyar serta pembaruan fasilitas latihan. Harry Maguire, kapten tim, menyatakan bahwa Setan Merah tengah dalam fase transisi yang penuh harapan.
Musim 2024/2025 menjadi salah satu periode terberat dalam sejarah modern Manchester United. Mereka harus puas menutup kompetisi di posisi ke-15, sebuah hasil yang mencatatkan rekor terburuk sepanjang era Premier League bagi klub berjuluk Setan Merah ini. Kekecewaan juga membayangi usai kekalahan di final Liga Europa dari Tottenham Hotspur, yang membuat harapan meraih gelar semakin jauh.
Namun, suasana yang sebelumnya suram kini mulai berubah. Maguire menilai bahwa atmosfer di dalam tim sudah jauh lebih positif, seiring dengan kedatangan beberapa pemain baru yang dinilai mampu memperkuat lini serang. Manajer Ruben Amorim membawa Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko untuk menguatkan daya gedor tim, menandai awal dari renovasi skuad yang sedang dijalankan.
- Baca Juga Kuliner Ikan Terbaik di Lowokwaru Malang
Pembaruan tidak hanya terjadi pada komposisi pemain. Fasilitas latihan di pusat Carrington juga mengalami peningkatan signifikan, memberikan semangat baru bagi seluruh anggota tim. Menurut Maguire, kondisi ini membuat para pemain semakin bersemangat dan bekerja keras, terutama untuk membuktikan diri setelah musim yang mengecewakan.
“Para pemain bekerja keras, dan suasananya sangat bagus di sini,” ujar Maguire dalam wawancara eksklusif dengan Rio Ferdinand Presents Podcast. Ia menambahkan, “Kami ingin sukses, kami melakukan segala cara untuk meraihnya. Terkadang, kami tahu performa kami belum cukup baik dalam periode terakhir, dan kami belum memberi banyak kepada fans kami.”
Optimisme Maguire ini menjadi sinyal kuat bahwa Manchester United tidak akan kembali mengulangi kegagalan masa lalu. Meski menyadari bahwa saat ini mereka belum menjadi tim terkuat di liga, semangat untuk bangkit dan memperbaiki diri begitu besar. Bek asal Inggris ini menyebut momen ini sebagai fase transisi penting yang harus dilalui klub.
“Saya merasa ini hampir seperti awal baru, dan semoga ini menjadi awal yang bagus,” ucapnya penuh harap. “Ada masa transisi. Ketika Sir Alex Ferguson masih di sini, kami memiliki tim terbaik dan memenangkan semua trofi,” tambahnya mengenang masa kejayaan.
Maguire juga menyadari tekanan berat yang selama satu dekade terakhir menjadi hambatan bagi Manchester United untuk kembali ke puncak kejayaan. Menurutnya, mentalitas juara sulit dipertahankan akibat beban ekspektasi yang membebani para pemain. Hal inilah yang menjadi tantangan terbesar yang harus dihadapi agar tim bisa bangkit.
“Namun kenyataannya, kami bukan tim terbaik. Anda harus menikmati tekanan itu, dan bermain seperti sedang berada di lapangan bermain di taman,” jelas Maguire. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya sikap positif dalam menghadapi tekanan yang tak terhindarkan di level tertinggi kompetisi.
Selama sepuluh tahun terakhir, Manchester United kesulitan menemukan keseimbangan mental yang tepat untuk meraih kemenangan. Kegagalan menjaga mental juara menjadi salah satu faktor utama yang membuat mereka kesulitan menembus persaingan papan atas liga.
Maguire berharap skuad yang kini berisi para pemain muda dan berpengalaman dapat memanfaatkan tekanan sebagai motivasi untuk terus berkembang dan berjuang keras di setiap pertandingan. Ini adalah kunci agar mereka mampu membalikkan keadaan dan kembali berjaya seperti era Sir Alex Ferguson.
Dengan suasana latihan yang lebih segar, kedatangan pemain baru yang berpotensi, serta optimisme dari sang kapten, Manchester United kini bertekad menatap musim 2025/2026 dengan semangat yang berbeda. Langkah ini diharapkan menjadi awal dari perjalanan panjang menuju kebangkitan dan kembalinya kejayaan klub legendaris ini di pentas Premier League dan kompetisi Eropa.