Borobudur

Keindahan Sunrise di Candi Borobudur

Keindahan Sunrise di Candi Borobudur
Keindahan Sunrise di Candi Borobudur

JAKARTA - Menanti matahari terbit dari puncak Candi Borobudur kembali menjadi pengalaman yang bisa dinikmati wisatawan. Setelah lama vakum akibat pandemi Covid-19, wisata sunrise di situs warisan dunia ini kembali digelar dalam format uji coba sejak 15 Juli lalu. Kesempatan ini tidak hanya menawarkan panorama menakjubkan, tetapi juga sensasi eksklusif dengan berbagai fasilitas premium.

Direktur PT Taman Wisata Borobudur, Mardijono, menjelaskan bahwa untuk menikmati momen langka ini, wisatawan dikenakan tarif Rp1 juta per orang. Biaya tersebut sudah mencakup sarapan, sandal upanat, senter, pemandu wisata, serta suvenir khusus. Sandal upanat sendiri merupakan alas kaki khusus yang diwajibkan bagi pengunjung yang naik ke struktur candi.

“Uji coba wisata sunrise ini bagian dari upaya membangun antusias masyarakat dan pelaku wisata, khususnya agen perjalanan,” ungkapnya, Ia menambahkan, sejak pandemi Covid-19 sekitar tahun 2000, paket sunrise ini ditiadakan. Kini, pihaknya ingin melihat respon pasar terhadap penawaran tiket premium tersebut.

Harapan Tingkatkan Lama Tinggal Wisatawan

Menurut Mardijono, wisata sunrise di Borobudur tidak sekadar menjadi atraksi, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan length of stay wisatawan di kawasan Borobudur dan Magelang. Pasalnya, peserta tur harus sudah berada di lokasi pada pukul 04.30 WIB.

Pada masa uji coba ini, tercatat sekitar 100 wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, ikut serta. “Karena ini sifatnya uji coba, tarif bisa saja berubah di kemudian hari. Range-nya di situ,” katanya.

Dulu, wisata sunrise di Borobudur dikenal sebagai salah satu primadona. Pengunjung dapat merasakan golden moment of Borobudur, yakni perpaduan cahaya matahari pagi yang menyinari stupa, disertai pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu di kejauhan.

Antusiasme dari Pemandu dan Wisatawan

Salah satu pemandu wisata, Mura Aristina, menyambut positif kembalinya tur ini. Sejak uji coba dimulai, ia sudah dua kali mendampingi wisatawan asing. Menurutnya, sambutan dari turis mancanegara sangat luar biasa.

“Mereka bisa merasakan perubahan warna langit dari gelap, kemudian putih, oranye, kuning, dan kembali putih hingga matahari terbit. Mereka senang karena menyaksikannya dari puncak Candi Borobudur, warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO,” ujarnya.

Bagi sebagian wisatawan, momen ini sangat emosional. Mura menuturkan, ada yang sampai menitikkan air mata karena rindu akan pengalaman ini. “Sebelum Covid, mereka pernah melihat sunrise dari Borobudur, dan kini bisa menikmatinya lagi. Rasa rindunya terobati,” imbuhnya.

Keindahan yang Menggugah Ingatan

Mura juga menggambarkan, di bulan-bulan tertentu, posisi matahari terbit mengingatkan pada gambar masa kecil: matahari muncul di antara dua gunung, dengan jalan, sawah, tiang listrik, dan burung terbang di langit. “Pemandangan ini seperti jalur dari Magelang ke Boyolali menuju Solo. Momen ini luar biasa,” katanya.

Soal harga tiket Rp1 juta, Mura menilai wajar, terutama bagi wisatawan Eropa. “Satu juta kalau dikurskan hanya sekitar 70 Euro. Jika dibandingkan dengan berbagai objek wisata di dunia, tarif itu sepadan, apalagi pengalamannya privat, jumlah peserta terbatas, ada pemandu, diarahkan ke spot terbaik, dan diberi tahu waktu pasti matahari terbit,” tegasnya.

Lebih dari Sekadar Pemandangan

Bagi sebagian pengunjung, wisata sunrise di Borobudur bukan sekadar menikmati panorama, tetapi juga menjadi momen untuk merenung dan menyatu dengan alam. Mura bercerita bahwa beberapa tamu merasakan energi positif yang seolah mengalir dari matahari pagi ke dalam tubuh mereka.

“Mereka merasakan seperti keajaiban yang datang dari Indonesia, dan sangat terkesan,” pungkasnya.

Pengalaman Eksklusif yang Dirindukan

Kembalinya wisata sunrise di Candi Borobudur menjadi kabar gembira bagi para pecinta perjalanan dan fotografi. Paket eksklusif ini memberikan kesempatan menikmati momen langka dengan pelayanan yang memanjakan. Fasilitas yang disediakan, mulai dari sarapan hingga pemandu berpengalaman, menambah kenyamanan wisatawan dalam mengabadikan setiap detik pergantian warna langit di atas warisan budaya dunia ini.

Jika uji coba ini sukses, bukan tidak mungkin wisata sunrise akan kembali menjadi salah satu ikon utama Borobudur. Dengan potensi memikat wisatawan domestik maupun internasional, program ini diharapkan mampu mendongkrak pariwisata Magelang dan sekitarnya.

Bagi yang ingin menyapa fajar dari puncak candi terbesar di dunia ini, bersiaplah datang lebih awal, membawa kamera terbaik, dan tentunya hati yang siap untuk terpesona. Karena di Borobudur, matahari pagi bukan hanya tentang cahaya, tetapi juga tentang cerita, kenangan, dan kebanggaan akan keindahan alam serta budaya Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index