JAKARTA - Di tengah persaingan ketat industri kuliner Indonesia, tidak banyak restoran yang mampu bertahan lebih dari setengah abad dan tetap dicintai lintas generasi. Salah satu yang berhasil melakukannya adalah Bakmi GM, restoran bakmi legendaris yang awalnya dikenal dengan nama Bakmi Gajah Mada. Berawal dari warung sederhana di jantung Jakarta, merek ini kini menjelma menjadi jaringan kuliner besar dengan puluhan cabang di berbagai kota.
Kisah panjang Bakmi GM dimulai pada 1959, ketika pasangan suami istri Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong membuka sebuah rumah makan kecil di kawasan Gajah Mada, Jakarta. Nama “Gajah Mada” dipilih karena merujuk langsung pada lokasi tempat usaha itu berdiri. Pada masa awalnya, restoran ini hanya fokus menyajikan bakmi, tetapi cita rasa autentik dan konsistensinya membuat warung ini segera mendapat tempat di hati masyarakat.
Ekspansi Pertama dan Awal Kesuksesan
- Baca Juga 5 Donat JCO yang Wajib Dicoba
Kesuksesan yang diraih dalam beberapa tahun pertama membuat pasangan pendiri berani melangkah lebih jauh. Pada 1971, Bakmi Gajah Mada membuka cabang pertamanya di kawasan Melawai, Jakarta Selatan. Langkah ini menandai fase baru: dari sekadar rumah makan lokal menjadi brand kuliner yang siap menjangkau lebih banyak pelanggan.
Sejak saat itu, nama Bakmi GM kian melekat di masyarakat Jakarta. Sajian mie dengan cita rasa khas, pangsit goreng yang gurih, serta pelayanan sederhana namun ramah menjadi daya tarik utama.
Menjadi Jaringan Restoran Besar
Seiring berjalannya waktu, restoran ini semakin berkembang. Kini, Bakmi GM berada di bawah naungan PT Griya Miesejati dan telah memiliki lebih dari 50 cabang yang tersebar di kota-kota besar Indonesia, termasuk Jabodetabek, Bandung, Surabaya, hingga Bali.
Setiap hari, lebih dari 30.000 pelanggan menikmati hidangan Bakmi GM. Menariknya, konsumen yang datang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga eksekutif muda. Hal ini membuktikan bahwa cita rasa Bakmi GM mampu menembus segmen lintas usia dan profesi.
Tak hanya mengandalkan menu klasik, restoran ini juga terus melakukan inovasi. Hingga kini, ada lebih dari 50 menu yang ditawarkan, mulai dari bakmi, pangsit, hingga berbagai pilihan lauk. Demi menjaga minat pelanggan, menu baru diluncurkan secara berkala. Untuk melayani kebutuhan tersebut, Bakmi GM didukung oleh lebih dari 1.200 staf yang tersebar di seluruh cabang.
Ikon Pangsit Goreng dan Menu Favorit
Salah satu daya tarik utama Bakmi GM yang tidak pernah lekang oleh waktu adalah pangsit goreng. Hidangan ini bahkan sempat hadir dalam edisi terbatas dengan inovasi berbeda dari versi biasanya. Popularitas pangsit goreng membuktikan bagaimana satu menu ikonik mampu menjadi identitas yang kuat bagi sebuah brand kuliner.
Tidak hanya itu, sejak lebih dari 60 tahun lalu, banyak pelanggan setia yang selalu kembali untuk menikmati menu-menu klasik Bakmi GM. Konsep mempertahankan cita rasa orisinal sekaligus berinovasi membuat restoran ini tidak kehilangan relevansi meski zaman terus berubah.
Akuisisi oleh Grup Djarum
Kesuksesan panjang Bakmi GM akhirnya menarik perhatian kelompok usaha besar di Indonesia. Grup Djarum, konglomerasi milik keluarga Hartono yang dikenal sebagai salah satu yang terkaya di tanah air, melakukan langkah strategis dengan mengakuisisi mayoritas saham perusahaan ini.
Berdasarkan laporan Dealstreet Asia, Grup Djarum membeli 85 persen saham PT Griya Miesejati, induk Bakmi GM. Nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp 2 triliun hingga Rp 2,4 triliun.
Ketika dikonfirmasi, Budi Darmawan, Corporate Communication Manager Grup Djarum, tidak membantah kabar tersebut. Namun, ia memilih untuk tidak banyak berkomentar mengenai detail transaksi maupun strategi ke depan setelah akuisisi.
Dari Kuliner Lokal ke Aset Bisnis Bernilai Besar
Perjalanan Bakmi GM dari warung kecil di Gajah Mada hingga menjadi salah satu restoran paling populer di Indonesia mencerminkan transformasi luar biasa. Apa yang dimulai dari usaha keluarga sederhana kini berubah menjadi aset bisnis dengan nilai triliunan rupiah.
Kisah ini juga menunjukkan bagaimana kekuatan sebuah brand kuliner bisa terus berkembang bila konsisten menjaga kualitas dan mampu beradaptasi dengan tren zaman. Tidak hanya soal mie yang lezat, tetapi juga pengalaman makan yang membangkitkan nostalgia sekaligus memenuhi selera generasi baru.
Bakmi GM bukan sekadar restoran mie, melainkan bagian dari sejarah kuliner Jakarta. Dari masa awal pada 1959 hingga kini menjadi bagian dari portofolio bisnis Grup Djarum, kisah Bakmi GM mengajarkan pentingnya kombinasi antara konsistensi cita rasa, inovasi menu, dan strategi bisnis.
Dengan lebih dari setengah abad perjalanan, ribuan staf, serta puluhan cabang yang melayani puluhan ribu pelanggan setiap hari, Bakmi GM berhasil mempertahankan reputasinya sebagai ikon kuliner nasional. Dan kini, di bawah kepemilikan baru, masa depan brand legendaris ini semakin menarik untuk ditunggu.