SKK Migas

SKK Migas Konfirmasi Distribusi Gas Industri Normal

SKK Migas Konfirmasi Distribusi Gas Industri Normal
SKK Migas Konfirmasi Distribusi Gas Industri Normal

JAKARTA - Pasokan gas untuk kebutuhan industri nasional kini telah kembali normal setelah sempat terganggu akibat insiden kebakaran dan perbaikan infrastruktur di beberapa fasilitas pengolahan gas. Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, memastikan bahwa penurunan volume produksi yang terjadi sebelumnya kini telah teratasi dan distribusi gas telah pulih sepenuhnya.

Menurut Djoko, gangguan pasokan gas awalnya disebabkan kebakaran pada Gas Line CO2 Removal di Stasiun Pengumpul Desa Cidahu, Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat, yang dikelola PT Pertamina EP. Insiden tersebut membuat aliran gas sempat dihentikan sementara, sehingga tekanan gas menurun. “Akibatnya, tekanan gas ikut berkurang. Perlahan kita isi kembali supaya tekanannya normal, dan sejak 15 Agustus sudah tidak ada masalah,” jelasnya.

Selain itu, perbaikan infrastruktur di Medco turut menekan aliran gas sehingga pasokan yang tersedia hanya berasal dari sisa gas di pipa. Meskipun begitu, SKK Migas menegaskan bahwa saat ini seluruh sistem telah beroperasi normal dan tidak ada kendala yang menghambat distribusi gas ke pelanggan industri.

Sebelumnya, PT PGN Tbk (PGN) melaporkan adanya penurunan volume gas dari pemasok pada Agustus 2025 yang berdampak pada beberapa pelanggan di Jawa Barat. Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menyatakan bahwa situasi ini muncul akibat pemeliharaan tak terencana di beberapa pemasok gas, serta proses tambahan pasokan gas yang masih dalam progres.

“Mengingat PGN belum mendapatkan tambahan kargo LNG domestik untuk Agustus 2025, kami menyampaikan kepada pelanggan terdampak agar melakukan pengaturan pemakaian gas. Untuk pelanggan dengan sistem dual fuel, diminta mempersiapkan bahan bakar lain sebagai energi pengganti,” kata Fajriyah.

PGN bersama pemangku kepentingan terus berupaya mempercepat penambahan pasokan, termasuk LNG, agar distribusi gas kepada pelanggan dapat pulih secepatnya. Perusahaan juga aktif memberikan informasi terbaru melalui saluran resmi untuk memastikan pelanggan tetap mendapatkan layanan yang stabil.

Pemulihan pasokan gas ini penting bagi kelangsungan operasional industri di Jawa Barat dan sekitarnya. Pasokan yang sempat terganggu memengaruhi berbagai sektor manufaktur yang sangat bergantung pada gas sebagai sumber energi utama. Dengan kembalinya aliran gas, industri dapat beroperasi normal dan menjaga produktivitasnya.

Langkah cepat yang diambil SKK Migas dan PGN mencerminkan koordinasi intensif antarinstansi dalam menangani gangguan pasokan energi. Selain menormalkan aliran gas, pihak terkait juga terus melakukan evaluasi sistem agar insiden serupa dapat diantisipasi di masa mendatang.

Djoko menambahkan, pihaknya akan tetap memantau kondisi pasokan gas secara berkala untuk memastikan tekanan dan aliran gas tetap stabil. “Perlahan sudah membaik, semua sudah beres dan tidak ada masalah,” ujarnya.

Sementara itu, PGN memastikan bahwa pelanggan yang terdampak menerima panduan penggunaan gas yang bijak. Dengan dukungan tambahan LNG yang tengah diproses, perusahaan menargetkan pemulihan penuh pasokan dalam waktu singkat. Hal ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menjaga kontinuitas energi untuk sektor industri.

Kebijakan cepat dalam menangani gangguan pasokan gas juga menjadi pelajaran penting bagi pengelolaan energi nasional. Pemantauan rutin, perawatan infrastruktur, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat menjadi langkah krusial untuk menjamin stabilitas energi.

Dengan situasi pasokan gas yang kembali normal, industri dapat melanjutkan produksinya tanpa hambatan berarti. Para pemangku kepentingan berharap, koordinasi yang terjalin antara SKK Migas, PGN, dan perusahaan pengelola gas akan terus ditingkatkan untuk menjaga pasokan energi yang andal bagi sektor industri di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index