JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan dengan koreksi 0,41% ke level 7.898,37, gagal mempertahankan posisi di atas psikologis 8.000. Meski demikian, transaksi sepanjang pekan menunjukkan ketertarikan investor asing yang cukup signifikan terhadap saham-saham unggulan.
Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp4,86 triliun di seluruh pasar, dengan fokus di pasar reguler mencapai Rp5,10 triliun. Sementara itu, penjualan bersih di pasar negosiasi dan tunai tercatat Rp237,88 miliar. Data ini mengindikasikan bahwa meski IHSG melemah, kepercayaan asing terhadap fundamental emiten tertentu tetap kuat.
Saham Favorit Asing
- Baca Juga Belanja Online Paruh 2025
Mengutip data Indo Premier, saham-saham berikut menjadi primadona investor asing:
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) – Rp2,31 triliun
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) – Rp1,65 triliun
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) – Rp1,35 triliun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) – Rp737 miliar
PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) – Rp372,6 miliar
PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) – Rp277,4 miliar
PT Astra International Tbk. (ASII) – Rp228,4 miliar
PT MD Entertainment Tbk. (FILM) – Rp174,9 miliar
PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) – Rp134 miliar
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) – Rp112,1 miliar
Fokus pada Blue Chip
Dari data ini, terlihat jelas bahwa saham perbankan dan telekomunikasi menjadi pilihan utama investor asing. Pembelian besar-besaran pada BBRI, TLKM, dan BBCA mencerminkan optimisme terhadap fundamental sektor yang dinilai stabil dan memiliki prospek pertumbuhan yang baik.
Meski IHSG ditutup di bawah level psikologis 8.000, pola transaksi ini menegaskan bahwa pasar masih menunjukkan sentimen positif pada saham-saham blue chip. Aksi beli asing ini juga dapat menjadi indikator kepercayaan terhadap ketahanan ekonomi domestik serta kinerja emiten yang solid.
Kondisi Pasar Mingguan
Sepanjang pekan, IHSG sempat menunjukkan volatilitas tinggi, didorong oleh sentimen global dan domestik. Meskipun terjadi koreksi, fokus asing pada saham unggulan menunjukkan bahwa investor mencari stabilitas di tengah ketidakpastian pasar.
Secara keseluruhan, meski penutupan IHSG mengalami penurunan, aliran modal asing ke saham-saham utama menandakan adanya peluang pertumbuhan jangka panjang bagi sektor perbankan dan telekomunikasi. Investor lokal dan asing kemungkinan besar akan terus memantau pergerakan saham-saham blue chip ini sebagai barometer kondisi pasar.