Kemenkes

Waspada Cacingan Anak Menurut Kemenkes

Waspada Cacingan Anak Menurut Kemenkes
Waspada Cacingan Anak Menurut Kemenkes

JAKARTA - Infeksi cacing atau cacingan masih menjadi masalah kesehatan yang perlu diperhatikan, terutama bagi anak-anak. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk lebih waspada karena anak usia prasekolah merupakan kelompok yang paling rentan terinfeksi cacing. Risiko ini semakin tinggi di daerah tropis, di mana kondisi lingkungan memungkinkan cacing berkembang biak lebih mudah.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, cacingan dapat menimbulkan gangguan gizi yang berdampak pada pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan daya tahan tubuh anak. "Karena itu, pencegahan harus dilakukan sejak dini dengan perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya.

Data Kemenkes menunjukkan, tiga jenis cacing yang paling umum ditemukan di Indonesia adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), serta cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus). Ketiga jenis ini termasuk kelompok Soil Transmitted Helminths (STH), yaitu cacing yang siklus hidupnya memerlukan tanah untuk berkembang biak.

Cacingan pada Anak: Kasus dan Dampaknya

Belum lama ini, ditemukan kasus seorang anak di Kabupaten Sukabumi terinfeksi cacing gelang. Cacing parasit ini merupakan jenis yang paling umum menginfeksi manusia. Diperkirakan, 807 juta hingga 1,2 miliar orang di seluruh dunia pernah terinfeksi Ascaris lumbricoides.

Cacing gelang dapat tumbuh hingga 35 sentimeter. Dalam beberapa kasus, infeksi ini dapat menimbulkan gejala serius seperti pneumonia, batuk berkepanjangan, pilek, hingga sesak napas. Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya pencegahan dini untuk melindungi anak dari risiko kesehatan jangka panjang.

Selain itu, cacing cambuk dan cacing tambang juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan anak. Infeksi jenis ini dapat menyebabkan anemia, gangguan penyerapan nutrisi, hingga penurunan berat badan. Anak-anak yang sering bermain di tanah tanpa alas kaki atau jarang mencuci tangan memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi.

Langkah Pencegahan Menurut Kemenkes

Kemenkes menekankan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah infeksi cacing pada anak. Beberapa langkah sederhana yang dianjurkan antara lain:

-Buang air besar di jamban
Menggunakan jamban membantu mengurangi kontaminasi tanah dengan telur cacing yang bisa menular ke anak lain.

Rajin mencuci tangan pada lima waktu penting
Anak-anak sebaiknya mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air, setelah bermain, dan sebelum menyentuh makanan.

-Memakai alas kaki
Alas kaki melindungi kaki dari kontak langsung dengan tanah yang mungkin terkontaminasi telur cacing.

-Memotong kuku secara rutin
Kuku yang bersih dan pendek membantu mengurangi risiko telur cacing menempel di tangan.

-Mengonsumsi makanan bersih dan matang
Pastikan makanan yang dikonsumsi anak telah dicuci bersih dan dimasak matang untuk menghindari infeksi.

Penanganan dan Pengobatan

Jika anak menunjukkan gejala cacingan, Kemenkes menganjurkan orang tua segera membawa anak ke puskesmas. Pemerintah telah menyiapkan obat cacing Albendazol secara gratis untuk anak usia 1–12 tahun, diberikan rutin dua kali setahun.

Selain pemberian obat, pemerintah daerah bersama puskesmas juga melakukan langkah-langkah pencegahan lain, antara lain:

-Pemberian obat pencegahan massal untuk kelompok anak di sekolah atau posyandu.

-Penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui daerah yang berisiko tinggi.

-Pemberian makanan tambahan bagi anak dengan gizi kurang, untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk menekan angka infeksi cacing pada anak-anak. Pencegahan dan perawatan yang tepat dapat membantu anak tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki daya tahan tubuh yang optimal.

Mengapa Pencegahan Dini Penting

Infeksi cacing pada anak tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif. Anak yang sering mengalami cacingan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan, penurunan konsentrasi belajar, dan daya tahan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini melalui PHBS dan pengobatan rutin sangat penting.

Selain itu, peran orang tua dalam mendidik anak untuk menjaga kebersihan pribadi sangat krusial. Dengan membiasakan anak mencuci tangan, memakai alas kaki, dan menjaga kebersihan makanan, risiko cacingan dapat ditekan secara signifikan.

Cacingan masih menjadi ancaman bagi kesehatan anak di Indonesia, terutama di usia prasekolah. Pemerintah melalui Kemenkes aktif mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, serta memanfaatkan program pemberian obat cacing gratis.

Dengan kombinasi PHBS, pengawasan orang tua, dan pengobatan yang tepat, anak-anak bisa terhindar dari infeksi cacing, tumbuh sehat, dan berkembang optimal. Pencegahan sejak dini menjadi kunci agar anak tidak mengalami gangguan gizi, penyakit, dan komplikasi lainnya akibat cacingan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index