JAKARTA - Pergerakan masyarakat menggunakan berbagai moda transportasi di Indonesia menunjukkan tren positif pada pertengahan tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah penumpang pada hampir semua moda transportasi mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya. Menariknya, lonjakan terbesar tercatat pada penerbangan internasional, yang dipengaruhi oleh banyaknya keberangkatan jemaah umrah.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa mayoritas moda transportasi memperlihatkan tren peningkatan penumpang. Satu-satunya pengecualian adalah moda angkutan sungai, danau, dan penyeberangan yang justru mengalami penurunan.
“Kecuali untuk angkutan sungai, danau dan penyeberangan yang mengalami penurunan,” jelas Pudji dalam keterangan resmi.
Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Turun
Data BPS menunjukkan bahwa jumlah penumpang angkutan sungai, danau, dan penyeberangan pada Juli tercatat turun 8,50% menjadi 4,4 juta orang dibandingkan bulan sebelumnya. Meski demikian, jika dihitung secara kumulatif selama Januari hingga Juli, jumlah penumpang moda ini justru meningkat 17,98% secara tahunan.
Hal ini mengindikasikan bahwa meski ada penurunan pada bulan tertentu, kebutuhan masyarakat terhadap transportasi air tetap tinggi. Penurunan pada Juli kemungkinan dipengaruhi oleh faktor musiman dan pola pergerakan masyarakat yang beralih pada moda transportasi lain.
Penerbangan Internasional Jadi Motor Utama
Di sisi lain, penerbangan internasional mencatat lonjakan penumpang paling signifikan. Berdasarkan catatan BPS, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri meningkat 10,16% secara bulanan, mencapai 1,8 juta orang.
“Peningkatan pada moda angkutan udara internasional salah satunya disebabkan oleh momen keberangkatan jemaah umrah,” ujar Pudji.
Secara kumulatif, selama Januari hingga Juli, jumlah penumpang penerbangan internasional mencapai 11,6 juta orang. Angka ini meningkat 9,94% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan ini tidak hanya mencerminkan tingginya animo masyarakat untuk beribadah ke Tanah Suci, tetapi juga menunjukkan pemulihan aktivitas perjalanan internasional pasca-pandemi.
Penerbangan Domestik Juga Menguat
Tak hanya penerbangan internasional, penerbangan domestik juga memperlihatkan tren peningkatan. Pada Juli, jumlah penumpang penerbangan domestik naik 9,21% menjadi 5,5 juta orang. Namun, jumlah barang yang diangkut justru menurun 5,54% menjadi 54,6 ribu ton.
Jika dihitung sejak awal tahun hingga Juli, jumlah penumpang penerbangan domestik tercatat 34,3 juta orang, meski secara tahunan turun 6,13%. Sementara itu, jumlah barang yang diangkut dalam negeri mencapai 400,5 ribu ton, tumbuh 5,31% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Angkutan Laut Terus Tumbuh
Moda transportasi laut juga menunjukkan pertumbuhan yang konsisten. Pudji menyebutkan bahwa jumlah penumpang angkutan laut domestik pada Juli naik 5,78% menjadi 2,9 juta orang. Secara kumulatif, total penumpang selama Januari hingga Juli mencapai 18,4 juta orang atau naik 19,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Untuk angkutan barang, volume yang diangkut melalui laut juga naik 4,94% menjadi 42,8 juta ton pada Juli. Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, total barang yang diangkut lewat laut mencapai 284,9 juta ton, naik 21,13% secara tahunan.
“Pertumbuhan tertinggi tercatat pada angkutan laut domestik yaitu sebesar 4,94%, dan secara tahunan peningkatan jumlah angkutan barang hanya terjadi pada angkutan laut domestik yaitu sebesar 14,55% jika dibandingkan dengan Juli 2024,” papar Pudji.
Kereta Api Jadi Pilihan Utama
Moda transportasi kereta api juga menunjukkan peningkatan baik untuk penumpang maupun barang. Pada Juli, jumlah penumpang kereta naik 9,85% menjadi 50,1 juta orang, sedangkan volume barang meningkat 4,63% menjadi 6,2 juta ton.
Secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api sepanjang Januari hingga Juli mencapai 311,9 juta orang atau naik 9,35%. Sementara itu, jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 41,6 juta ton, tumbuh tipis 0,02% dibanding tahun lalu.
Dinamika Mobilitas Nasional
Data yang disampaikan BPS ini memberikan gambaran menarik mengenai mobilitas masyarakat Indonesia. Lonjakan penumpang pada penerbangan internasional menjadi penanda kuat bahwa perjalanan ke luar negeri, terutama untuk tujuan ibadah, semakin pulih dan bahkan meningkat. Pada saat yang sama, moda transportasi domestik seperti kereta api dan kapal laut juga tetap menunjukkan daya tarik tinggi di kalangan masyarakat.
Tren ini juga menegaskan bahwa kebutuhan akan transportasi multimoda terus meningkat seiring mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Setiap moda transportasi menghadapi dinamika tersendiri, baik dari sisi jumlah penumpang maupun barang yang diangkut.
Ke depan, tren positif ini berpotensi memberi dorongan bagi sektor transportasi untuk terus berbenah, meningkatkan kualitas layanan, dan menjaga keandalan operasional. Dengan demikian, mobilitas masyarakat dapat terfasilitasi dengan baik, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.