JAKARTA - Peningkatan kebutuhan energi masyarakat, khususnya untuk rumah tangga dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tercermin dari tingginya penyaluran LPG 3 kilogram (gas melon) di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) pada paruh pertama 2025. PT Pertamina Patra Niaga mencatat bahwa total distribusi gas melon selama periode Januari hingga Juni tahun ini mencapai lebih dari 300 ribu metrik ton (MT).
"Distribusi LPG selama Januari-Juni 2025 mencapai 349.631 metrik ton," ungkap Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Erwin Dwiyanto.
Distribusi LPG Tumbuh 4 Persen
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka ini menunjukkan adanya peningkatan sekitar 4 persen. Kenaikan tersebut, menurut Erwin, sejalan dengan bertambahnya konsumsi LPG oleh rumah tangga serta pelaku UMKM di wilayah tersebut.
"Peningkatan 4 persen dari tahun sebelumnya, ini seiring meningkatnya kebutuhan rumah tangga maupun pelaku UMKM," jelasnya.
Gas LPG 3 kilogram yang dikenal sebagai "gas melon" karena bentuk tabungnya yang bulat dan berwarna hijau, merupakan bahan bakar utama yang disubsidi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat berpenghasilan rendah. Pemerataan distribusinya menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan kebijakan subsidi energi.
BBM Jenis Gasoline dan Solar Juga Alami Tren Positif
Tak hanya LPG, data Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel juga mencatat peningkatan dalam penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline atau bensin. Per akhir Juni 2025, rata-rata harian penyaluran bensin mencapai 8.249 kiloliter (KL) per hari. Angka ini meningkat sekitar 1,15 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
“Sementara BBM gasoil (solar) sebanyak 5.555 KL per hari atau relatif stabil dengan tren peningkatan pada sektor logistik dan industri," kata Erwin menjelaskan.
Stabilnya penyaluran solar menunjukkan konsistensi kebutuhan dari sektor-sektor strategis seperti transportasi barang dan aktivitas industri, terutama di wilayah-wilayah penghasil komoditas dan manufaktur yang ada di Sumbagsel.
Jaminan Stok dan Pemerataan Energi di Semester Kedua 2025
Memasuki semester kedua tahun ini, Pertamina Patra Niaga mengantisipasi lonjakan kebutuhan energi, terutama pada periode tertentu seperti hari besar keagamaan, libur nasional, dan momen puncak aktivitas ekonomi masyarakat.
Erwin memastikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga ketersediaan LPG maupun BBM di seluruh wilayah operasional. Salah satunya dengan mengoptimalkan infrastruktur logistik energi yang dimiliki.
“Kami mengoptimalkan seluruh infrastruktur mulai dari Integrated Terminal, Fuel Terminal dan depot LPG yang tersebar untuk memastikan pemerataan penyaluran energi," ujarnya.
Infrastruktur yang dimaksud menjadi pusat distribusi energi untuk wilayah Sumbagsel yang mencakup provinsi Sumatra Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi, hingga Bangka Belitung. Pemerataan distribusi ini penting agar tidak terjadi kelangkaan, terutama di daerah-daerah yang akses distribusinya masih terbatas.
BBM Satu Harga Jangkau 24 Titik Wilayah 3T
Sebagai bagian dari komitmen pemerataan energi nasional, Pertamina Patra Niaga juga telah menjalankan Program BBM Satu Harga yang difokuskan untuk wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Hingga pertengahan 2025, terdapat 24 titik lokasi BBM Satu Harga yang telah beroperasi di wilayah Sumbagsel.
Beberapa daerah yang sudah dijangkau antara lain Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Jabung Timur. Selain itu, program ini juga hadir di Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas Utara, dan Kabupaten Muara Enim.
Melalui program ini, masyarakat di wilayah terpencil mendapatkan akses bahan bakar dengan harga yang sama seperti di kota besar, sehingga memperkuat keadilan energi dan mendukung aktivitas ekonomi lokal.
Komitmen Pertamina Terhadap Ketahanan Energi Daerah
Kinerja distribusi yang konsisten dan meningkat di Sumbagsel menjadi gambaran nyata atas peran strategis Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional. Ketersediaan gas LPG bersubsidi dan BBM di semua wilayah, termasuk daerah 3T, merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memastikan energi sebagai hak dasar warga negara.
Sementara itu, perhatian terhadap kebutuhan pelaku UMKM juga menjadi titik tekan utama dalam kebijakan distribusi energi. Mengingat UMKM merupakan tulang punggung ekonomi daerah, maka jaminan pasokan LPG dan BBM sangat penting untuk mendukung produktivitas mereka.
Ke depan, dengan permintaan yang cenderung meningkat dan tantangan distribusi yang kompleks, Pertamina Patra Niaga diperkirakan akan terus melakukan inovasi dan efisiensi dalam sistem logistiknya. Tujuannya agar pasokan tetap terjaga, harga tetap terjangkau, dan seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati energi secara merata dan berkelanjutan.