JAKARTA - Kebangkitan investasi tidak lagi terpusat di Pulau Jawa. Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan kemampuannya menjadi magnet investasi nasional, dengan total realisasi mencapai Rp23,655 triliun hanya dalam satu kuartal. Catatan ini menempatkan Kaltim sebagai salah satu dari tujuh provinsi dengan nilai investasi tertinggi di Indonesia.
Tak hanya besar secara nilai, capaian ini juga didukung oleh jumlah proyek yang signifikan. Tercatat sebanyak 16.372 proyek tercantum dalam laporan resmi Kementerian Investasi/BKPM, memperlihatkan geliat ekonomi yang bergerak di berbagai sektor, utamanya energi dan pertambangan dua sektor strategis yang memang menjadi tulang punggung ekonomi Kaltim.
Dalam skala nasional, total investasi yang berhasil direalisasikan pada periode yang sama mencapai Rp477,7 triliun. Angka ini bukan hanya menandai pertumbuhan secara kuartalan sebesar 2,69 persen, tetapi juga memperlihatkan lompatan tahunan yang cukup tinggi naik 11,51 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatat Rp428,4 triliun.
Performa Konsisten di Tengah Persaingan Ketat
Menjadi salah satu dari tujuh provinsi dengan kontribusi investasi terbesar jelas bukan perkara mudah, mengingat persaingan ketat antar daerah dalam menarik minat investor. Kaltim mampu mempertahankan daya tariknya meski dominasi Pulau Jawa dalam lanskap investasi nasional masih sangat kuat.
Tujuh provinsi teratas dalam realisasi investasi tersebut adalah Jawa Barat (Rp72,497 triliun), DKI Jakarta (Rp71,062 triliun), Jawa Timur (Rp38,642 triliun), Sulawesi Tengah (Rp31,563 triliun), Banten (Rp29,675 triliun), Jawa Tengah (Rp23,730 triliun), dan Kalimantan Timur (Rp23,655 triliun).
Keberhasilan Kaltim menembus daftar tersebut, meski berada di luar wilayah utama seperti Jawa, menunjukkan arah baru dalam peta investasi Indonesia. Investasi yang dahulu berputar di koridor industri dan jasa di kota-kota besar, kini mulai bergeser ke kawasan kaya sumber daya dengan potensi pertumbuhan infrastruktur yang menjanjikan.
Dukungan Strategis dan Daya Saing Daerah
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur, capaian tersebut tidak lepas dari berbagai faktor strategis yang menjadikan Kaltim tetap kompetitif. Di tengah upaya pemerintah mempercepat hilirisasi industri dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kaltim mendapatkan perhatian besar dari investor.
“Capaian ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Kaltim tetap kompetitif, terutama di tengah upaya hilirisasi industri dan percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujarnya.
Pernyataan tersebut mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang Kalimantan Timur. Selain karena kekayaan sumber daya alam, lokasi yang strategis sebagai pintu gerbang ke Kawasan Timur Indonesia juga memberi nilai tambah tersendiri.
Tak kalah penting, percepatan layanan perizinan dan penyediaan infrastruktur dasar seperti energi, transportasi, dan kawasan industri terus didorong oleh pemerintah daerah bersama pusat.
Diversifikasi dan Distribusi Investasi yang Lebih Merata
Fenomena masuknya Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah dalam deretan provinsi penerima investasi terbesar menjadi penanda bahwa investor mulai melirik potensi yang selama ini tersembunyi di luar Jawa. Kondisi ini memberi harapan terhadap pemerataan ekonomi nasional, terutama dalam jangka panjang.
Meski demikian, dominasi Jawa tetap sulit diabaikan. Empat dari tujuh provinsi teratas masih berasal dari pulau terpadat tersebut. Jawa Barat dan DKI Jakarta mencatat jumlah proyek yang sangat tinggi masing-masing lebih dari 90.000 dan 160.000 proyek. Sebaliknya, Kaltim dengan 16.372 proyek menunjukkan bahwa meski jumlah proyeknya lebih sedikit, nilainya cukup besar. Ini menandakan bahwa proyek-proyek di Kaltim cenderung bernilai tinggi, sebagian besar berasal dari sektor industri berat dan energi.
Langkah-langkah diversifikasi investasi ini tentunya perlu diperkuat dengan kebijakan afirmatif dari pemerintah pusat, seperti insentif fiskal yang kompetitif, promosi potensi daerah yang lebih intensif, hingga dukungan regulasi yang berpihak pada percepatan investasi di luar Jawa.
Optimisme ke Depan: Potensi Masih Terbuka Lebar
Dengan berbagai proyek besar yang sedang berjalan di Kalimantan Timur, termasuk pembangunan Ibu Kota Negara yang baru, peluang investasi diyakini masih sangat terbuka lebar. Tidak hanya terbatas pada sektor pertambangan, Kaltim juga mulai membuka pintu bagi investasi hijau, teknologi, dan pariwisata berkelanjutan.
Pemerintah daerah menyadari pentingnya menjaga momentum ini agar pertumbuhan ekonomi tidak bersifat sementara. Oleh karena itu, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas layanan publik terus menjadi prioritas, agar para investor tidak hanya datang sekali, tetapi juga menanamkan investasi jangka panjang.
Secara keseluruhan, realisasi investasi Kalimantan Timur di kuartal kedua tahun ini bukan hanya soal angka, tetapi juga sinyal kuat bahwa daerah ini siap bersaing di tingkat nasional bahkan global. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha, Kaltim diyakini akan terus memperkuat posisinya sebagai destinasi investasi utama Indonesia bagian timur.