JAKARTA - Setelah melewati gejolak yang memukul keras pasar aset digital, sejumlah indikator teknikal mulai menunjukkan perubahan arah. Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL) yang sebelumnya mengalami tekanan ekstrem kini perlahan menampilkan sinyal pemulihan. Bagi pelaku pasar dan investor, situasi ini membuka kembali peluang baru untuk menyusun strategi, terutama setelah fase likuidasi besar yang mengguncang sentimen.
Gejolak yang terjadi di pasar kripto belakangan ini bukan tanpa sebab. Aksi jual besar-besaran dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh gelombang likuidasi paksa terhadap posisi long berleverage tinggi. Penurunan tajam harga memicu likuidasi otomatis senilai ratusan juta dolar, khususnya pada BTC, ETH, dan SOL. Derivatif menjadi episentrum tekanan, memperparah kondisi akibat eksposur leverage yang tinggi. Ketika pasar jatuh, sistem secara otomatis menutup posisi tersebut, menyebabkan efek domino berupa cascading sell-off.
Cascading sell-off ini pada dasarnya merupakan dampak berantai yang mempercepat penurunan harga dalam waktu singkat. Trader yang terlalu agresif dengan posisi leverage menjadi pihak yang paling dirugikan karena mereka tidak punya cukup margin untuk menahan fluktuasi harga. Kejadian ini menyoroti kembali risiko tinggi dalam penggunaan leverage di pasar aset digital.
Namun, seiring dengan berlalunya tekanan paling akut, kondisi pasar mulai menunjukkan pemulihan bertahap. Tekanan jual yang sempat mendominasi kini mulai berkurang, membuka ruang bagi harga untuk mengkonsolidasikan level barunya. Berdasarkan data yang dirangkum dari Coinomedia, dua indikator penting yakni open interest dan funding rate mencatat penurunan signifikan. Hal ini dinilai sebagai pertanda bahwa tekanan dari posisi spekulatif yang berlebihan mulai menghilang, memberi fondasi yang lebih stabil bagi pergerakan harga selanjutnya.
Penurunan open interest mengindikasikan bahwa banyak posisi spekulatif telah ditutup, sementara turunnya funding rate menunjukkan berkurangnya biaya pembiayaan posisi long di pasar derivatif. Bersama-sama, indikator ini menunjukkan pasar sedang bertransisi menuju struktur yang lebih sehat, tidak lagi terlalu didominasi oleh leverage.
Situasi tersebut memberi peluang bagi pergerakan harga yang lebih terkendali. Dengan semakin sedikitnya tekanan dari sisi teknikal dan likuidasi yang melambat, harga BTC, ETH, dan SOL berpotensi membentuk dasar yang kokoh untuk pemulihan jangka pendek.
Optimisme pun mulai terlihat di kalangan analis dan pengamat pasar. Dalam laporan yang dikutip dari platform X oleh MisterCrypto, disebutkan bahwa pemulihan harga setelah fase likuidasi besar bukanlah hal yang baru dalam sejarah pergerakan aset digital. Beberapa analis meyakini bahwa kondisi saat ini memiliki kemiripan dengan fase-fase pemulihan sebelumnya, di mana setelah "pembersihan" posisi leverage, pasar cenderung mengalami rebound secara bertahap.
Jika arus pembelian kembali terbentuk dan berhasil menembus beberapa level resistance kunci, bukan tidak mungkin BTC, ETH, dan SOL akan memimpin fase pemulihan yang lebih luas. Meski demikian, pelaku pasar tetap diingatkan untuk tidak terburu-buru mengambil posisi, mengingat volatilitas masih menjadi karakter utama pasar kripto.
Sejumlah pelaku pasar kini mengalihkan perhatian mereka ke level resistance utama sebagai indikator awal kemungkinan breakout. Di sinilah peran volume dan sentimen menjadi sangat krusial. Tanpa adanya konfirmasi arah dari pergerakan volume atau berita fundamental yang mendukung, potensi pemulihan bisa tertahan dan bahkan berbalik arah.
Perlu dicatat bahwa waktu dan momentum adalah dua faktor penting dalam menentukan apakah potensi rebound benar-benar akan terealisasi. Meskipun ada tanda-tanda positif, namun pergerakan harga tetap sangat sensitif terhadap sentimen global, berita regulasi, dan dinamika pasar yang kompleks.
Adapun beberapa pertanyaan penting yang sering diajukan oleh pelaku pasar dalam kondisi seperti ini juga mencerminkan kehati-hatian. Salah satunya adalah soal penyebab aksi jual besar yang terjadi baru-baru ini. Jawabannya merujuk pada dominasi posisi long dengan leverage tinggi yang rentan dilikuidasi saat harga mulai menurun tajam.
Dampak dari cascading sell-off pun tak kalah penting, karena mendorong harga turun lebih dalam secara serempak akibat penjualan otomatis dalam skala besar. Hal ini menciptakan tekanan psikologis bagi pelaku pasar, terutama yang tidak menyiapkan strategi manajemen risiko.
Sementara itu, penurunan open interest dan funding rate dinilai sebagai angin segar. Kondisi tersebut menandakan bahwa pasar sedang membersihkan diri dari spekulasi berlebih dan bisa menjadi dasar bagi pergerakan harga yang lebih organik.
Meski belum bisa dipastikan apakah BTC, ETH, dan SOL akan langsung melonjak, namun sejumlah sinyal awal seperti stabilisasi harga dan menurunnya tekanan jual memberikan optimisme tersendiri. Para trader disarankan untuk mencermati dinamika volume, pergerakan harga terhadap level resistance penting, serta perkembangan sentimen secara keseluruhan.
Fase turbulensi akibat likuidasi posisi leverage tinggi memang memberikan tekanan tajam terhadap pasar crypto. Namun, meredanya tekanan jual dan munculnya sinyal teknikal yang mendukung membuka peluang baru bagi pasar untuk pulih. Meski risiko tetap ada, terutama dari sisi volatilitas, pelaku pasar yang mampu membaca arah tren dan menyesuaikan strategi dengan cepat dapat memanfaatkan momen ini secara optimal.
Untuk mendapatkan update seputar tren, analisis, dan berita terkini seputar dunia aset digital, aktifkan notifikasi dari Akademi Crypto di platform INDODAX. Nikmati juga kemudahan dan keamanan trading dengan mengunduh aplikasi INDODAX dari App Store atau Google Play Store. Jangan lupa ikuti kami di Google News untuk informasi tercepat dan terpercaya.