Properti Subsidi Serang Makin Bergairah

Senin, 11 Agustus 2025 | 12:10:11 WIB
Properti Subsidi Serang Makin Bergairah

JAKARTA - Perkembangan sektor properti bersubsidi di Kota Serang sedang memasuki masa keemasan. Minat masyarakat terhadap rumah subsidi melonjak tajam, dipicu oleh kombinasi antara kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat dan meningkatnya daya beli masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Fenomena ini membuat pelaku industri properti semakin optimistis menatap prospek bisnis di wilayah Banten, khususnya Kota Serang.

Kenaikan permintaan rumah subsidi tidak terjadi begitu saja. Berbagai kebijakan strategis menjadi pemicu utamanya, mulai dari peningkatan kuota Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) hingga 350.000 unit, pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), hingga akses yang lebih mudah terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan.

Bagi para pengembang, dukungan kebijakan tersebut menjadi “angin segar” yang mempercepat penyerapan unit di lapangan. Aping dan Ibu Rodehildaria, pengembang Harmony Residence 3 Kasemen di Kota Serang, menyebutkan bahwa minat pembelian rumah subsidi sedang berada di titik tertinggi.
“Sekarang makin banyak orang, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah, yang minat membeli rumah subsidi. Pasarnya bagus pak,” kata Aping dan Rodehildaria.

REI Banten Dorong Target Lebih Tinggi

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Banten, Roni H Adali, menegaskan komitmennya mendukung penuh Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Menurutnya, permintaan yang sangat besar membuat REI Banten menaikkan target pembangunan rumah subsidi secara signifikan.
“Kebutuhan rumah sangat tinggi, dan minat masyarakat luar biasa,” ujarnya.

Target pembangunan yang semula hanya 10.000 unit kini ditingkatkan menjadi 15.000 unit. Langkah ini diambil agar masyarakat, khususnya di wilayah Banten, dapat lebih mudah memiliki hunian layak dengan harga terjangkau.

Apresiasi dari Pemerintah Pusat

Kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ke Banten menjadi momentum penting dalam memperlihatkan kualitas rumah subsidi di wilayah ini. Dalam kunjungannya, Menteri PUPR didampingi Komisioner BP Tapera dan Dirjen Perumahan Perkotaan meninjau beberapa proyek perumahan subsidi, termasuk Harmony Residence 3 di Kasemen.

Hasil peninjauan tersebut memunculkan apresiasi tinggi dari Menteri PUPR terhadap kualitas yang ditawarkan. Menurutnya, rumah subsidi yang dibangun di Kota Serang, khususnya Harmony Residence 3, memiliki kualitas setara perumahan komersial, baik dari segi desain maupun fasilitas.
“Pengembang perumahan subsidi di Serang ini memiliki hati nurani yang baik,” ujar Menteri PUPR.
“Mereka membangun rumah subsidi dengan kualitas dan desain bagus, memberikan kenyamanan bagi penghuninya,” lanjutnya.

Dampak Kebijakan Presiden

Perkembangan positif di sektor properti subsidi tidak terlepas dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada penyediaan perumahan layak bagi rakyat. Peningkatan kuota KPR FLPP, pembebasan BPHTB dan PBG, hingga pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar, menjadi faktor krusial yang mendorong pertumbuhan pasar.

Kebijakan ini memberikan efek domino. Bagi pengembang, beban biaya pembangunan dan penjualan menjadi lebih ringan. Bagi pembeli, total biaya kepemilikan rumah turun secara signifikan sehingga membuat cicilan lebih terjangkau. Hasilnya, transaksi pembelian rumah subsidi meningkat pesat.

Properti Subsidi “Menyala” di Tengah Tantangan

Keberhasilan pasar rumah subsidi di Kota Serang juga menjadi bukti bahwa sektor ini tidak hanya bertahan di tengah tantangan ekonomi, tetapi justru tumbuh pesat. Aping dan Rodehildaria melihat tren ini sebagai peluang emas bagi para pelaku industri, mulai dari pengembang hingga tenaga pemasaran.

“Pasarnya sedang luar biasa. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, kami bisa memberikan rumah layak huni bagi banyak keluarga yang sebelumnya sulit mendapatkan kesempatan,” ujar mereka.

Dampak positif juga dirasakan di sektor lain. Proyek pembangunan rumah subsidi memicu perputaran ekonomi lokal, mulai dari sektor bahan bangunan, tenaga kerja, hingga jasa pendukung. Dengan begitu, manfaatnya tidak hanya dirasakan pembeli, tetapi juga komunitas sekitar.

Sinergi Pemerintah dan Swasta

Ke depan, sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta dipandang sebagai kunci keberlanjutan program rumah subsidi. Pemerintah pusat sudah memberikan insentif kebijakan, sementara pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mempercepat perizinan dan menyediakan lahan yang sesuai.

Sementara itu, pengembang seperti yang dilakukan Harmony Residence 3 membuktikan bahwa membangun rumah subsidi berkualitas bukanlah hal mustahil. Dengan desain yang modern, fasilitas memadai, dan kualitas bangunan yang terjaga, stigma bahwa rumah subsidi memiliki kualitas rendah perlahan memudar.

Optimisme Masa Depan

Melihat tren yang ada, optimisme untuk menggapai target pembangunan rumah subsidi di Kota Serang sangat besar. Dukungan penuh dari semua pihak menjadi modal penting agar setiap keluarga, terutama dari kalangan MBR, dapat memiliki hunian yang layak, aman, dan nyaman.

Kebijakan pro-rakyat yang berpihak pada sektor perumahan, apresiasi dari pemerintah pusat terhadap kualitas bangunan, serta komitmen pengembang dalam memberikan yang terbaik, menjadi fondasi kokoh untuk menjaga momentum positif ini.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian bagi Kota Serang, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Sektor properti bersubsidi membuktikan bahwa dengan kerja sama, inovasi, dan keberpihakan pada rakyat, kebutuhan akan rumah layak huni dapat terpenuhi tanpa mengorbankan kualitas.

Terkini