Desa Wisata Yogyakarta: Potensi dan Pemberdayaan

Senin, 18 Agustus 2025 | 12:07:13 WIB
Desa Wisata Yogyakarta: Potensi dan Pemberdayaan

JAKARTA - Yogyakarta dikenal luas sebagai kota budaya dan wisata alam yang memesona, namun potensi desanya justru menyimpan peluang yang tak kalah besar. Lebih dari sekadar tujuan rekreasi, desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini menjadi ruang hidup bagi budaya lokal sekaligus penggerak ekonomi masyarakat.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan bahwa saat ini terdapat lebih dari 240 desa dan kampung wisata yang tersebar di seluruh wilayah DIY. Potensi ini, menurut GKR Bendara, tidak hanya menjadi wajah pariwisata daerah, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pelestarian budaya dan penguatan ekonomi lokal.

“Penilaiannya meliputi banyak aspek, mulai dari paket wisata, kebersihan kamar, hingga apakah produk wisata layak dijual ke industri. Jadi bukan hanya soal atraksi, tapi juga kualitas pengalaman yang ditawarkan,” ujar GKR Bendara.

Upaya "Naik Kelas" bagi Desa Wisata

Keraton Yogyakarta bersama Dinas Pariwisata, Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY (BPPD DIY), dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mendorong desa wisata agar dapat “naik kelas”. Program ini bertujuan menyiapkan desa wisata agar mampu bersaing dalam industri pariwisata modern, sekaligus menjaga identitas lokal.

Setiap tahun, tim gabungan yang terdiri dari akademisi, media, pelaku industri, hingga influencer melakukan penjurian ke sejumlah desa wisata. Tidak sekadar menilai dari jauh, tim ini bahkan tinggal selama 24 jam di desa untuk merasakan langsung pengalaman wisata yang ditawarkan. Pendekatan ini memungkinkan penilaian lebih komprehensif, mulai dari layanan penginapan hingga interaksi masyarakat dengan wisatawan.

Pendampingan berkelanjutan ini telah berjalan selama beberapa tahun, dengan fokus berbeda tiap tahunnya. Pada tahap awal, perhatian diberikan pada perbaikan paket wisata dan standar layanan dasar. Tahun berikutnya, fokus beralih ke storytelling dan strategi pemasaran, sedangkan saat ini desa wisata ditantang untuk menguasai konten digital dari video singkat media sosial hingga materi promosi untuk situs web resmi.

Kulonprogo, Contoh Kesuksesan Desa Wisata

Kabupaten Kulonprogo menjadi salah satu contoh keberhasilan program ini. Tahun ini, 28 desa wisata di wilayah tersebut ikut serta dalam program kurasi. Upaya ini membuahkan hasil, terbukti dengan Kulonprogo menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang empat tahun berturut-turut meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Program ADWI sendiri merupakan inisiatif unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Keberhasilan Kulonprogo menunjukkan bahwa pendampingan yang sistematis dapat meningkatkan kualitas layanan, daya tarik wisata, sekaligus kemampuan masyarakat dalam mengelola produk wisata. Desa wisata tidak lagi sekadar menjadi destinasi, tetapi juga ruang pengembangan kapasitas masyarakat lokal agar lebih kreatif dan kompetitif.

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Wisata

Selain memberikan masukan teknis, tim penilai juga mendorong masyarakat desa wisata untuk percaya diri mempresentasikan produk mereka di forum business to consumer (B2C) maupun business to business (B2B). Hal ini penting agar desa wisata tidak hanya menjadi tujuan rekreasi, tetapi juga mampu bersaing dalam industri pariwisata yang lebih luas.

“Banyak pengelola desa wisata yang sehari-harinya bukan orang pariwisata, ada yang guru, ada yang bekerja di bidang lain. Tapi ketika diminta presentasi tentang desa wisatanya, mereka belajar untuk berbicara di depan publik dan menawarkan produknya. Itu bagian dari proses naik kelas,” jelas GKR Bendara.

Dengan pendampingan berkelanjutan ini, desa wisata di Yogyakarta diharapkan tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat lokal yang kreatif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Upaya ini mencerminkan visi DIY untuk menghadirkan pariwisata yang mampu menjaga budaya sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terkini

Kemerdekaan Finansial Dimulai dari Perencanaan Dini

Senin, 18 Agustus 2025 | 09:56:05 WIB

Erick Thohir Bahas Pemain Keturunan dan Timnas

Senin, 18 Agustus 2025 | 12:41:27 WIB

Transportasi Bus Ramah Lingkungan

Senin, 18 Agustus 2025 | 12:45:31 WIB

Penyeberangan Gorontalo-Sulteng

Senin, 18 Agustus 2025 | 12:48:55 WIB

BMKG: Waspada Hujan

Senin, 18 Agustus 2025 | 12:52:22 WIB