JAKARTA - Ubud, Bali, kembali menunjukkan pesonanya di mata dunia. Kecamatan yang dikenal sebagai pusat budaya di Kabupaten Gianyar ini berhasil menempati peringkat ketujuh dalam daftar kota terbaik se-Asia versi Travel and Leisure tahun 2025. Keberhasilan Ubud menembus daftar ini membuktikan daya tarik wisata Indonesia mampu bersaing dengan destinasi populer di seluruh Asia.
Chiang Mai Puncaki Daftar Kota Terbaik Asia
Di urutan pertama, kota Chiang Mai, Thailand, meraih skor tertinggi 91,94. Kota terbesar ketiga di Thailand ini terkenal dengan keteraturan, kebersihan, dan kekayaan budaya tradisionalnya. Selain menjadi pusat pendidikan, ekonomi, dan transportasi di Thailand utara, Chiang Mai juga dikenal sebagai pusat wisata dan kerajinan. Kuil-kuil kuno seperti Wat Phra That Doi Suthep menjadi magnet bagi para wisatawan, sementara kuliner lokal, mulai dari mango sticky rice hingga khaoi shoi, menambah pengalaman autentik kota ini.
Ubud: Ketenangan dan Budaya Bali yang Memikat
Berbeda dengan Chiang Mai yang berada di kota besar, Ubud sebenarnya merupakan sebuah kecamatan. Namun, bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara, Ubud menawarkan kombinasi unik antara keindahan alam dan kehidupan budaya yang kental. Pemandangan hutan tropis dan sawah terasering yang luas, dipadu dengan kegiatan yoga di tengah alam, membuat Ubud menjadi destinasi relaksasi dan refleksi diri.
Waktu terbaik menikmati keindahan Ubud adalah selama musim kemarau, antara bulan April hingga Oktober. Pada bulan Juli dan Agustus, Ubud biasanya dipenuhi wisatawan karena berlangsungnya pameran seni dan festival musik. Bagi pengunjung yang menginginkan suasana lebih tenang, datanglah pada bulan April, Mei, atau September.
Dengan kekayaan budaya yang dimilikinya, Ubud berhasil meraih skor 90,48 dan menempati posisi ketujuh dalam daftar kota terbaik se-Asia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun bukan kota metropolitan, Ubud memiliki nilai wisata yang diakui secara internasional.
Kriteria Penilaian Kota Terbaik Asia
Travel and Leisure menilai kota-kota dalam daftar berdasarkan beberapa aspek, termasuk keramahan penduduk, kebersihan, kualitas kuliner, dan sistem transportasi yang mendukung kenyamanan wisatawan. Selain Chiang Mai dan Ubud, daftar ini menampilkan kota-kota terkenal lain di Asia seperti Tokyo dan Kyoto (Jepang), Bangkok (Thailand), Jaipur dan Mumbai (India), Hoi An (Vietnam), Siem Reap (Kamboja), Osaka (Jepang), Hanoi (Vietnam), Taipei (Taiwan), Singapura, dan Seoul (Korea Selatan).
Ubud sebagai Magnet Wisata Budaya
Keunikan Ubud tidak hanya terletak pada keindahan alamnya, tetapi juga pada kedalaman budaya yang terus dipertahankan oleh masyarakat setempat. Berbagai galeri seni, museum, dan pusat-pusat kerajinan tradisional menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin memahami kearifan lokal Bali. Aktivitas budaya seperti pertunjukan tari tradisional dan pameran seni rutin menambah nilai pengalaman bagi pengunjung.
Persaingan Wisata Asia dan Posisi Ubud
Posisi Ubud di daftar kota terbaik se-Asia membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan destinasi wisata populer di kawasan Asia. Meskipun banyak kota besar dan modern masuk daftar, Ubud menunjukkan bahwa kombinasi antara keindahan alam, kehidupan budaya yang autentik, dan pengalaman relaksasi bisa menjadikan sebuah destinasi istimewa di mata wisatawan global.
Mendorong Pariwisata dan Perekonomian Lokal
Pengakuan internasional seperti ini memiliki dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, peluang bagi pelaku usaha lokal, seperti hotel, restoran, pemandu wisata, dan pengrajin, juga meningkat. Hal ini sekaligus mendorong pelestarian budaya dan lingkungan, karena daya tarik wisata Ubud sangat bergantung pada keaslian dan keberlanjutan ekosistemnya.
Pencapaian Ubud sebagai salah satu kota terbaik se-Asia versi Travel and Leisure tahun 2025 bukan sekadar prestasi simbolis. Ini merupakan bukti nyata bahwa destinasi wisata Indonesia mampu menonjolkan keunikan alam dan budaya, sekaligus bersaing dengan kota-kota besar di Asia. Dengan menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya, alam, dan kenyamanan wisatawan, Ubud diprediksi akan terus menjadi magnet wisata yang mendunia.