JAKARTA - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal menggelar kegiatan Capacity Building UMKM Naik Kelas dengan tema “UMKM Smartpreneur: Dari Tradisi ke Teknologi” pada Jumat, 2 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Semarak UMKM Pantura 2025, yang bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan pelatihan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Pantura, khususnya di Kota Tegal.
Pelatihan yang diselenggarakan di sebuah rumah makan di pusat Kota Tegal ini, mengajak para pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital guna meningkatkan daya saing usaha mereka di era yang semakin terkoneksi secara global. Dengan mengusung tema "Dari Tradisi ke Teknologi", kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep smartpreneur kepada para pelaku UMKM agar mereka tidak hanya bergantung pada metode tradisional, tetapi juga memanfaatkan berbagai platform digital untuk memperluas pasar dan meningkatkan produktivitas.
Pentingnya UMKM dalam Perekonomian Indonesia
Dalam acara tersebut, Kepala KPw BI Tegal, Bimala, menegaskan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian Indonesia. Menurutnya, sektor UMKM memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap banyak tenaga kerja, yang menjadikannya salah satu sektor yang harus didorong agar lebih berkembang dan berdaya saing di pasar global.
"UMKM memegang peran krusial dalam perekonomian Indonesia. Dengan jumlah yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia, sektor ini menjadi tulang punggung perekonomian lokal dan nasional. Namun, untuk dapat terus berkembang, para pelaku UMKM perlu terus berinovasi dan mengadaptasi diri dengan perkembangan teknologi yang pesat," ujar Bimala dalam sambutannya.
Bimala juga menyampaikan bahwa dengan menggunakan teknologi digital, UMKM tidak hanya dapat memperluas jangkauan pasar, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, serta mempermudah akses ke berbagai layanan keuangan dan pemasaran. Oleh karena itu, pelatihan semacam ini sangat penting untuk memberikan wawasan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM agar dapat bersaing secara sehat dan berkelanjutan.
Transformasi Digital untuk UMKM
Pelatihan yang digelar dalam acara ini berfokus pada pemanfaatan platform digital untuk mempercepat transformasi UMKM. Peserta diberikan pemahaman mengenai berbagai aplikasi dan alat digital yang dapat membantu mereka mengelola usaha, memasarkan produk secara online, serta mengoptimalkan sistem keuangan. Selain itu, para peserta juga diberikan pengetahuan tentang pentingnya keberadaan media sosial dalam memperkenalkan produk, serta bagaimana memanfaatkan e-commerce sebagai sarana untuk meningkatkan penjualan.
“UMKM perlu memiliki kemampuan untuk bertransformasi, mengintegrasikan teknologi dalam setiap lini usaha mereka, baik itu dalam pemasaran, penjualan, hingga pengelolaan keuangan. Dengan begitu, mereka tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang lebih cepat,” lanjut Bimala.
Para peserta yang hadir dalam kegiatan ini berasal dari berbagai sektor usaha, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga perdagangan barang dan jasa. Mereka mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan narasumber yang sudah berpengalaman dalam dunia digitalisasi usaha.
Mendorong Inovasi dan Peningkatan Kapasitas UMKM
Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mendorong para pelaku UMKM agar lebih inovatif dalam mengembangkan produk dan layanan mereka. Salah satu upaya yang ditekankan adalah bagaimana menciptakan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga memiliki nilai jual di pasar nasional maupun internasional.
Capacity Building UMKM Naik Kelas yang digelar Bank Indonesia Tegal juga menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan produk yang dapat bersaing di pasar global. Salah satu narasumber yang hadir, Siti Nurjanah, seorang ahli pemasaran digital, menyebutkan bahwa dengan memanfaatkan teknologi, UMKM dapat memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas dan lebih beragam.
"Era digital memberikan peluang bagi UMKM untuk memperluas pasar mereka. Dengan memanfaatkan berbagai platform digital seperti Instagram, Tokopedia, atau Shopee, produk UMKM bisa dikenal oleh banyak orang, bahkan di luar negeri," ujar Siti.
Selain itu, kegiatan ini juga membahas tentang pentingnya pengelolaan keuangan digital bagi UMKM. Para peserta diajarkan untuk menggunakan berbagai aplikasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk lebih mudah dalam mengelola keuangan usaha, memantau arus kas, dan melakukan transaksi secara aman.
Keterlibatan Bank Indonesia dalam Pengembangan UMKM
Bank Indonesia sebagai lembaga negara yang memiliki peran penting dalam perekonomian, memiliki komitmen untuk mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. Dalam hal ini, Bank Indonesia melalui berbagai program seperti Semarak UMKM Pantura 2025 berusaha memperkenalkan teknologi dan inovasi yang dapat mendukung UMKM untuk berkembang.
"Program ini adalah bentuk komitmen Bank Indonesia untuk mendukung UMKM di seluruh Indonesia agar lebih adaptif terhadap perubahan zaman. Kami berharap, melalui kegiatan ini, UMKM dapat lebih siap menghadapi tantangan di pasar yang semakin kompetitif," tambah Bimala.
Kegiatan Capacity Building ini merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk memastikan bahwa sektor UMKM di Tegal dan sekitarnya dapat bertransformasi, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan nasional.
Peluang Baru untuk UMKM di Era Digital
Semakin berkembangnya teknologi digital memberikan peluang yang sangat besar bagi UMKM di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Tegal. Dengan adanya dukungan dari Bank Indonesia, diharapkan pelaku UMKM dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada, seperti keterbatasan modal dan pemasaran, serta dapat memanfaatkan berbagai layanan keuangan digital yang semakin berkembang.
Melalui kegiatan ini, diharapkan UMKM tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga mampu meningkatkan daya saing mereka, sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian Indonesia. Program seperti Capacity Building UMKM Naik Kelas akan terus digelar oleh Bank Indonesia untuk memberikan pelatihan dan mendukung transformasi digital UMKM, dengan harapan dapat memberikan dampak yang luas bagi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah di seluruh Indonesia.