WISATA

Pemkot Magelang Luncurkan Bus Wisata Gratis untuk Pengenalan Sejarah Kota kepada Siswa SD

Pemkot Magelang Luncurkan Bus Wisata Gratis untuk Pengenalan Sejarah Kota kepada Siswa SD
Pemkot Magelang Luncurkan Bus Wisata Gratis untuk Pengenalan Sejarah Kota kepada Siswa SD

JAKARTA – Pemerintah Kota Magelang menggelar program wisata edukasi gratis yang bertujuan untuk mengenalkan sejarah Kota Magelang kepada siswa sekolah dasar (SD). Program ini diluncurkan untuk memberikan pengalaman langsung kepada para siswa mengenai warisan budaya dan sejarah kota melalui perjalanan keliling destinasi bersejarah di Magelang menggunakan bus wisata.

Program pengenalan sejarah Kota Magelang ini dimulai pada bulan April 2025 dan direncanakan akan berlangsung hingga Desember 2025. Menariknya, seluruh kegiatan ini diselenggarakan tanpa ada pungutan biaya, memberikan kesempatan bagi siswa SD kelas 4 se-Kota Magelang untuk mengikuti wisata sejarah ini. Dengan menggunakan tiga bus yang telah disediakan, masing-masing bus dapat menampung sekitar 25 peserta, sehingga total peserta dalam satu perjalanan bisa mencapai 75 orang.

Rute Wisata Sejarah Kota Magelang

Para peserta akan memulai perjalanan dari Terminal Tipe C Magersari, Kota Magelang, dan melanjutkan perjalanan mengelilingi berbagai destinasi sejarah yang ada di kota tersebut. Rute perjalanan wisata ini mencakup Museum Akmil, Kebun Bibit Senopati, Proklim Jambon Gesikan, Museum BPK, Damkar, Museum Sudirman, Plengkung, Museum Bumiputera, Alun-Alun Magelang, dan Gunung Tidar. Perjalanan ini diperkirakan memakan waktu sekitar 2,5 jam.

“Program ini sangat positif karena dapat memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang sejarah Kota Magelang yang mungkin belum mereka ketahui. Kami ingin generasi muda lebih mengenal dan mencintai kota mereka,” ujar Sarwo Imam Santoso, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Magelang, dalam konferensi pers yang disiarkan oleh detikJateng, Rabu.

Sarwo Imam juga menyatakan bahwa program ini adalah bagian dari upaya untuk membangun karakter anak-anak dan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap budaya dan sejarah Magelang. “Magelang memiliki cerita sejarah yang sangat menarik, namun banyak anak-anak sekarang yang tidak tahu tentang hal itu. Dengan program ini, kami berharap bisa menyampaikan cerita sejarah yang penting bagi kota kita,” tambahnya.

Pendidikan Sejarah dan Lingkungan

Meskipun durasi perjalanan saat peluncuran awal terbilang singkat, sekitar 15 menit di setiap destinasi, Sarwo Imam menjelaskan bahwa hal tersebut hanya sebagai langkah awal dalam pelaksanaan program ini. Ke depan, durasi perjalanan akan disesuaikan agar lebih efisien dan memberikan pengalaman yang lebih mendalam kepada siswa.

“Nantinya, kami akan mengurangi beberapa lokasi yang dilewati, sehingga estimasi waktu perjalanan bisa lebih optimal dan tetap memberikan manfaat edukatif yang maksimal bagi anak-anak,” ujarnya. Program ini bertujuan agar anak-anak tidak hanya mengenal sejarah, tetapi juga belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan, dengan konsep ‘Magelang Berkelanjutan’ yang diusung dalam salah satu bagian program.

Visi Wali Kota Magelang

Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, turut menyambut baik peluncuran bus wisata gratis ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membangun inklusivitas bagi generasi muda Magelang. Damar menjelaskan bahwa banyak anak-anak di Magelang, terutama di tingkat SD dan TK, yang belum pernah mengunjungi museum atau destinasi bersejarah di kota mereka sendiri. Dengan adanya program ini, Pemkot Magelang berusaha memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan yang setara untuk menikmati dan mempelajari kekayaan sejarah dan budaya kota mereka.

“Program ini merupakan langkah strategis untuk membangun karakter generasi muda dan menumbuhkan rasa cinta terhadap kota sejak dini. Kami ingin anak-anak kita mengenal dan bangga terhadap sejarah serta budaya Magelang,” kata Damar.

Evaluasi dan Pengembangan Program

Sebagai bagian dari komitmennya, Pemkot Magelang berencana untuk terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program ini hingga akhir tahun 2025. Damar menambahkan bahwa setiap perjalanan akan dievaluasi untuk memastikan bahwa program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi para siswa.

“Selama pelaksanaannya hingga Desember 2025, kami akan terus melakukan evaluasi secara berkala dan terukur. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan, memperkaya metode edukasi, serta memastikan bahwa kualitas pelaksanaan semakin baik dari waktu ke waktu,” ujar Damar.

Program bus wisata gratis ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk memperkenalkan sejarah dan budaya kepada generasi muda, sekaligus memastikan keberlanjutan dari kebijakan yang diambil. Dengan dukungan masyarakat dan evaluasi berkelanjutan, diharapkan program ini dapat menjadi model yang menginspirasi daerah lain dalam mengembangkan pendidikan berbasis sejarah dan budaya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index