JAKARTA — SD Muhammadiyah 29 Surabaya menggelar kegiatan edukasi bertajuk “Belajar Bijak Naik Kereta Api” yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung sekaligus menanamkan nilai keselamatan, kedisiplinan, dan wawasan transportasi kepada para siswa sejak dini.
Kegiatan yang digelar mulai dari Stasiun Gubeng Lama Surabaya menuju Stasiun Sidoarjo ini melibatkan siswa kelas 1 hingga kelas 5. Pada hari pertama, kelas 4 dan 5 mengikuti rangkaian kegiatan, disusul kelas 2 dan 3 di hari kedua, serta ditutup oleh kelas 1 pada hari ketiga.
Kepala SD Muhammadiyah 29 Surabaya, Jatim, menyampaikan bahwa program ini bertujuan memberikan pemahaman dasar kepada anak-anak mengenai kereta api sebagai moda transportasi umum yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.
“Kegiatan ini tentunya memberikan pemahaman dasar tentang kereta api sebagai salah satu moda transportasi umum yang aman, efisien, dan ramah lingkungan kepada anak-anak,” ungkap Jatim.
Lebih jauh, Jatim menambahkan, edukasi yang diberikan tidak hanya terbatas pada pengenalan kereta api, tetapi juga menyentuh aspek keselamatan di sekitar jalur kereta dan stasiun. Anak-anak diajarkan untuk tidak bermain di area rel, selalu memperhatikan rambu-rambu lalu lintas, serta menghindari perilaku berbahaya seperti menyeberang secara sembarangan.
“Anak-anak juga dilatih untuk mematuhi peraturan saat menggunakan fasilitas umum, termasuk saat naik kereta, cara mengantre dengan tertib, serta menjaga kebersihan di dalam kereta maupun stasiun,” tambah Jatim.
Menurutnya, pengalaman belajar di luar kelas seperti ini memberikan manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan pembelajaran teori semata. Anak-anak mendapatkan pengalaman yang interaktif dan menyenangkan, sehingga ilmu yang diterima dapat lebih melekat dan mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Jatim juga berharap, melalui program ini, siswa dapat tumbuh dengan rasa bangga terhadap kemajuan transportasi nasional serta memahami peran penting kereta api dalam pembangunan negara.
“Jika pembelajaran dilakukan dalam bentuk kegiatan luar kelas seperti kunjungan ke stasiun atau kereta api, maka manfaatnya mencakup pengalaman langsung, interaktif, dan menyenangkan bagi anak-anak,” pungkasnya.
Program “Belajar Bijak Naik Kereta Api” ini menjadi contoh positif bagaimana pendidikan transportasi bisa disisipkan dalam kurikulum sekolah dengan metode yang menarik dan aplikatif. Selain memberikan pengetahuan, kegiatan ini juga mendorong pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab sejak usia dini.
Dengan meningkatnya pemahaman anak-anak tentang keselamatan dan tata tertib transportasi, diharapkan kedepannya mereka akan menjadi generasi yang lebih sadar dan bertanggung jawab dalam menggunakan fasilitas umum, khususnya kereta api, demi keselamatan bersama.