JAKARTA - Panggung Kejuaraan Dunia Voli Putri U19 menjadi tempat lahirnya para calon bintang masa depan. Dalam edisi terkini turnamen bergengsi yang digelar di dua negara Eropa, yakni Kroasia dan Serbia, para atlet muda dari berbagai penjuru dunia langsung menampilkan permainan berkualitas tinggi sejak hari pertama.
Tim-tim unggulan seperti Polandia, Argentina, dan Kanada membuka perjalanan mereka dengan hasil positif. Kemenangan yang mereka raih bukan hanya soal hasil di papan skor, tetapi juga mencerminkan kesiapan mental, kekuatan kolektif, dan kecakapan teknis di usia muda yang menjanjikan. Selain itu, tim Jepang mencuri perhatian lewat kemenangan telak atas Belgia, menunjukkan bahwa mereka patut diperhitungkan sebagai salah satu kandidat kuat untuk gelar juara.
Ketangguhan Polandia Saat Hadapi Bulgaria
- Baca Juga Kuliner Thailand Wajib di Coba
Tim nasional Polandia tampil penuh determinasi saat menghadapi Bulgaria dalam laga pertama mereka di Pool C. Dengan performa yang konsisten dari set ke set, Polandia berhasil mengunci kemenangan dengan skor 3-1. Keunggulan mereka ditentukan oleh permainan yang rapi, terutama dalam aspek servis dan serangan yang efektif.
Dalam pertandingan itu, Pinderska menjadi figur sentral setelah mencatat 20 poin, memperlihatkan kualitas sebagai andalan lini depan. Sementara rekannya, Kaczmarzyk, tak kalah penting dengan menyumbang 15 poin yang turut membantu dominasi tim. Dalam hal pertahanan, Polandia mencatat 84 dig dan 129 set, menandakan soliditas lini belakang mereka.
Bulgaria sempat mencuri set ketiga, namun tak mampu menjaga konsistensi saat menghadapi tekanan dari tim Polandia yang tampil agresif dan kompak. Kemenangan ini membuat Polandia langsung mendapat suntikan kepercayaan diri untuk menjalani laga-laga berikutnya.
Argentina Lolos dari Tekanan dalam Laga Lima Set Kontra Puerto Rico
Jika Polandia tampil solid dan konsisten, maka cerita berbeda datang dari laga dramatis antara Argentina melawan Puerto Rico. Pertandingan yang digelar di Pool B itu menjadi salah satu laga paling menegangkan di hari pembuka turnamen. Argentina harus berjuang hingga set kelima untuk memastikan kemenangan 3-2 atas lawan mereka.
Argentina sempat kehilangan set pertama dengan skor 21-25, namun langsung bangkit dengan dua kemenangan set berturut-turut. Puerto Rico tak tinggal diam dan memaksa laga berlanjut ke set kelima, sebelum akhirnya Argentina menang 15-10 di set penentuan. Kemenangan ini menjadi bukti kekuatan mental dan kedewasaan strategi Argentina meskipun bermain di level U19.
Dari sisi individu, Tomasa tampil luar biasa dengan kontribusi 19 poin, sementara Ruelli menambahkan 16 poin. Di sisi Puerto Rico, Atilano menjadi pencetak poin terbanyak dengan 15 angka, meskipun hal itu belum cukup untuk membalikkan keadaan.
Yang membuat kemenangan Argentina semakin mengesankan adalah jumlah dig dan set yang mereka kumpulkan. Sebanyak 83 dig dan 132 set menjadi bukti kerja keras kolektif yang memungkinkan mereka bertahan dalam laga berdurasi panjang dan penuh tekanan ini.
Kanada Perlihatkan Ketangguhan Usai Singkirkan Mesir
Kanada menunjukkan kapasitas mereka sebagai salah satu tim yang siap bersaing memperebutkan posisi atas di Pool A. Meski menghadapi perlawanan sengit dari Mesir, Kanada mampu memenangi pertandingan dengan skor 3-1.
Mesir sempat bangkit dan menguasai set kedua dengan skor telak 25-14, tetapi Kanada mampu mengembalikan dominasi di dua set berikutnya. Yang menarik dari penampilan Kanada adalah efektivitas dalam bertahan. Mereka mencatatkan 146 set dan 103 dig, sebuah angka yang menggambarkan kerja tim yang terorganisasi dengan baik.
Matthews menjadi pemain kunci dalam pertandingan ini setelah mengoleksi 13 poin. Bersama Zabjek dan rekan-rekan lainnya, ia memastikan bahwa Kanada tetap tenang dan fokus bahkan setelah kehilangan satu set. Kemenangan atas Mesir menjadi modal awal yang penting bagi Kanada di babak penyisihan grup.
Jepang Tak Terbendung, Tundukkan Belgia Tanpa Perlawanan
Sementara tim-tim lain harus berjuang keras, Jepang memulai kiprah mereka di Pool D dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Belgia. Mereka tidak memberi ruang sedikit pun bagi lawan untuk berkembang, menang telak dengan skor 25-15, 25-16, dan 25-14.
Penampilan Jepang begitu dominan di semua aspek permainan. Mereka mencetak 45 poin dari spike, menunjukkan agresivitas luar biasa dalam menyerang. Dalam hal pertahanan dan organisasi, Jepang juga unggul dengan mencatat 61 dig dan 86 set.
Pemain opposite, Chuganji, menjadi bintang dalam pertandingan ini setelah mengoleksi 19 poin dari kombinasi serangan langsung, blok, dan servis ace. Penampilannya dibantu oleh kontribusi solid dari Baba (12 poin) dan Kono (11 poin). Ketiganya menjadi tulang punggung dalam sistem rotasi yang diterapkan pelatih Jepang.
Belgia, di sisi lain, tampak kesulitan mengikuti tempo permainan Jepang. Vlahovic mencetak 9 poin untuk timnya, sementara Weyers dan Maes masing-masing mencetak 5 poin. Namun, minimnya kreativitas dalam menyerang membuat mereka tidak mampu memberi perlawanan berarti.
Turnamen Masih Panjang, Peta Persaingan Mulai Terbentuk
Dari laga-laga pembuka ini, terlihat jelas bahwa persaingan akan berlangsung ketat. Polandia, Argentina, Kanada, dan Jepang memulai dengan langkah yang solid dan menunjukkan karakter permainan yang matang. Mereka pun kini menjadi tim-tim yang patut diwaspadai oleh lawan-lawan berikutnya di fase grup.
Namun, masih banyak pertandingan yang harus dimainkan. Tim-tim seperti Bulgaria, Puerto Rico, Mesir, dan Belgia masih punya kesempatan untuk bangkit dan memperbaiki performa mereka. Fase grup masih berlangsung beberapa hari lagi, dan perubahan klasemen bisa terjadi kapan saja tergantung hasil pertandingan berikutnya.
Dengan 24 tim dari seluruh dunia yang terlibat, Kejuaraan Dunia Voli U19 Putri 2025 bukan hanya ajang perebutan trofi. Ini adalah panggung besar yang mempertemukan generasi baru atlet dengan talenta luar biasa. Setiap laga adalah pembuktian, dan setiap poin adalah langkah menuju sejarah baru dalam dunia voli internasional.