JAKARTA - Dalam hiruk pikuk rutinitas modern, banyak orang mencari tempat untuk menyegarkan pikiran sekaligus menyatu dengan alam. Di lereng megah Gunung Merapi, tepatnya di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Dusun 4 Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, terdapat sebuah surga tersembunyi yang menawarkan sensasi berbeda: trekking alami di Jurang Jero.
Tak seperti destinasi wisata komersial lain yang gemerlap, Jurang Jero menawarkan pengalaman yang lebih personal dan menyentuh. Di sinilah para pengunjung dapat berjalan kaki di tengah rindangnya hutan, menyusuri jalur yang dahulu lebih banyak dilalui oleh mobil jeep wisata. Kini, langkah kaki menggantikan deru mesin, menjadikan perjalanan lebih dekat dengan alam.
Setelah sempat terhenti akibat pandemi, geliat wisata di Jurang Jero kembali menunjukkan denyut kehidupan. Menurut Rofingi, pengelola wisata Jurang Jero, ketertarikan masyarakat terhadap aktivitas trekking kian meningkat sejak awal tahun.
- Baca Juga Crypto AI Meroket Usai Dukungan Resmi AS
“Dulu sebelum pandemi sudah ada yang trekking ke sini. Tapi sekarang sejak awal tahun, makin banyak yang datang lagi. Ramai terus,” ujarnya dengan antusias.
Petualangan Ramah Dompet di Kaki Merapi
Jurang Jero menawarkan keindahan dengan harga yang sangat terjangkau. Pengunjung cukup membayar Rp12.000 untuk masuk di hari biasa atau Rp17.000 saat libur. Dengan tarif semurah itu, pengunjung bisa menikmati pemandangan yang luar biasa sambil menghirup udara segar khas pegunungan.
Rute trekking yang tersedia tidaklah ekstrem, membuat tempat ini cocok dikunjungi oleh siapa pun, baik pendaki pemula maupun pecinta alam yang berpengalaman. Jalurnya mudah diakses dan relatif aman, mengikuti rute kendaraan jeep, namun memberikan pengalaman berbeda saat dijelajahi dengan berjalan kaki.
Yang menjadikan Jurang Jero begitu memikat adalah perpaduan antara ketenangan suasana dan kemegahan panorama. Deretan pepohonan tinggi menjadi payung alami yang menaungi para pejalan. Ketika cuaca cerah, siluet kokoh Gunung Merapi akan terpampang gagah di kejauhan, menjadi latar sempurna untuk pengalaman yang membekas di ingatan.
“Kalau langit cerah, Gunung Merapi kelihatan jelas banget dari jalur trekking. Pemandangannya luar biasa,” kata Rofingi, menggambarkan daya tarik utama dari Jurang Jero.
Kisah Cinta pada Alam yang Tak Pernah Usai
Enok, seorang warga Muntilan, menjadi saksi hidup bagaimana Jurang Jero menawarkan lebih dari sekadar wisata alam. Bagi Enok, tempat ini adalah ruang untuk beristirahat dari kebisingan dunia.
“Sudah sering ke sini, nggak pernah bosan. Alamnya tenang, suara burung selalu menyambut, dan warga lokalnya ramah. Serasa pulang ke alam,” tuturnya dengan wajah berseri.
Komentar seperti ini bukanlah hal yang asing di Jurang Jero. Banyak pengunjung yang merasakan kedamaian saat berjalan di antara pepohonan atau duduk diam mendengarkan suara alam. Trekking di sini bukan soal seberapa jauh kaki melangkah, tetapi seberapa dalam seseorang bisa meresapi ketenangan dan keindahan yang ditawarkan.
Pendampingan untuk Pengalaman Lebih Bermakna
Bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman lebih terarah, pengelola juga menyediakan pemandu trekking. Meski belum ada tarif tetap untuk jasa tersebut, opsi ini sangat membantu terutama bagi pengunjung pertama kali atau yang ingin menggali informasi lebih banyak tentang vegetasi, sejarah, atau rute alternatif.
Fleksibilitas ini menjadi nilai tambah tersendiri. Pengunjung bisa bebas memilih ingin menjelajah secara mandiri atau didampingi oleh warga lokal yang lebih memahami medan. Keberadaan pemandu ini juga sekaligus menjadi peluang bagi masyarakat sekitar untuk terlibat dalam roda ekonomi wisata berbasis komunitas.
Magelang Tak Lagi Hanya Soal Candi
Magelang selama ini dikenal karena pesona Borobudur. Namun, tempat-tempat seperti Jurang Jero membuktikan bahwa kabupaten ini juga menyimpan keindahan lain yang tak kalah menarik. Trekking di Jurang Jero membuka sudut pandang baru tentang potensi wisata alam Magelang: alami, tenang, dan memikat.
Kebangkitan kembali minat terhadap wisata alam aktif seperti trekking adalah sinyal kuat bahwa masyarakat kini semakin menghargai nilai dari perjalanan yang mendalam dan reflektif. Tak hanya tentang mengambil foto, tetapi tentang menikmati setiap langkah dan menyatu dengan alam sekitar.
Jurang Jero adalah bukti bahwa pesona alam Indonesia, khususnya di kaki Gunung Merapi, tak akan pernah usang. Ia terus hidup, menanti untuk dijelajahi oleh jiwa-jiwa yang rindu kedamaian dan keindahan tanpa polesan.
Menuju Ekowisata yang Berkelanjutan
Dengan meningkatnya kunjungan, harapan besar juga tumbuh agar pengelolaan wisata tetap berpihak pada prinsip keberlanjutan. Dukungan dari masyarakat, wisatawan, dan pemerintah menjadi kunci agar Jurang Jero tetap lestari dan dinikmati banyak generasi ke depan.
Trekking di Jurang Jero bukan hanya tentang mencari pemandangan cantik, tetapi tentang belajar menghargai alam dengan cara yang paling sederhana: berjalan kaki, mengamati, dan menghirup udara dengan penuh syukur. Dan di setiap langkahnya, selalu ada kisah baru yang menanti untuk ditemukan.