JAKARTA - Ciri zaman globalisasi terlihat jelas dalam hidup kita sekarang, ditandai dengan kemajuan teknologi yang mempermudah akses dan mobilitas.
Kehadiran era serba digital ini memberikan peluang besar bagi setiap individu untuk mengembangkan diri secara lebih maksimal. Meski demikian, globalisasi membawa dua sisi yang berbeda.
Di satu sisi, perkembangan ini memudahkan banyak aspek kehidupan manusia, seperti pekerjaan dan komunikasi. Namun di sisi lain, dampak negatif juga muncul, mulai dari penurunan kualitas hubungan sosial hingga gangguan terhadap kesehatan.
- Baca Juga BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Riau
Lalu, apakah dampak globalisasi akan selalu mengancam kehidupan? Apa sebenarnya makna dari globalisasi dan bagaimana cara mengenalinya?
Untuk memahami lebih dalam, berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang fenomena ini, termasuk ciri zaman globalisasi yang perlu kita pahami bersama.
Pengertian Globalisasi Menurut Tokoh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah ini diartikan sebagai proses masuk ke dalam ruang lingkup dunia.
Meski demikian, istilah tersebut sejatinya belum memiliki definisi yang benar-benar baku, melainkan hanya berupa penjelasan praktis. Artinya, makna dari istilah tersebut bisa berbeda tergantung pada sudut pandang yang digunakan untuk meninjaunya.
Istilah ini dapat dipahami sebagai rangkaian proses sosial, perkembangan sejarah, atau gejala alami yang membuat berbagai bangsa dan negara di seluruh dunia menjadi saling terhubung dan saling membutuhkan.
Proses ini menciptakan pola hidup baru yang ditandai dengan keterikatan antarmanusia secara global, tanpa memperhitungkan perbedaan geografis, ekonomi, maupun budaya.
Karena itu, pada masa seperti sekarang ini, terjadi lonjakan kemajuan dalam teknologi komunikasi dan alat transportasi.
Tujuan dari perkembangan ini adalah untuk memperlancar pertukaran informasi dan mempermudah perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Sekat-sekat antarnegara pun perlahan memudar karena setiap orang kini dapat menjelajahi berbagai penjuru dunia, baik secara langsung maupun melalui koneksi digital.
Agar lebih memahami arti dari istilah ini, kamu bisa menelaah beberapa pendapat para ahli yang dikutip dari berbagai sumber daring seperti Plus.kapanlagi.com dan Id.berita.yahoo.com.
Selo Soemardjan
Menurut pandangannya, istilah ini menggambarkan terbentuknya pola komunikasi serta organisasi antar kelompok masyarakat dari berbagai penjuru dunia yang berbeda latar belakang.
Tujuan dari hubungan ini adalah untuk bersama-sama menjalankan norma-norma baru yang berlaku secara global.
Anthony Giddens
Ia menyatakan bahwa proses ini membuat hubungan antarindividu di seluruh dunia menjadi semakin intens, mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lain yang berdampak timbal balik antarwilayah.
Fenomena ini berkembang luas dan menjangkau berbagai aspek kehidupan.
Cochrane dan Pain
Kedua tokoh ini memandang bahwa gejala ini menandai kemunculan suatu sistem ekonomi dan budaya yang berskala dunia, sehingga umat manusia di berbagai negara secara perlahan tergabung dalam satu komunitas global.
Cohen dan Kennedy
Mereka menggambarkan fenomena ini sebagai rangkaian perubahan besar yang saling memperkuat keterhubungan dunia. Ini mencakup transformasi cara pandang terhadap ruang dan waktu, keterkaitan sistem pasar dan produksi lintas negara, semakin intensnya pertukaran budaya, serta munculnya tantangan bersama dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan isu-isu global lainnya.
Achmad Suparman
Ia menyebut istilah tersebut sebagai suatu proses di mana benda atau perilaku tertentu menjadi ciri umum yang diterapkan oleh banyak individu di berbagai belahan dunia tanpa terikat batas wilayah.
Sementara itu, Malcom Waters menegaskan bahwa fenomena ini merupakan proses sosial yang mengakibatkan batas-batas geografis dalam konteks sosial dan budaya menjadi tidak terlalu penting, karena kini sudah tertanam dalam kesadaran kolektif masyarakat dunia.
Prof. Dr. Mubyarto
Menurut pandangan beliau, istilah ini memiliki dua makna. Pertama, sebagai bentuk penjabaran, yaitu proses penggabungan pasar-pasar dari berbagai negara menjadi satu sistem perdagangan global.
Kedua, khususnya dalam sektor ekonomi, proses ini mendorong efisiensi dan memperkuat kesehatan ekonomi dunia demi meningkatkan kesejahteraan umat manusia secara menyeluruh.
Thomas L. Friedman
Ia menjelaskan bahwa fenomena ini terdiri atas dua aspek utama, yaitu ideologi dan teknologi.
Aspek ideologi mencakup sistem kapitalisme serta perdagangan bebas, sementara aspek teknologinya berkaitan erat dengan perkembangan informasi yang memungkinkan dunia terkoneksi secara luas dan instan.
Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan
Baginya, istilah tersebut merujuk pada proses menyeluruh yang melibatkan faktor penyebab, bentuk kejadian, serta akibat dari terjadinya integrasi lintas negara dan lintas budaya, yang mencakup aktivitas manusia maupun non-manusia di berbagai belahan dunia.
Scholte
Ia mendefinisikan istilah ini sebagai semakin kuatnya jalinan kerja sama antarnegara di kancah internasional.
Dalam keterhubungan ini, setiap negara tetap memelihara ciri khasnya masing-masing, tetapi di sisi lain, menjadi semakin bergantung satu sama lain dalam berbagai bidang.
Ciri Zaman Globalisasi
Berdasarkan informasi yang dikutip dari beberapa sumber daring terpercaya, berikut adalah sejumlah ciri zaman globalisasi yang bisa membantu kamu mengenali dan memahami lebih dalam tentang proses global yang tengah berlangsung saat ini.
Perbatasan Negara Kian Tak Terasa
Saat ini terdapat lebih dari dua ratus negara yang berdiri di seluruh dunia, masing-masing dengan batas wilayahnya sendiri.
Namun, akibat dampak dari era global yang tengah berlangsung, batas-batas ini menjadi semakin kabur. Jarak geografis bukan lagi penghalang untuk mengakses informasi dari wilayah manapun.
Kemajuan dalam teknologi komunikasi menjadi penyebab utama semakin kaburnya garis pemisah antarnegara.
Kini, masyarakat bisa dengan mudah berkomunikasi dengan teman, keluarga, atau rekan kerja yang berada di luar negeri hanya melalui sambungan telepon atau perangkat digital lainnya.
Pertukaran Informasi Semakin Cepat dan Mudah
Arus global turut mengubah cara manusia dalam berbagi informasi. Kini, siapa saja bisa menyampaikan atau menerima kabar dengan sangat cepat, bahkan dari belahan dunia yang jauh.
Fenomena ini memungkinkan individu maupun negara menampilkan jati dirinya di mata dunia dengan lebih terbuka. Baik pencapaian membanggakan maupun kejadian yang merugikan dapat tersebar luas dalam waktu singkat ke berbagai negara.
Sarana penyebaran informasi pun beragam, mulai dari jaringan internet, saluran radio, hingga televisi yang menjangkau masyarakat luas.
Perdagangan Internasional Meningkat Pesat
Transformasi global juga mendorong aktivitas ekonomi antarnegara menjadi lebih masif. Interaksi dagang tumbuh pesat seiring dengan terbukanya akses dan konektivitas antarwilayah.
Pengaruh global dalam sektor perekonomian membuka peluang pasar tanpa terbatas wilayah administrasi. Selain itu, dinamika ekonomi saat ini juga mendorong pergerakan tenaga kerja lintas negara.
Para profesional dapat menentukan pilihan untuk bekerja di negara lain sesuai dengan keahlian dan peluang yang tersedia, menjadikan tenaga kerja semakin dinamis secara global.
Terbukanya Akses Budaya Asing
Di masa sekarang, arus informasi yang melaju dengan sangat cepat memungkinkan siapa pun untuk saling berbagi cerita maupun pengetahuan secara instan dan efisien.
Sebagai contoh, kita bisa mengenal kebudayaan suatu negara hanya dengan menyaksikan film, mendengarkan musik, melihat tren pakaian, atau melalui gambar-gambar visual yang tersebar luas.
Transformasi Cara Berkomunikasi
Dahulu, untuk bisa berbicara dengan seseorang dari tempat yang jauh, diperlukan waktu yang cukup lama karena harus mengirimkan surat atau melakukan pertemuan langsung.
Kini, bahkan untuk mengadakan diskusi internasional pun tidak perlu melakukan perjalanan ke luar negeri. Inovasi teknologi telah memungkinkan koneksi antarmanusia tanpa batasan jarak fisik.
Ketergantungan Ekonomi Global
Negara-negara di dunia kini saling membutuhkan satu sama lain karena peningkatan dalam aktivitas ekspor dan impor.
Perdagangan lintas negara ini tumbuh pesat seiring dengan pengaruh lembaga seperti WTO yang memberikan arahan dan pengaruh terhadap pola pasar dan mekanisme produksi di berbagai belahan dunia.
Tumbuhnya Hubungan Antarbangsa
Keterbukaan dunia saat ini memperkuat hubungan antarpopulasi dari berbagai negara. Kegiatan komunikasi dan pertukaran ide menjadi semakin mudah dilakukan, sehingga dampaknya pun cepat terasa dalam kehidupan sehari-hari.
Globalisasi mendorong peningkatan interaksi lintas negara dalam berbagai bidang kehidupan.
Penyebab Globalisasi
Globalisasi bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba, melainkan dipicu oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Berikut ini beberapa hal yang menjadi pemicu munculnya proses globalisasi sebagaimana dikumpulkan dari berbagai sumber:
Kemajuan Ilmu dan Teknologi
Salah satu pendorong utama globalisasi adalah perkembangan pesat dalam bidang pengetahuan dan teknologi.
Inovasi-inovasi yang dihasilkan dari kemajuan ini telah mempermudah aktivitas manusia dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga mempercepat terbukanya interaksi global.
Sistem Ekonomi Terbuka
Fenomena perdagangan tanpa batas antarnegara turut memperkuat arus globalisasi.
Kebijakan ekonomi terbuka yang kini banyak diterapkan oleh negara-negara di dunia membuat pertukaran barang dan jasa melintasi batas wilayah semakin mudah dilakukan.
Mobilitas Antarwilayah yang Semakin Mudah
Kemudahan berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lain juga menjadi faktor pendorong globalisasi.
Saat ini, orang-orang bisa bepergian melintasi negara dengan berbagai tujuan, seperti melanjutkan pendidikan, melakukan perjalanan wisata, mencari pekerjaan, atau bahkan menetap secara permanen.
Hubungan Diplomatik Antarnegara
Adanya hubungan yang erat antarnegara, baik dalam bentuk kerja sama bilateral maupun keterlibatan dalam forum-forum internasional, juga menjadi faktor penting terjadinya globalisasi.
Misalnya, Indonesia yang aktif menjalin kemitraan dengan negara lain untuk berbagai kepentingan bersama dalam lingkup global.
Keterlibatan Organisasi Dunia
Berbagai organisasi skala global seperti PBB, WHO, IMF, ASEAN, dan WTO membuka ruang dialog antarnegara untuk membicarakan isu-isu penting yang berdampak secara internasional.
Peran aktif lembaga-lembaga ini turut mendorong terciptanya keterhubungan lintas negara.
Kesadaran Terhadap Hak Asasi Manusia
Dalam beberapa dekade terakhir, perhatian terhadap isu Hak Asasi Manusia (HAM) meningkat secara signifikan di kalangan masyarakat global.
Upaya untuk memperjuangkan dan melindungi hak-hak mendasar individu menjadi salah satu pintu masuk terjadinya keterbukaan dunia.
Saling Ketergantungan Antarnegara
Negara-negara tidak dapat hidup terisolasi dan saling memerlukan satu sama lain. Negara dengan ekonomi berkembang biasanya membutuhkan berbagai kebutuhan dari negara maju untuk mendukung pembangunan.
Sebaliknya, negara industri membutuhkan pasar di negara-negara berkembang untuk menyalurkan produk mereka.
Peran Media yang Semakin Bebas
Kebebasan media menjadi salah satu faktor penting dalam terbentuknya era keterbukaan global.
Melalui media, informasi bisa tersebar ke seluruh dunia dan menjembatani komunikasi antarbangsa maupun antarindividu di berbagai negara.
Contoh Globalisasi
Fenomena keterhubungan global telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masa kini.
Mengacu pada informasi dari laman Akupintar.id, berikut ini berbagai contoh nyata yang mencerminkan dampak dari keterbukaan dunia yang sedang berlangsung:
1. Aspek Ekonomi
- Penggunaan fasilitas perbankan seperti kartu kredit dalam melakukan transaksi pembelian.
- Proses jual beli dilakukan secara daring melalui platform perdagangan digital.
- Pembayaran dilakukan melalui aplikasi keuangan digital yang praktis.
- Aktivitas perdagangan antarnegara seperti ekspor dan impor menjadi lebih lancar.
- Negara-negara menjalin kolaborasi di bidang ekonomi untuk saling menguntungkan.
- Adanya aturan perdagangan internasional yang mempermudah arus transaksi.
- Produk dari luar negeri semakin banyak ditemukan di pasar domestik.
2. Aspek Sosial dan Budaya
- Pengaruh budaya luar semakin mudah diterima oleh masyarakat dalam negeri.
- Penguasaan bahasa internasional, seperti Inggris, semakin dibutuhkan.
- Perubahan pola hidup masyarakat menuju gaya hidup yang lebih modern dan terbuka.
- Semakin banyak masyarakat yang memilih bekerja di sektor industri daripada pertanian.
- Tren fesyen dari luar negeri mulai banyak diminati di kalangan masyarakat.
- Terjadi dinamika nilai sosial yang bisa memperkuat atau justru melemahkan norma yang ada.
3. Aspek Politik
- Peningkatan hubungan diplomatik dan kemitraan antarnegara.
- Keterlibatan dalam forum-forum internasional untuk mendorong perdamaian global.
- Munculnya berbagai organisasi internasional sebagai wadah kerja sama antarnegara.
4. Aspek Pendidikan
- Terjadinya pertukaran siswa antarnegara sebagai bentuk kolaborasi pendidikan.
- Akses ke jaringan internet memudahkan kegiatan pembelajaran jarak jauh.
- Pembelajaran dilakukan dengan bantuan perangkat teknologi yang semakin berkembang.
Dampak Positif Globalisasi
Fenomena globalisasi ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi membawa manfaat besar, namun di sisi lain dapat menimbulkan berbagai persoalan.
Mengutip dari laman Money.kompas.com, berikut ini beberapa dampak baik yang muncul dari hadirnya globalisasi:
1. Masyarakat Menjadi Lebih Modern
Arus globalisasi membuka jalan bagi teknologi untuk menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia. Alat-alat seperti sepeda motor, mobil, komputer jinjing, hingga ponsel pintar kini lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan.
Ketersediaan informasi yang luas memungkinkan para pelaku industri untuk mempelajari dan mengadaptasi teknologi dari berbagai negara atau produsen.
Inovasi yang berkembang sebagai hasil dari proses ini membawa masyarakat menuju pola hidup yang semakin maju.
2. Meningkatkan Etos Kerja
Kompetisi di era global semakin ketat, memaksa tiap individu dan bangsa untuk bekerja lebih keras agar bisa bersaing secara seimbang bahkan lebih unggul dibanding negara lain.
Kondisi ini mendorong semua lapisan masyarakat—baik dari kalangan ekonomi menengah ke bawah maupun atas—untuk terus berjuang dalam mempertahankan eksistensi di tengah derasnya arus global.
Semangat untuk terus belajar menjadi kunci penting karena lawan bersaing tidak hanya datang dari dalam negeri, melainkan juga dari negara lain.
Tidak cukup hanya menunggu keberuntungan, tetapi perlu ada upaya nyata untuk meraih masa depan yang lebih baik melalui kerja keras dan kesiapan menghadapi tantangan zaman.
3. Perluasan Pasar
Dalam bidang ekonomi, salah satu dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi adalah memudahkan produk dalam negeri untuk dijual ke pasar internasional.
Hal ini memberikan kesempatan bagi suatu negara untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Namun, produk tersebut harus memiliki kualitas dan daya saing yang baik agar bisa diterima di pasar global.
4. Pertukaran Budaya yang Lebih Mudah
Globalisasi mempermudah arus informasi yang menyebabkan budaya dari negara lain dapat masuk dengan mudah ke suatu negara. Sehingga, budaya asing tersebut dapat diadopsi dan menyatu dengan budaya lokal secara lebih cepat.
5. Ruang Sosial yang Lebih Terbuka
Teknologi memudahkan interaksi antarindividu di berbagai penjuru dunia. Komunikasi menjadi lebih praktis dan cepat, memungkinkan orang untuk memperluas jaringan sosial tanpa harus bertemu secara langsung.
Contohnya, penggunaan email, pesan instan, panggilan suara, hingga video call memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan teman, keluarga, atau kolega di negara lain tanpa perlu melakukan perjalanan fisik.
Semua ini bisa dilakukan melalui perangkat elektronik seperti ponsel atau komputer.
Dampak Negatif Globalisasi
Selain manfaatnya, globalisasi juga menimbulkan dampak negatif yang perlu diperhatikan. Berikut ini beberapa dampak buruk yang telah dirangkum dari sumber Money.kompas.com.
Melimpahnya Produk Asing
Salah satu efek negatif yang muncul adalah masuknya produk impor dalam jumlah besar. Di era globalisasi, perdagangan antarnegara semakin mudah, sehingga banyak barang dari luar negeri yang masuk ke pasar domestik.
Produk seperti elektronik, kendaraan bermotor, dan berbagai barang lain didominasi oleh perusahaan asing.
Jumlah penduduk yang besar di Indonesia menjadi target pasar bagi produk luar negeri. Dengan semakin berkurangnya hambatan perdagangan, harga barang impor menjadi lebih murah.
Kondisi ini menyebabkan produk lokal kehilangan pangsa pasar dan produksi dalam negeri menjadi kurang berkembang.
Berkurangnya Kesempatan Kerja
Globalisasi memperketat persaingan di dunia kerja karena kemudahan masuknya tenaga kerja asing yang ahli di berbagai bidang. Hal ini membuat peluang kerja bagi tenaga kerja lokal menjadi semakin sempit.
Pekerja Indonesia harus bersaing tidak hanya dengan sesama warga negara, tetapi juga dengan pekerja asing yang datang ke dalam negeri.
Ketergantungan pada Negara-negara Maju
Globalisasi juga menciptakan ketergantungan, terutama bagi negara berkembang yang belum sepenuhnya siap. Infrastruktur ekonomi yang masih terbatas membuat negara-negara ini harus mengajukan pinjaman ke negara maju.
Akibatnya, negara pemberi pinjaman seringkali memiliki pengaruh besar dalam pengelolaan sumber daya negara berkembang tersebut.
Kondisi ini menjadikan negara berkembang cenderung menjadi pihak yang dirugikan dalam proses globalisasi. Oleh sebab itu, banyak negara berupaya meningkatkan daya saing agar bisa lebih mandiri.
Memudarannya Nilai Sosial
Budaya asing kini dengan mudah masuk dan memengaruhi masyarakat Indonesia. Akibatnya, banyak orang mulai meniru kebiasaan dari luar yang membuat kepedulian sosial menurun.
Tradisi gotong royong dan musyawarah yang selama ini menjadi ciri khas mulai hilang. Kesibukan sehari-hari membuat orang kurang memperhatikan lingkungan sekitar.
Akhirnya, masyarakat berubah menjadi lebih individualistis, lebih fokus pada kebutuhan diri sendiri. Selain itu, norma, tradisi, dan nilai budaya yang ada pun mulai mengalami perubahan.
Dampak Negatif terhadap Lingkungan
Persaingan ketat dan keinginan untuk terus maju mendorong negara-negara melakukan berbagai upaya, termasuk pembangunan dan inovasi yang sering kali mengorbankan kelestarian alam.
Eksploitasi sumber daya alam dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak buruknya terhadap lingkungan.
Akibatnya, polusi udara semakin parah, bencana alam semakin sering terjadi, suhu global meningkat, permukaan air laut naik, es di kutub mencair, dan kerusakan lingkungan lainnya semakin meluas.
Dampak ini lebih dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan industri atau daerah yang terdampak perubahan iklim, bukan oleh pemilik modal atau pihak yang mendapatkan keuntungan.
Sebagai penutup, ciri zaman globalisasi terlihat jelas dari perubahan cepat dalam teknologi, budaya, dan interaksi sosial yang menghubungkan seluruh dunia secara erat.