Logistik

TPS Terapkan Sistem Booking untuk Efisiensi Logistik

TPS Terapkan Sistem Booking untuk Efisiensi Logistik
TPS Terapkan Sistem Booking untuk Efisiensi Logistik

JAKARTA - Dalam upaya menjawab tantangan distribusi logistik yang semakin kompleks, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mengambil langkah strategis dengan mengimplementasikan Terminal Booking System (TBS). Sistem ini dirancang untuk menciptakan efisiensi operasional yang lebih baik dan meningkatkan kelancaran arus kendaraan di terminal, terutama di tengah kebutuhan pengelolaan logistik nasional yang terus meningkat.

Direktur Operasi TPS, Noor Budiwan, menjelaskan bahwa pengenalan TBS tidak hanya sebuah inovasi teknologi, tetapi juga wujud komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanan modern dan berkualitas kepada seluruh pemangku kepentingan. Untuk itu, TPS telah menggelar sosialisasi dan uji coba sistem kepada pengguna jasa dan asosiasi terkait, yang merupakan mitra strategis sekaligus representasi pelanggan TPS.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi aktif stakeholder dalam implementasi sistem baru yang mendukung kelancaran arus logistik nasional,” kata Noor Budiwan. Sosialisasi tersebut dilaksanakan di Java Meeting Room TPS dan dihadiri perwakilan asosiasi besar seperti ALFI, GPEI, GINSI, ORGANDA, APTRINDO, dan LOGINDO. Kehadiran mereka menunjukkan keterlibatan langsung para pelanggan dalam proses transformasi layanan terminal petikemas.

Sistem TBS sendiri beroperasi dengan prinsip pembagian time slot untuk penjadwalan kedatangan truk ke terminal. Metode ini memungkinkan arus kendaraan diatur secara lebih merata, menghindari penumpukan dan antrean panjang yang kerap terjadi pada jam-jam sibuk. Dengan demikian, TBS diharapkan mampu mempercepat proses bongkar muat dan menurunkan Truck Round Time (TRT) — waktu yang diperlukan truk dari gate masuk hingga keluar terminal.

Pengurangan TRT ini sangat penting karena berdampak langsung pada kelancaran operasional dan pengelolaan armada yang lebih efektif bagi pelaku usaha logistik. Dengan terminal yang dapat melayani secara lebih efisien, biaya logistik pun diharapkan dapat ditekan, mendukung daya saing bisnis secara keseluruhan.

Dukungan penuh datang dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak. Kepala Bidang Lalu Lintas, Angkutan Laut dan Kepelabuhanan, Nanang Afandi, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat TPS dalam mengadopsi teknologi ini. “Sambutan TPS terhadap penerapan TBS sangat positif. Kami juga mengimbau para pelaku usaha logistik untuk menyesuaikan jam operasionalnya dengan layanan terminal 24/7 guna mendukung efisiensi logistik dan distribusi rantai pasok nasional,” ujarnya.

Noor Budiwan menambahkan bahwa penerapan TBS akan menciptakan ritme layanan yang lebih terencana dan terukur. Dengan sistem ini, waktu kedatangan truk tidak lagi terpusat pada jam-jam sibuk seperti pukul 16.00 hingga 24.00, melainkan lebih merata sepanjang hari. Hal ini secara langsung akan mempercepat proses layanan dan memberikan kenyamanan lebih kepada pengguna jasa terminal.

Langkah awal implementasi TBS dimulai dengan uji coba pada hari Senin pukul 09.00 WIB, dengan pengaturan time slot yang dipersingkat dari sebelumnya 8 jam menjadi 4 jam. Uji coba ini berfungsi sebagai tahap familiarisasi bersama seluruh pemangku kepentingan, serta memberikan ruang bagi penyesuaian perilaku operasional pelaku logistik. TPS juga menyediakan kanal komunikasi khusus, termasuk helpdesk, untuk mendukung kelancaran proses dan penanganan kendala yang mungkin muncul.

Respons positif dari para pelaku usaha logistik sangat terasa. Ketua DPW ALFI Jawa Timur, Sebastian Wibisono, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif TPS tersebut. “TBS adalah sistem yang patut kita dukung bersama, karena tujuannya jelas: meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan logistik,” ujar Sebastian.

Sementara itu, Ketua DPC APTRINDO Surabaya, Wayan Sumadita, dan Ketua Klub LOGINDO Jatim, Christin Adni Susilowati, sepakat bahwa TBS merupakan kemajuan yang memberi manfaat signifikan. Wayan menyebutkan, “TBS merupakan langkah maju yang memberikan banyak manfaat bagi kami sebagai pelaku usaha angkutan barang.” Christin pun menambahkan bahwa LOGINDO Jatim menyambut baik sistem ini karena diyakini dapat mengurangi antrean, mempercepat proses terminal, dan mendukung efisiensi operasional pelabuhan secara menyeluruh.

Secara keseluruhan, penerapan Terminal Booking System di TPS merupakan bagian integral dari transformasi menuju terminal petikemas modern yang handal dan berorientasi pada pelayanan prima. Langkah ini bukan hanya menjawab kebutuhan pengelolaan kendaraan yang semakin kompleks, tetapi juga mendukung kelancaran distribusi logistik nasional yang sangat vital bagi roda perekonomian.

Melalui sistem ini, TPS memfasilitasi pemangku kepentingan untuk beroperasi lebih efektif dan efisien, sekaligus memperkuat posisi terminal sebagai hub logistik utama yang berdaya saing tinggi di tingkat regional dan nasional. Dengan keterlibatan aktif berbagai asosiasi dan pelaku usaha, diharapkan implementasi TBS akan berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi seluruh ekosistem logistik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index