TRANSPORTASI

Makassar Tambah Transportasi Bus Sekolah Gratis Dukung Pendidikan

Makassar Tambah Transportasi Bus Sekolah Gratis Dukung Pendidikan
Makassar Tambah Transportasi Bus Sekolah Gratis Dukung Pendidikan

JAKARTA - Dalam mewujudkan kota yang inklusif dan ramah anak, Pemerintah Kota Makassar terus melakukan berbagai terobosan nyata. Salah satu langkah konkret yang kini digalakkan adalah penyediaan dan penambahan armada bus sekolah gratis, sebuah inisiatif yang tidak hanya menyasar kemudahan akses pendidikan, tetapi juga mencerminkan komitmen jangka panjang pemerintah terhadap masa depan generasi muda.

Program ini mendapat perhatian publik lantaran hadir di tengah meningkatnya kebutuhan transportasi yang layak dan terjangkau bagi pelajar, khususnya mereka yang tinggal di kawasan pinggiran kota. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan bahwa penyediaan bus sekolah gratis bukan sekadar program sosial, melainkan bagian dari strategi besar pemerintah dalam membangun fondasi kota yang ramah bagi semua kelompok usia, terutama anak-anak.

“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak bisa berangkat sekolah dalam kondisi aman dan nyaman tanpa memberatkan orang tua secara finansial,” ujar Munafri dalam keterangan persnya di Kantor Balai Kota Makassar.

Pemerintah kota telah mengoperasikan lima unit bus sekolah yang menjangkau sejumlah koridor penting di dalam kota. Namun, pengakuan dari Wali Kota menunjukkan bahwa kebutuhan riil di lapangan jauh lebih besar dari jumlah armada yang tersedia saat ini. Oleh karena itu, rencana untuk menambah jumlah bus terus digodok dan diprioritaskan.

Langkah ini, menurut Munafri, tak bisa dilepaskan dari komitmen pemerintah dalam membangun kota yang inklusif dan memiliki kepekaan sosial terhadap kebutuhan warga. Ia menekankan bahwa transportasi merupakan salah satu faktor utama dalam keberhasilan pendidikan, dan aksesibilitas menjadi kunci agar anak-anak tidak terkendala untuk hadir di sekolah setiap hari.

“Bus sekolah tetap akan kami jalankan, dan jumlahnya akan ditingkatkan. Namun, fokus awal kami adalah memperluas jangkauan layanan dengan rute baru agar anak-anak di wilayah yang belum terlayani angkutan umum juga bisa merasakannya,” jelasnya.

Selain menambah armada, pendekatan inovatif juga tengah dipertimbangkan oleh Pemkot. Salah satunya adalah penggunaan skema sewa kendaraan alih-alih membeli, dengan tujuan menciptakan efisiensi anggaran serta memastikan keberlanjutan perawatan armada. Munafri menjelaskan bahwa sistem sewa memungkinkan penyedia kendaraan bertanggung jawab atas kondisi unit, termasuk penggantian saat rusak atau mengalami kecelakaan kecil.

“Kalau sistemnya sewa, maka penyedia punya tanggung jawab penuh terhadap performa kendaraan. Ini bisa mempercepat perbaikan bila terjadi kendala di lapangan,” imbuhnya.

Selain aspek teknis, program bus sekolah gratis juga memiliki dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi masyarakat. Menurut perhitungan Munafri, jika satu anak membutuhkan biaya transportasi harian sebesar Rp10.000, maka dalam satu bulan orang tua harus mengeluarkan sekitar Rp200.000. Angka ini tentu bisa menjadi beban tambahan, khususnya bagi keluarga dengan penghasilan terbatas atau mereka yang memiliki lebih dari satu anak usia sekolah.

“Jika layanan ini bisa berjalan optimal dan menjangkau lebih banyak pelajar, maka akan mengurangi beban ekonomi rumah tangga secara nyata,” ujar Munafri yang juga dikenal dengan panggilan Appi.

Visi Pemkot Makassar tidak berhenti pada penyediaan sarana transportasi semata. Munafri menyampaikan bahwa pihaknya sedang menyusun kajian teknis menyangkut jumlah armada ideal, rute prioritas, dan kemungkinan penggunaan ganda armada pada waktu nonaktif sekolah. Hal ini penting agar efisiensi layanan tetap terjaga dan armada dapat digunakan secara maksimal tanpa mengganggu fungsi utamanya sebagai transportasi pelajar.

“Kita ingin layanan ini efisien. Misalnya pagi hari antar anak-anak sekolah, siangnya bisa dimanfaatkan untuk rute umum tertentu,” jelasnya.

Lebih jauh, Munafri juga menyebut potensi integrasi program ini dengan kebijakan lingkungan jangka panjang. Ia menyinggung kemungkinan penggunaan bus listrik sebagai bentuk dukungan terhadap transportasi ramah lingkungan. Rencana tersebut saat ini masih dalam tahap awal dan memerlukan kajian lebih lanjut.

Langkah-langkah tersebut menjadi refleksi atas komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk menghadirkan layanan publik yang berpihak kepada kebutuhan nyata masyarakat. Fokus pada pendidikan dan kesejahteraan anak-anak menunjukkan arah pembangunan yang menempatkan sumber daya manusia sebagai prioritas utama.

Dengan semakin terbukanya akses terhadap fasilitas transportasi seperti bus sekolah gratis, Pemkot berharap dapat memperkecil kesenjangan antara wilayah pusat kota dan pinggiran dalam hal akses pendidikan. Terutama bagi siswa dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, keberadaan armada gratis ini memberi dampak langsung pada keberlanjutan proses belajar mereka.

Di sisi lain, kehadiran program ini juga memberi sinyal bahwa Pemkot serius menyiapkan infrastruktur sosial yang berkelanjutan. Bukan hanya bangunan sekolah yang diperhatikan, tapi juga faktor pendukung yang menyertainya, seperti transportasi, keamanan, dan kenyamanan siswa.

Dengan sinergi antara visi pembangunan dan kebutuhan warga, Makassar semakin menunjukkan wajah kotanya sebagai tempat yang layak tumbuh dan berkembang bagi anak-anak. Bus sekolah gratis pun bukan sekadar kendaraan pengantar, melainkan simbol hadirnya negara di tengah-tengah kehidupan warganya, terutama mereka yang membutuhkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index