Sembako

Harga Sembako Jogja 24 Juli: Cabai Mulai Naik Lagi

Harga Sembako Jogja 24 Juli: Cabai Mulai Naik Lagi
Harga Sembako Jogja 24 Juli: Cabai Mulai Naik Lagi

JAKARTA - Pergerakan harga sembako di Kota Jogja selalu menarik untuk diikuti karena berpengaruh langsung pada pengeluaran rumah tangga dan strategi pedagang dalam mengatur stok. Pada 24 Juli 2025, terlihat tren menarik di mana harga cabai yang selama beberapa waktu terakhir mengalami penurunan mulai menunjukkan kenaikan kembali. Situasi ini tentu penting untuk diketahui oleh konsumen, pedagang, dan produsen agar dapat menyesuaikan rencana pembelian dan penjualan mereka.

Sembako, atau sembilan bahan pokok, merupakan komoditas penting yang diatur secara resmi dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998. Jenis bahan pokok ini mencakup beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, serta garam beryodium. Di samping sembako, harga bahan makanan lain juga kerap menjadi perhatian karena berdampak pada keseharian masyarakat.

Untuk memahami gambaran harga terkini, data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia menjadi acuan penting. Pada Kamis, 24 Juli 2025, dari 21 jenis bahan pokok yang dipantau, empat komoditas mengalami perubahan harga signifikan, terutama jenis-jenis cabai.

Cabai merah besar, yang sebelumnya mengalami penurunan harga secara konsisten, kembali naik dari Rp 34.750 menjadi Rp 36.500 per kilogram. Begitu pula cabai merah keriting yang melonjak dari Rp 30.000 menjadi Rp 32.500 per kilogram. Sementara itu, cabai rawit hijau menunjukkan kenaikan tipis, yakni Rp 43.000 per kilogram, naik Rp 500 dari hari sebelumnya.

Namun, berbeda dengan cabai-cabai lainnya, cabai rawit merah justru mengalami penurunan harga, turun dari Rp 40.000 menjadi Rp 39.250 per kilogram. Jika dibandingkan dengan rata-rata nasional yang mencapai Rp 63.200 per kilogram, harga cabai rawit merah di Jogja masih jauh lebih rendah.

Perlu dicatat bahwa data harga ini diambil dari rata-rata harga di dua pasar tradisional utama di Jogja, yakni Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Berikut adalah daftar harga sembako di Jogja per 24 Juli 2025 berdasarkan data PIHPS:

Bawang merah ukuran sedang: Rp 46.250/kg

Bawang putih ukuran sedang: Rp 40.750/kg

Beras kualitas bawah I: Rp 13.400/kg

Beras kualitas bawah II: Rp 12.400/kg

Beras kualitas medium I: Rp 15.150/kg

Beras kualitas medium II: Rp 14.400/kg

Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg

Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg

Cabai merah besar: Naik menjadi Rp 36.500/kg

Cabai merah keriting: Naik menjadi Rp 32.500/kg

Cabai rawit hijau: Naik menjadi Rp 43.000/kg

Cabai rawit merah: Turun menjadi Rp 39.250/kg

Daging ayam ras segar: Rp 31.750/kg

Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg

Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg

Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg

Gula pasir lokal: Rp 17.150/kg

Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg

Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg

Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg

Telur ayam ras segar: Rp 28.500/kg

Harga-harga tersebut dapat mengalami perubahan hingga pukul 13.00 WIB dan kadang sampai hari berikutnya. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk memantau perkembangan harga melalui laman resmi Bank Indonesia di https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.

Selain PIHPS, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga menyediakan data harga sembako yang menjadi acuan untuk melihat fluktuasi harga harian. Berikut adalah daftar harga sembako Jogja versi Bapanas per 24 Juli 2025:

Beras premium: Naik dari Rp 14.400 menjadi Rp 14.491/kg

Beras medium: Rp 12.500/kg

Beras SPHP: Rp 12.500/kg

Kedelai biji kering (impor): Turun dari Rp 9.600 menjadi Rp 9.200/kg

Bawang merah: Naik dari Rp 44.714 menjadi Rp 45.286/kg

Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 30.143 menjadi Rp 32.000/kg

Cabai merah keriting: Turun dari Rp 30.286 menjadi Rp 29.571/kg

Cabai merah besar: Rp 31.429/kg

Cabai rawit merah: Turun dari Rp 34.714 menjadi Rp 34.571/kg

Daging sapi murni: Rp 130.000/kg

Daging ayam ras: Naik dari Rp 31.500 menjadi Rp 32.333/kg

Telur ayam ras: Turun dari Rp 28.125 menjadi Rp 28.000/kg

Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.455 menjadi Rp 17.409/kg

Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 18.182 menjadi Rp 18.364/liter

Minyak goreng curah: Turun dari Rp 16.857 menjadi Rp 16.571/liter

Minyakita: Naik dari Rp 15.790 menjadi Rp 16.020/liter

Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg

Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg

Garam konsumsi: Rp 11.625/kg

Ikan kembung: Rp 37.833/kg

Ikan tongkol: Rp 34.333/kg

Ikan bandeng: Rp 41.333/kg

Data ini diambil dari panel konsumen wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja untuk periode 23-24 Juli 2025 dan dapat diakses secara langsung melalui https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.

Naiknya harga beberapa jenis cabai dan bawang dapat dijelaskan melalui beberapa faktor utama penyebab kenaikan harga sembako, sebagaimana dirangkum dari Journal of Sharia and Law oleh Nur Azizah Nasution dkk. Faktor-faktor tersebut meliputi produksi yang terbatas akibat hasil panen dan cuaca, proses distribusi yang memakan waktu dan biaya, ketersediaan pasokan, serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar. Persaingan antar pedagang juga ikut menentukan harga agar tetap kompetitif namun menguntungkan.

Situasi ini menjelaskan mengapa harga cabai merah besar dan keriting kembali merangkak naik setelah mengalami tren penurunan sebelumnya. Ketersediaan pasokan yang mungkin mulai menipis dan permintaan yang tetap tinggi mendorong harga naik. Sementara itu, cabai rawit merah yang harganya turun menunjukkan dinamika pasokan dan permintaan yang berbeda.

Memahami perkembangan harga sembako penting agar masyarakat Jogja bisa menyesuaikan prioritas kebutuhan dan mengelola anggaran belanja dengan lebih baik. Bagi pedagang dan produsen, data harga terkini menjadi bahan pertimbangan untuk pengaturan stok dan strategi pemasaran.

Dengan demikian, memantau informasi harga sembako harian baik melalui PIHPS maupun Bapanas akan membantu seluruh pihak, dari konsumen hingga pelaku usaha, dalam mengambil keputusan yang tepat menghadapi fluktuasi pasar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index