Fashion

Fashion Street Style Hadir Lagi di Prawirotaman

Fashion Street Style Hadir Lagi di Prawirotaman
Fashion Street Style Hadir Lagi di Prawirotaman

JAKARTA - Prawirotaman, kawasan wisata budaya yang kerap dijuluki sebagai “kampung internasional” di Yogyakarta, kembali bersiap menjadi panggung mode terbuka melalui gelaran Fashion On The Street (FOS) Prawirotaman 2025. Acara yang akan berlangsung pada 22–24 Agustus 2025 ini menjanjikan sajian unik yang memadukan kekayaan tradisional dengan sentuhan gaya urban yang progresif.

Mengusung tema besar “Funky Indonesian Style – Denim x Batik”, ajang ini tak hanya menawarkan pertunjukan fesyen biasa, tetapi juga mengukuhkan Prawirotaman sebagai ruang kreatif yang inklusif, sekaligus menjadi simbol perubahan kawasan melalui ekspresi seni, budaya, dan kolaborasi.

Denim dan Batik Bertemu di Jalanan Prawirotaman

Lia Mustafa, selaku Project Officer FOS 2025, menyampaikan bahwa tema tahun ini sengaja diangkat untuk menyatukan dua elemen yang tampaknya kontras namun sama kuatnya: batik sebagai warisan budaya Indonesia dan denim sebagai simbol gaya hidup global.

“Funky Indonesian Style – Denim x Batik adalah tema FOS tahun ini,” kata Lia.

Beberapa nama perancang busana yang sudah dipastikan akan ambil bagian antara lain Lisa Septiana, Putri Utami Mukti, Toni Winata, Dani Paraswati, dan Lenny Agustin. Meskipun acara baru akan digelar bulan depan, Lia mengungkapkan bahwa proses persiapan telah dilakukan jauh-jauh hari, termasuk dua kali roadshow yang melibatkan kerjasama dengan berbagai institusi.

“Sebenarnya acaranya masih bulan depan, tapi kami sudah melaksanakan roadshow dua kali, bekerjasama dengan beberapa institusi. Mudah-mudahan dengan waktu yang cukup ini masih akan ada desainer yang bergabung,” ujarnya.

Prawirotaman: Lebih dari Sekadar Destinasi Lokal

Dalam narasi FOS 2025, kawasan Prawirotaman tak lagi dilihat hanya sebagai bagian dari Yogyakarta, tetapi telah berkembang menjadi wajah budaya Indonesia yang dikenal luas hingga mancanegara. Lia Mustafa menegaskan pentingnya menjadikan Prawirotaman sebagai simbol global, tempat di mana seni dan kreativitas bisa menembus batas negara.

“Intinya adalah bahwa Prawirotaman itu bukan milik Jogja, tapi milik dunia, sebagai kampung wisata. Dan ini harus kita angkat terus,” tegasnya.

Selain batik, acara ini juga membuka ruang bagi keberagaman kain wastra Indonesia seperti lurik, tenun, songket, dan lainnya untuk tampil di runway. FOS seolah menghadirkan “Mini Indonesia” di tengah jalanan Prawirotaman, tempat di mana kekayaan tekstil Nusantara bersua dalam satu momen selebrasi kreatif.

“Maka alangkah menjadi event pembeda ketika bukan saja unsur batik hadir di sini, sebagai simbol kekuatan nasional, kain-kain wastra lainnya juga bisa menyemarakkan event perlehatan ini: lurik, tenun, songket, dan lain-lain. Inilah mini Indonesia Prawirotaman,” jelas Lia.

Lebih dari Sekadar Fashion Show

Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2013, FOS terus berkembang menjadi panggung kolaborasi yang melibatkan tak hanya para desainer, tetapi juga komunitas seni dan pelaku budaya lokal. Setiap hari selama tiga hari acara, akan digelar dua sesi pertunjukan pada sore dan malam hari yang menampilkan sajian penuh energi dengan balutan estetika budaya yang dikemas secara modern.

“Kita berharap acara ini bisa tercatat dalam Calendar of Event tingkat nasional, karena terselenggara tiap tahun,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko.

Konsistensi penyelenggaraan FOS menjadikan ajang ini bukan sekadar festival musiman, tapi bentuk komitmen jangka panjang dalam membangun identitas budaya kawasan melalui pendekatan kreatif.

Opening Show: Ratusan Penari dan Funky Kebaya

FOS 2025 akan dibuka pada sore hari tanggal 22 Agustus 2025, dengan pertunjukan spektakuler dari Komunitas Yogyakarta Line Dance yang melibatkan 100 penari. Pertunjukan ini akan menjadi simbol semangat kebersamaan dan keberagaman, sejalan dengan tema inklusif FOS tahun ini.

Acara pembukaan juga akan dimeriahkan oleh penampilan khusus bertajuk Show Funky Kebaya, sebuah konsep yang memadukan kebaya klasik dengan gaya kontemporer. Muse yang akan tampil dalam pertunjukan ini antara lain dari komunitas Oasis dan Bellydance, memperkaya pertunjukan dengan gerakan tari yang dinamis dan penuh warna.

Menuju FOS Sebagai Agenda Budaya Nasional

Bagi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Fashion On The Street adalah salah satu contoh nyata bagaimana seni, budaya, dan ekonomi kreatif dapat bersinergi membentuk karakter daerah. Dengan dukungan berkelanjutan, acara ini diharapkan bisa mendapat pengakuan sebagai bagian dari Calendar of Event tingkat nasional, sehingga mendapatkan perhatian dan dukungan lebih luas di masa depan.

Seiring dengan meningkatnya antusiasme publik terhadap FOS dari tahun ke tahun, tak berlebihan jika ajang ini mulai dilihat sebagai simbol transformasi kawasan wisata yang tidak hanya menawarkan pengalaman visual, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan sosial dan budaya melalui medium fashion.

Catat Tanggalnya dan Jangan Lewatkan!

Dengan berbagai elemen yang ditampilkan—mulai dari batik, denim, kain wastra Nusantara, hingga pertunjukan seni pertunjukan yang inklusif—FOS 2025 menjadi agenda wajib bagi siapa saja yang mencintai fashion, budaya, dan semangat kolaborasi.

Jangan lupa, Fashion On The Street Prawirotaman 2025 akan berlangsung pada 22–24 Agustus 2025. Siapkan jadwal Anda, dan jadilah bagian dari transformasi Prawirotaman menjadi panggung dunia yang menawan, kreatif, dan penuh warna.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index