JAKARTA - Bulan Agustus menjadi momen spesial bagi para pencinta film drama tanah air. Tidak hanya sekadar menghadirkan hiburan, film-film yang tayang kali ini membawa penonton untuk menyelami emosi yang dalam: dari kisah keluarga yang menyentuh, perjuangan personal yang menggugah haru, hingga adaptasi dari cerita viral dan legenda legendaris Indonesia.
Berbeda dari bulan-bulan sebelumnya yang lebih didominasi genre horor, Agustus kali ini didominasi drama dengan warna cerita yang lebih emosional. Delapan film drama siap menantang empati penonton dengan beragam latar belakang cerita mulai dari pengorbanan seorang ibu, perjuangan mendapatkan anak, hingga rahasia besar yang bisa meretakkan rumah tangga. Deretan cerita tersebut mengajak kita melihat kehidupan dari sudut pandang yang lebih manusiawi dan menyentuh.
1. Panggil Aku Ayah
Film ini akan membuka bulan Agustus dengan kisah yang mengguncang perasaan. Seorang ibu tunggal, Rossa (Sita Nursanti), harus menghadapi tekanan dari penagih utang, Dedi (Ringgo Agus) dan Tatang (Boris Bokir), yang mendesaknya untuk melunasi utang. Dalam kondisi terjepit, Rossa memutuskan menyerahkan putrinya, Intan (Myesha Lin), sebagai jaminan.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Intan perlahan meluluhkan hati Dedi, membentuk ikatan emosional yang tak terduga. Dari situ, muncul pertanyaan besar: mungkinkah kasih sayang seorang ayah muncul dari tempat yang tak disangka?
Adaptasi dari film Korea "Pawn" ini diyakini akan membuat banyak penonton menitikkan air mata dan mempertanyakan kembali makna keluarga.
2. Lyora: Penantian Buah Hati
Mengangkat kisah nyata Meutya Hafid (Marsha Timothy), film ini membawa isu sensitif yang jarang diangkat: perjuangan seorang perempuan dalam program bayi tabung. Bersama sang suami, Fajrie (Darius Sinathrya), ia menjalani berbagai prosedur medis untuk mendapatkan keturunan di usia matang.
Bukan hanya kisah medis, ini adalah perjalanan emosional penuh kegagalan dan pengharapan. Film ini menyuarakan perjuangan banyak pasangan yang menghadapi tantangan serupa sebuah narasi kuat tentang cinta, kesabaran, dan ketabahan dalam menghadapi kenyataan.
3. Tinggal Meninggal
Drama psikologis ini menggambarkan ironi kehidupan melalui karakter Gema, yang hidup dalam kesepian hingga akhirnya mendapatkan simpati setelah kematian ayahnya. Namun, kehangatan yang ia rasakan ternyata membuatnya kecanduan perhatian.
Lalu muncul pertanyaan gelap dalam dirinya: apa yang harus ia lakukan untuk kembali mendapatkan perhatian tersebut?
Film ini menawarkan narasi yang menggelitik pikiran dan menyoroti isu kesepian, validasi sosial, dan batas moral dalam masyarakat modern.
4. La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka
Diangkat dari cerita viral TikTok karya Elizasifaa, film ini membawa kita ke dalam dunia rumah tangga Alina (Marshanda) yang tampak sempurna, namun mulai retak sejak kehadiran pengasuh baru. Sosok yang seharusnya menjadi bantuan justru menjadi ancaman.
Alina harus memilih antara membongkar kenyataan pahit atau mempertahankan keutuhan keluarga. Dilema ini menjadi pusat dari film yang sarat dengan nuansa misteri dan emosi.
5. Hanya Namamu Dalam Doaku
Arya (Vino G. Bastian) adalah sosok suami sempurna hingga ia didiagnosis ALS, penyakit yang perlahan melumpuhkan. Dalam upaya melindungi istri dan anaknya dari kesedihan, ia merahasiakan penyakitnya. Namun, jarak emosional yang ia ciptakan justru menimbulkan kesalahpahaman.
Pertemuan kembali dengan mantan kekasihnya, Marissa (Naysila Mirdad), membuat istrinya, Hanggini (Nirina Zubir), curiga. Film ini menunjukkan bahwa niat baik bisa berdampak buruk bila tidak diiringi komunikasi yang jujur.
6. The Sun Gazer: Cinta dari Langit
Didasarkan dari novel Sang Penatap Matahari, film ini berkisah tentang Mogayer (Mario Iwinsyah) yang memilih menceraikan istrinya, Asiyah (Ratu Anandita), karena dirinya mandul. Ia ingin sang istri punya kesempatan untuk bahagia dengan orang lain.
Namun, justru dari perpisahan itu, Mogayer belajar tentang cinta yang sesungguhnya. Dengan bantuan sahabatnya, ia perlahan bangkit dan menemukan makna baru hidupnya.
Film ini mengajarkan kita tentang pengorbanan sejati dan harapan baru setelah keterpurukan.
7. Lebih Dari Selamanya
Salim (Donny Alamsyah), ayah tunggal selama 14 tahun, memegang teguh janjinya pada mendiang istri untuk tidak menikah lagi. Namun ketika putrinya hendak melahirkan, kesepian mulai menghantuinya.
Kehadiran Mila (Adinda Thomas), yang mengingatkannya pada sang istri, membuka kembali ruang hati yang telah lama tertutup. Ini adalah kisah tentang kesetiaan, cinta kedua, dan keberanian membuka lembaran baru.
8. Panji Tengkorak
Berbeda dari film lainnya, Panji Tengkorak adalah animasi laga yang diadaptasi dari komik silat legendaris karya Hans Jaladara. Mengisahkan pendekar bertopeng yang tenggelam dalam dendam setelah kematian istrinya.
Dalam usahanya membalaskan dendam, Panji justru menjadi tawanan kekuatan gelap. Perjalanan ini tidak hanya menampilkan aksi dan silat, tetapi juga pertarungan batin yang mendalam antara kebaikan dan kejahatan dalam diri manusia.
Delapan film ini tidak sekadar menyajikan cerita, tetapi juga pengalaman emosional yang kuat. Setiap judul membawa isu yang relevan: dari ketidakadilan sosial, perjuangan wanita, trauma masa lalu, hingga kasih yang tak bersyarat.
Agustus ini, bioskop bukan hanya tempat hiburan, tapi menjadi ruang refleksi. Penonton akan diajak merenungkan ulang arti cinta, keluarga, pengorbanan, dan kesepian. Jangan lewatkan kesempatan menyelami drama yang tak hanya menyentuh hati, tapi juga memperkaya cara pandang kita terhadap kehidupan.