JAKARTA - Nama Bia Mesquita bukanlah asing di dunia bela diri. Dengan segudang prestasi di ranah jiu-jitsu, atlet asal Brasil ini kini tengah bersiap menantang dunia baru dalam karier profesionalnya: Ultimate Fighting Championship (UFC). Petarung yang telah memenangkan berbagai gelar internasional itu akan menjalani debutnya di panggung MMA terbesar dunia, menghadapi Irina Alekseeva dalam pertarungan yang sangat dinanti di kampung halamannya, Rio de Janeiro, Brasil.
Langkah Mesquita memasuki arena UFC menjadi sorotan besar, bukan hanya karena reputasinya di jiu-jitsu, tetapi juga karena kemampuannya yang telah terbukti dalam beberapa laga awal di arena MMA. Dengan latar belakang sebagai juara dunia jiu-jitsu sebanyak 10 kali, pemegang medali emas dari ajang bergengsi Abu Dhabi Combat Club (ADCC), dan rekor lima kemenangan dalam pertandingan MMA, banyak pihak menilai kehadirannya sebagai ancaman baru di divisi bantam wanita UFC.
Bergabung dengan promotor sebesar UFC adalah mimpi bagi banyak petarung, dan bagi Mesquita, ini merupakan babak baru dalam kiprahnya sebagai atlet. Ia telah resmi menjadi bagian dari jajaran petarung kelas bantam (61,2 kg) di UFC, dan debut profesionalnya di oktagon dijadwalkan melawan Irina Alekseeva.
Laman MMA Fighting mengabarkan bahwa pertarungan ini akan mempertemukan dua gaya bertarung yang sangat berbeda: Mesquita dengan kekuatan teknik grappling yang mumpuni, melawan Alekseeva yang berpengalaman dalam striking dan memiliki gaya bertarung khas Rusia. “Mesquita telah bergabung dengan jajaran petarung kelas bantam UFC dan debutnya di oktagon dijadwalkan di Rio de Janeiro,” tulis sumber tersebut.
Mesquita sendiri bukan pendatang baru di lingkungan keras MMA. Ia sempat tampil di beberapa ajang bergengsi sebelum bergabung dengan UFC. Salah satu yang paling menonjol adalah keberhasilannya merebut sabuk juara kelas bantam di ajang Legacy Fighting Alliance (LFA), organisasi MMA yang sering menjadi batu loncatan menuju UFC. Kemenangan itu diraihnya dalam penampilan terakhir, dan menjadi penegasan bahwa ia tidak hanya jago dalam jiu-jitsu, tetapi juga adaptif di dunia MMA.
Salah satu faktor penting yang menjadi modal besar Mesquita adalah keberadaannya di tim American Top Team, salah satu kamp pelatihan elite di dunia bela diri campuran. Di sana, ia berlatih bersama Kayla Harrison, salah satu petarung top wanita di UFC. Kombinasi pelatihan elite, pengalaman kompetisi yang luas, serta ambisi pribadi, menjadikan Mesquita sebagai salah satu prospek Brasil yang paling diperhitungkan tahun ini.
Sementara itu, lawannya Irina Alekseeva datang dengan pengalaman tersendiri. Petarung asal Rusia ini membawa rekor profesional 5 kemenangan dan 3 kekalahan. Meski tergolong lebih senior dalam urusan pengalaman di UFC, Alekseeva belum sepenuhnya konsisten menunjukkan performa stabil sejak debutnya di promotor tersebut. Ia telah menjalani tiga pertarungan sejak bergabung dengan UFC pada April 2023, dengan hasil satu kemenangan dan dua kekalahan.
Rekor kemenangan Alekseeva sendiri diperoleh lewat teknik kuncian kneebar di ronde pertama saat menghadapi Stephanie Egger. Namun, dua kekalahan yang menyusul, yakni dari Melissa Mullins dan Klaudia Syguła, menjadi catatan yang membuatnya harus berhati-hati menghadapi debutan sekelas Mesquita.
Sebelum bergabung dengan UFC, Alekseeva juga sempat bertanding di Bellator, promotor MMA besar lainnya. Ia memiliki gaya bertarung yang kuat, dan dikenal memiliki power dalam serangan-serangannya. Namun, salah satu hal yang sempat menjadi sorotan adalah keputusannya absen dari latihan beban untuk beberapa waktu. Meski tetap mampu mencetak kemenangan, hal itu sempat memunculkan tanda tanya seputar konsistensinya dalam menjaga performa.
Pertarungan antara Mesquita dan Alekseeva diprediksi akan menjadi duel menarik antara grappler dan striker. Dengan pengalaman jiu-jitsu yang luar biasa, Mesquita jelas akan mencoba membawa pertarungan ke bawah, menggunakan teknik kuncian dan kontrol yang menjadi keunggulannya. Di sisi lain, Alekseeva akan berusaha menjaga pertarungan tetap berlangsung dalam posisi berdiri, memanfaatkan kekuatan pukulan dan tendangan untuk menghentikan laju Mesquita.
Meski baru akan menjalani debut, nama besar Mesquita sudah cukup untuk mencuri perhatian banyak penggemar MMA. Banyak yang percaya, jika ia mampu memenangkan pertarungan pertamanya, kariernya di UFC bisa langsung melesat, membuka jalan menuju laga-laga besar di divisi bantam wanita.
Masa depan Mesquita di UFC kini menjadi salah satu hal yang paling menarik untuk diikuti. Ia datang dengan modal kuat, namun ujian sesungguhnya baru akan dimulai saat langkah pertamanya di oktagon resmi dijalani. Kemenangan bukan hanya soal pencapaian pribadi, tapi juga pembuktian bahwa teknik jiu-jitsu masih relevan dan bisa mendominasi di pentas tertinggi MMA dunia.