Samsung

Samsung Galaxy A56: Kelas Menengah Premium

Samsung Galaxy A56: Kelas Menengah Premium
Samsung Galaxy A56: Kelas Menengah Premium

JAKARTA - Dalam persaingan ketat di pasar smartphone kelas menengah, Samsung kembali menunjukkan dominasinya lewat peluncuran Galaxy A56. Produk ini merupakan penerus dari seri A yang dikenal tangguh, dan kini hadir dengan sejumlah peningkatan yang mampu memikat pengguna setianya maupun calon konsumen baru.

Alih-alih hanya sekadar menjadi suksesor dari Galaxy A55, Galaxy A56 menawarkan pengalaman menyeluruh yang mendekati kualitas ponsel flagship. Mulai dari desain, layar, performa, hingga sistem kameranya, Samsung tampaknya merancang A56 agar memenuhi ekspektasi pengguna kelas menengah yang menuntut fitur lebih dari sekadar standar.

Unboxing: Minimalis Tanpa Kejutan

Bagi mereka yang berharap akan mendapatkan paket penjualan yang mewah dari Galaxy A56, mungkin akan sedikit kecewa. Isi kotaknya sangat sederhana dan hanya menyertakan perangkat utama, kabel pengisi daya/data, panduan pengguna, serta pin untuk mengeluarkan kartu SIM. Samsung mengikuti kebijakan Uni Eropa yang tidak lagi mengharuskan produsen menyertakan kepala charger dalam kemasan.

Sayangnya, Samsung juga tidak menyertakan aksesori tambahan seperti casing pelindung atau pelindung layar, sesuatu yang bisa dianggap sebagai kekurangan, mengingat status brand-nya sebagai pemimpin pasar. Hal kecil seperti ini bisa menjadi penentu loyalitas pengguna, apalagi bagi mereka yang menginginkan paket komplet saat pertama kali membuka kotak.

Desain Elegan, Tapi Kamera “Bertumpuk” Mengganggu

Desain menjadi salah satu kekuatan utama dari lini Galaxy, dan A56 tidak mengecewakan dalam hal ini. Dengan ketebalan hanya 7,4 mm, bingkai logam, serta bodi belakang kaca yang mengilap, ponsel ini terlihat dan terasa premium di tangan. Dimensinya 162,2 x 77,5 mm dengan berat 198 g, cukup nyaman untuk digunakan sehari-hari.

Ponsel ini hadir dalam empat varian warna: abu-abu muda, abu-abu tua (grafit), hijau zaitun, dan merah muda. Namun, ada satu aspek desain yang kurang disukai, yakni modul kameranya yang tampak menonjol seperti “ditempel” begitu saja. Modul ini tidak hanya mengganggu estetika, tapi juga menyebabkan ponsel bergoyang saat diletakkan di atas permukaan datar. Meski begitu, Galaxy A56 tetap membawa sertifikasi IP67 yang membuatnya tahan air hingga kedalaman 1 meter selama 30 menit.

Layar Memukau yang Layak Diacungi Jempol

Samsung memang jagonya urusan layar, dan hal ini kembali dibuktikan melalui panel AMOLED 6,7 inci di Galaxy A56. Layarnya mendukung resolusi 1080 x 2340 piksel dengan rasio layar-ke-bodi sebesar 87,7 persen. Ditambah refresh rate 120Hz dan tingkat kecerahan hingga 1900 nits, pengalaman visual yang ditawarkan sangat memuaskan, bahkan di bawah sinar matahari langsung.

Perlindungan Gorilla Glass Victus+ di bagian depan dan belakang menambah ketahanan perangkat terhadap goresan. Singkat kata, layar Galaxy A56 adalah salah satu yang terbaik di kelas menengah.

Performa Andal untuk Sehari-hari

Mengandalkan chipset Exynos 1480 berbasis 4nm, Galaxy A56 dipadukan dengan pilihan RAM 6, 8, hingga 12 GB, serta memori internal 128 dan 256 GB. Model yang diuji adalah varian 8/128 GB. Untuk aktivitas harian seperti berselancar di media sosial, streaming, dan multitasking ringan, ponsel ini sangat bisa diandalkan.

Meski begitu, untuk urusan gaming berat, performanya kurang konsisten. Pada gim seperti Shadowgun Legends, pengguna bisa merasakan screen tearing ketika diatur pada grafis tinggi. Untungnya, selama sesi bermain, suhu perangkat tetap terjaga dan tidak terasa panas berlebih.

Dalam pengujian benchmark Geekbench, perangkat mencatat skor 1355 poin untuk pengujian multi-core, meningkat 14% dari Galaxy A55. Sedangkan di AnTuTu, nilainya mencapai 894 ribu poin, menunjukkan peningkatan performa sebesar 18%.

Sistem Kamera: Lebih dari Sekadar Cukup

Kamera Galaxy A56 terdiri dari tiga lensa belakang: kamera utama 50 MP, ultrawide 12 MP, dan makro 5 MP. Hasil jepretan dari kamera utama cukup memuaskan dengan detail tajam, warna alami, dan rentang dinamis luas dalam kondisi pencahayaan optimal.

Zoom digital bisa digunakan hingga dua kali lipat tanpa kehilangan banyak detail, tetapi di angka empat atau sepuluh kali lipat, kualitas gambar menurun drastis. Kamera ultrawide tetap mempertahankan warna dari kamera utama, meskipun gambar tampak sedikit lebih gelap. Kamera makro pun memberikan hasil cukup tajam dengan efek bokeh alami.

Kamera depannya “hanya” 12 MP, lebih kecil dari pendahulunya yang 32 MP, namun sensor baru justru menghasilkan gambar selfie yang lebih baik. Baik kamera depan maupun belakang mendukung perekaman video 4K di 30 fps, meski kualitasnya akan turun dalam pencahayaan rendah.

Fitur AI dan Jaminan Dukungan Jangka Panjang

Meskipun Galaxy A56 bukan bagian dari lini Galaxy AI, perangkat ini tetap dibekali fitur kecerdasan buatan yang disebut Awesome Intelligence. Fitur ini mencakup Object Eraser, Best Face, Custom Filters, Auto Crop, dan AI Select. Meskipun tidak sekomprehensif Galaxy AI, fitur ini cukup untuk pengguna umum.

Samsung juga menjanjikan dukungan perangkat lunak hingga enam tahun empat tahun pembaruan Android dan dua tahun keamanan tambahan. Komitmen jangka panjang ini menjadi nilai tambah yang signifikan bagi calon pembeli.

Daya Tahan Baterai di Atas Rata-rata

Ditenagai baterai 5000 mAh dengan dukungan pengisian cepat 45W, Galaxy A56 dapat bertahan lebih dari satu hari dalam pemakaian berat dan hingga dua hari dalam penggunaan ringan. Meskipun kecepatan pengisian meningkat secara teori dibanding pendahulunya, dalam praktiknya pengisian daya dari 0 ke 100% tetap memakan waktu sekitar satu jam sepuluh menit.

Kecepatan ini masih tertinggal dibanding beberapa pesaing, tetapi Samsung tampaknya tidak menjadikan hal tersebut sebagai prioritas utama, bahkan untuk lini flagship-nya.

Ponsel Kelas Menengah yang Layak Diunggulkan

Galaxy A56 menawarkan kombinasi fitur yang sulit ditandingi di kelasnya. Desain elegan, layar menawan, performa stabil, kamera solid, daya tahan baterai memadai, serta komitmen pembaruan jangka panjang menjadikannya pilihan yang sangat menarik. Meskipun masih ada ruang untuk perbaikan, terutama di sisi desain modul kamera dan performa video dalam cahaya rendah, secara keseluruhan ponsel ini berhasil memenuhi ekspektasi sebagai smartphone kelas menengah unggulan.

Jika Anda pengguna Galaxy A55 atau A54, peningkatannya mungkin tidak terlalu signifikan. Namun, bagi pemilik model yang lebih lama atau yang ingin berpindah ke ponsel baru dengan keseimbangan fitur dan harga, Galaxy A56 merupakan pilihan yang nyaris tak bisa salah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index