JAKARTA - Setelah mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia pertarungan, Amanda Nunes kini mengisyaratkan kebangkitan kembali ke oktagon. Mantan juara dua divisi UFC itu menyatakan tekadnya untuk merebut kembali sabuk kelas bantam yang kini dikuasai oleh Kayla Harrison. Keputusan ini bukan hanya sekadar ambisi pribadi, namun juga bagian dari warisan panjang Nunes sebagai ikon terbesar dalam sejarah MMA wanita.
Dikenal sebagai "The Lioness", Amanda Nunes telah menorehkan nama besarnya di berbagai panggung utama UFC dengan rentetan kemenangan yang impresif. Dalam perjalanan kariernya, ia sukses menumbangkan sederet nama besar di dunia tarung bebas, termasuk Ronda Rousey, Cris Cyborg, Valentina Shevchenko, hingga Miesha Tate. Dengan pencapaian itu, tak heran jika Nunes disebut sebagai petarung wanita terhebat sepanjang masa atau Greatest of All Time (GOAT).
Langkah comeback ini bukan hanya sekadar kejutan bagi publik penggemar UFC, tetapi juga menjadi momen penting dalam dinamika persaingan kelas bantam wanita yang kini kembali bergairah. Kayla Harrison, peraih sabuk terbaru usai kemenangannya atas Julianna Pena lewat submission di UFC 316, akan menjadi lawan yang ingin ditaklukkan oleh Nunes untuk mengukuhkan dominasinya sekali lagi.
"Saya ingin sabuk saya kembali. Di mana pun saya akan siap untuk itu," tegas Amanda Nunes, dikutip dari MMA Fighting.
Nunes juga menyampaikan bahwa dirinya akan berbicara langsung dengan CEO UFC, Dana White, guna mendiskusikan peluang pertarungan besar melawan Harrison. Ia optimistis duel tersebut bisa terwujud dalam waktu dekat.
"Ya, tentu saya berharap pertarungan (melawan Harrison) pada tahun ini (2025)," katanya lagi.
Keteguhan hati Nunes tak datang secara tiba-tiba. Meski telah pensiun usai pertarungan terakhir melawan Irene Aldana pada UFC 289 di bulan Juni 2023, ia mengaku tetap menjaga semangat bertarungnya. Ia bahkan menyebut bahwa kehidupan setelah pensiun justru menyeretnya kembali ke dunia yang pernah ia dominasi.
“Saya telah bekerja keras dengan mempertaruhkan semua hal selama membangun karir saya di UFC. Setelah saya memutuskan untuk mengundurkan diri, kehidupan telah menyeret saya untuk kembali dan saya siap menjalaninya,” ujar Nunes.
Sebelum mengundurkan diri, Nunes sempat membalas kekalahan mengejutkannya dari Julianna Pena di UFC 269. Dalam laga ulang di UFC 277, ia tampil dominan sepanjang lima ronde dan berhasil merebut kembali sabuk bantam dari Pena. Setelah itu, ia tampil sekali lagi dan mengalahkan Irene Aldana sebelum mengumumkan pengunduran dirinya.
Keputusan untuk pensiun saat itu disambut haru, sekaligus penghormatan dari berbagai kalangan. Tak lama setelahnya, Amanda Nunes resmi dilantik ke dalam Hall of Fame UFC 2025 dalam sebuah upacara di Las Vegas. Penghargaan tersebut menegaskan posisi pentingnya dalam sejarah olahraga bela diri campuran.
Nunes tercatat memiliki rekor profesional 23 kemenangan dan hanya 5 kekalahan, sebuah pencapaian luar biasa mengingat beratnya persaingan di panggung UFC. Ia juga sempat menjalani masa emas tanpa kekalahan dari tahun 2015 hingga 2021, menjadikan dirinya sebagai ratu tak tertandingi di dua kelas berbeda: bantam dan bulu.
Para petarung elite yang berhasil ia taklukkan menjadi bukti nyata kualitas serta kekuatan mental Nunes. Di antaranya adalah Ronda Rousey yang dikalahkannya hanya dalam waktu 48 detik, Cris Cyborg yang ia tundukkan dalam 51 detik, hingga Valentina Shevchenko yang dua kali harus mengakui keunggulan Nunes dalam pertarungan yang berlangsung ketat.
Kini, usai masa jeda singkat, keinginannya untuk kembali bukan sekadar mengejar kejayaan yang telah lalu, namun juga untuk menyelesaikan misi yang ia anggap belum selesai: merebut kembali sabuk bantam dan membuktikan bahwa dirinya masih layak disebut yang terbaik.
Nunes menegaskan bahwa lokasi pertarungan tidak menjadi persoalan baginya. Baik di Brasil, Las Vegas, atau tempat lain, ia menyatakan siap untuk kembali menciptakan sejarah.
“Saya tidak mempersoalkan lokasi pertarungan, apakah di Brasil, di Las Vegas, atau di mana pun. Saya siap bertarung di mana pun untuk menciptakan sejarah saya,” tegasnya.
Kembalinya Amanda Nunes tentu menjadi kabar besar bagi penggemar UFC di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang selama ini menyaksikan perjalanan kariernya dengan antusias. Apalagi, keberadaannya sebagai legenda yang masih aktif bertarung akan memberi warna tersendiri bagi kompetisi UFC ke depan.
Kini, pertanyaan besar yang tersisa hanyalah satu: apakah Kayla Harrison siap menyambut tantangan sang legenda?