Infrastruktur

Infrastruktur Sekolah Dibenahi Pemkot

Infrastruktur Sekolah Dibenahi Pemkot
Infrastruktur Sekolah Dibenahi Pemkot

JAKARTA - Masalah infrastruktur pendidikan kembali mencuat di Kota Banjarmasin. Sejumlah sekolah dasar dan menengah pertama di kota ini masih berada dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Kebocoran atap ruang kelas, retaknya dinding, hingga sanitasi yang tidak memadai menjadi pemandangan umum di beberapa satuan pendidikan. Kondisi ini tidak hanya mengganggu proses belajar mengajar, tetapi juga membahayakan keselamatan peserta didik dan tenaga pengajar.

Pemerintah Kota Banjarmasin pun mengambil sikap. Wali Kota Banjarmasin, H. M Yamin HR, memberikan perhatian serius terhadap kondisi fisik sekolah-sekolah yang dinilai sudah sangat mendesak untuk segera dibenahi. Menurutnya, perbaikan infrastruktur sekolah bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak yang tidak dapat ditunda.

“Alokasi anggaran pendidikan jangan hanya fokus pada peningkatan mutu pembelajaran, tetapi harus menyasar infrastruktur dasar yang layak,” ujar Yamin saat meninjau beberapa sekolah yang mengalami kerusakan. Ia menginstruksikan Dinas Pendidikan Banjarmasin untuk melakukan pendataan menyeluruh terhadap seluruh kondisi fisik sekolah yang tersebar di lima kecamatan di kota tersebut.

Langkah awal yang akan ditempuh pemerintah adalah melakukan pemetaan sekolah-sekolah yang perlu segera diperbaiki. Yamin menegaskan bahwa penyusunan anggaran harus segera dimulai agar program pembenahan dapat berjalan sejak awal tahun anggaran murni 2026. Hal ini menjadi penting untuk memastikan proses revitalisasi berjalan tepat waktu dan tidak mengganggu kegiatan belajar siswa.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ryan Utama, memastikan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat menindaklanjuti instruksi tersebut. Ia menyebutkan bahwa pihaknya sudah menyusun langkah-langkah untuk mengidentifikasi sekolah yang masuk dalam kategori prioritas perbaikan.

“Kami akan memetakan sekolah yang paling membutuhkan perbaikan, terutama ruang kelas SD dan SMP. Prosesnya dilakukan bertahap dan ditargetkan mulai terealisasi di awal 2026,” jelas Ryan.

Tidak bisa dimungkiri bahwa kondisi fisik sekolah menjadi bagian penting dalam menunjang kualitas pendidikan. Gedung sekolah yang aman, nyaman, dan bersih tentu akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa. Namun kenyataan di lapangan masih menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai.

Salah satu guru di kawasan Banjarmasin Selatan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir sekolah tempatnya mengajar belum mendapatkan renovasi. “Kalau hujan deras, kami harus memindahkan kelas karena air masuk lewat atap. Anak-anak jadi tidak fokus belajar,” ungkapnya.

Masalah seperti ini bukan hanya persoalan teknis, melainkan sudah menjadi isu sosial yang berdampak luas. Ketimpangan infrastruktur sekolah bisa menjadi hambatan serius dalam upaya pemerataan kualitas pendidikan. Pemerintah daerah diharapkan bisa mengambil langkah progresif untuk menutup kesenjangan tersebut, salah satunya melalui penguatan koordinasi lintas sektor dan percepatan realisasi anggaran.

Menanggapi kondisi ini, beberapa tokoh pendidikan di Banjarmasin mendorong agar perbaikan infrastruktur sekolah dimasukkan sebagai prioritas dalam dokumen perencanaan jangka menengah daerah (RPJMD). Selain itu, keterlibatan masyarakat dan komite sekolah juga dianggap penting agar pengawasan terhadap pelaksanaan perbaikan infrastruktur bisa berjalan optimal.

Tak hanya bangunan fisik, fasilitas penunjang seperti toilet yang bersih, ruang UKS, serta ketersediaan air bersih juga menjadi catatan penting yang harus diperhatikan. Sebab, semua aspek ini berdampak langsung pada kenyamanan dan kesehatan siswa.

Dari sisi anggaran, Pemerintah Kota Banjarmasin sebenarnya telah mengalokasikan dana untuk sektor pendidikan melalui skema belanja modal dan belanja operasional. Namun, keterbatasan anggaran dan banyaknya sekolah yang memerlukan perbaikan menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi pembiayaan yang melibatkan berbagai sumber, termasuk dari pemerintah pusat maupun sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Langkah pembenahan infrastruktur sekolah juga sejalan dengan target nasional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah anak. Dalam berbagai kesempatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menekankan pentingnya revitalisasi infrastruktur sekolah sebagai bagian dari transformasi pendidikan nasional.

Untuk Kota Banjarmasin sendiri, langkah tegas yang diambil oleh Wali Kota dan Dinas Pendidikan menunjukkan adanya komitmen yang kuat dalam memperbaiki kondisi ini. Perhatian yang diberikan bukan hanya sebagai respons terhadap keluhan masyarakat, tetapi juga bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memastikan hak anak-anak untuk memperoleh pendidikan yang layak.

Jika rencana ini dapat berjalan sesuai jadwal, maka ribuan siswa di Banjarmasin akan dapat belajar di ruang kelas yang lebih baik, aman, dan mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan, perbaikan infrastruktur menjadi pondasi penting dalam mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index