JAKARTA - Pasar properti di wilayah timur Indonesia menunjukkan geliat positif, khususnya di Kota Ambon, Maluku. Daerah ini kini menjadi salah satu titik strategis bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin memiliki rumah sendiri. Melalui program rumah subsidi yang didukung oleh Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang), Ambon menghadirkan hunian terjangkau dengan harga mulai dari Rp 149 juta.
Program rumah subsidi ini tidak hanya menawarkan harga yang terjangkau, tetapi juga lokasi yang strategis di dalam kota, dengan spesifikasi bangunan yang memadai. Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan insentif dari pemerintah untuk memiliki rumah pertama, Ambon kini menjadi salah satu alternatif yang cukup menjanjikan.
Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah Bukit Hijau Urimessing. Perumahan ini berada di kawasan Nusaniwe, Kota Ambon, dan dibangun oleh pengembang Matriecs Cipta Anugerah. Proyek ini menawarkan rumah tipe 36/65 yang berarti memiliki luas bangunan 36 meter persegi dan luas lahan 65 meter persegi.
Dari total 168 unit rumah yang direncanakan dalam proyek ini, sebanyak 147 unit telah terjual, menyisakan hanya 21 unit yang masih tersedia. Harga jual per unit dipatok sebesar Rp 149 juta, menjadikannya salah satu pilihan rumah subsidi termurah di wilayah tersebut. Rumah-rumah ini tergolong sebagai rumah tapak, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang menginginkan ruang pribadi lebih luas dibandingkan apartemen atau rumah susun.
Selain Bukit Hijau Urimessing, pengembang yang sama juga mengembangkan proyek lainnya, yaitu Bukit Indah Asri yang terletak di kawasan Sirimau, Kota Ambon. Perumahan ini juga menyediakan rumah tipe 36, namun dengan luas lahan sedikit lebih besar, yakni 70 meter persegi. Harga per unitnya dibanderol sebesar Rp 168 juta.
Dalam proyek Bukit Indah Asri, total rumah yang ditawarkan sebanyak 20 unit. Hingga saat ini, 5 unit sudah terjual, sementara 15 unit masih tersedia bagi masyarakat yang berminat. Sama seperti proyek sebelumnya, tipe rumah yang dibangun adalah rumah tapak dengan konsep sederhana namun layak huni, sesuai dengan kriteria rumah subsidi yang ditetapkan pemerintah.
Kehadiran proyek-proyek perumahan subsidi di Ambon ini menunjukkan komitmen sektor swasta dan pemerintah dalam memperluas akses terhadap kepemilikan rumah, terutama di kawasan timur Indonesia yang selama ini dinilai kurang terlayani dalam hal pembangunan infrastruktur perumahan. Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pemerataan pembangunan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Sistem Sikumbang, yang merupakan platform informasi berbasis digital, sangat membantu dalam proses penyaringan dan penawaran rumah subsidi. Calon pembeli dapat mengakses informasi terkait proyek, lokasi, pengembang, harga, serta ketersediaan unit secara terbuka dan transparan. Ini menciptakan efisiensi dalam proses pencarian rumah dan menghindari praktik spekulatif.
Tidak hanya itu, harga rumah yang ditawarkan melalui program ini masih sesuai dengan batas maksimal harga rumah subsidi yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan demikian, pembeli juga berhak memperoleh fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi dengan bunga rendah dan tenor panjang, yang tentunya meringankan beban cicilan.
Sebagai tambahan, rumah subsidi seperti Bukit Hijau Urimessing dan Bukit Indah Asri dibangun sesuai standar kualitas yang telah ditentukan. Meskipun tergolong rumah sederhana, unit-unit ini tetap mempertimbangkan aspek fungsional, ventilasi udara yang baik, serta struktur bangunan yang kuat untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan penghuni.
Minat masyarakat terhadap rumah subsidi di Ambon cukup tinggi, tercermin dari cepatnya penyerapan unit di beberapa proyek. Hal ini mengindikasikan bahwa kebutuhan terhadap rumah terjangkau masih sangat besar, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah yang belum memiliki tempat tinggal sendiri.
Program rumah subsidi seperti ini juga membawa dampak positif terhadap perekonomian lokal. Dengan berkembangnya proyek perumahan, terjadi peningkatan kegiatan konstruksi yang menyerap tenaga kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi sektor informal seperti pedagang bahan bangunan, makanan, hingga jasa konstruksi.
Di sisi lain, penyediaan rumah subsidi secara masif juga diharapkan dapat mengurangi angka backlog perumahan nasional yang masih cukup tinggi. Pemerintah pun menargetkan penambahan jutaan unit rumah baru untuk masyarakat berpenghasilan rendah sebagai bagian dari program satu juta rumah.
Ke depan, tantangan yang dihadapi adalah memastikan keberlanjutan program ini dengan menjaga kualitas pembangunan dan ketepatan sasaran penerima manfaat. Pemerintah pusat maupun daerah diharapkan terus memberikan dukungan regulasi dan insentif kepada pengembang agar rumah subsidi tetap tersedia di pasar dalam jangka panjang.
Dengan harga mulai dari Rp 149 juta dan lokasi strategis di ibu kota provinsi Maluku, Kota Ambon membuka peluang bagi masyarakat untuk memiliki rumah sendiri dengan skema yang lebih ringan. Harapannya, inisiatif seperti ini dapat menjawab tantangan kepemilikan rumah di Indonesia dan mendorong pertumbuhan kawasan-kawasan baru di luar Pulau Jawa.