JAKARTA - Popularitas di dunia hiburan tidak selalu seiring dengan kenyamanan dan kesejahteraan pribadi. Hal inilah yang belakangan terungkap dalam kisah menyentuh dari aktris ternama China, Zhao Lusi. Di balik kesuksesannya dalam drama Hidden Love, Zhao ternyata menyimpan kisah pilu mengenai kesehatan mental dan tekanan dari agensi yang menaunginya.
Zhao Lusi kembali menarik perhatian publik setelah secara terbuka mengungkap perlakuan yang ia terima dari agensinya, YinheKuyu Media (KU). Melalui unggahan emosional di platform media sosial Weibo, aktris berusia 26 tahun tersebut menuding pihak agensi telah melakukan eksploitasi keuangan saat ia tengah mengalami depresi berat dan kecemasan yang mendalam.
Zhao menyatakan bahwa sejak didiagnosis pada akhir 2024, ia tidak hanya harus menghadapi perjuangan melawan penyakitnya, tetapi juga tekanan dari manajemen yang dianggapnya tidak berpihak. Ia mengklaim telah mengalami kerugian lebih dari 2 juta yuan atau setara dengan sekitar Rp4,5 miliar akibat kewajiban kontrak yang dipaksakan oleh pihak agensi di tengah kondisi kesehatannya yang memburuk.
Lebih jauh, Zhao mengungkap bahwa ia tidak diberi kendali penuh atas studionya sendiri—sebuah hak yang menurutnya seharusnya bisa ia kelola secara mandiri. Tuduhan-tuduhan tersebut disampaikan bukan tanpa risiko. Dalam keterangannya, Zhao menyebut bahwa dirinya telah mendapat peringatan keras agar tidak membuka masalah ini ke publik.
Namun, keputusannya untuk bersuara justru dilandasi rasa frustasi yang mendalam. Setelah berbulan-bulan mencoba menyelesaikan konflik secara internal, ia merasa tidak ada kemajuan berarti. Zhao menyebutkan bahwa dirinya bahkan diancam akan masuk daftar hitam dunia hiburan jika memilih jalur hukum untuk menyelesaikan perkara ini.
“Saya sudah cukup lama diam. Tapi kali ini saya tidak bisa lagi tinggal diam. Mereka memperingatkan saya akan di-blacklist, tapi saya katakan: Kamu tidak perlu memasukkan saya ke dalam blacklist, saya sudah keluar,” tulis Zhao lantang di akun Weibo-nya.
Lebih lanjut, ia mengajak para penggemarnya untuk tidak menutup mata terhadap perlakuan tidak adil di balik layar industri hiburan. Zhao dengan tegas meminta masyarakat untuk berhenti percaya pada pihak yang menyembunyikan kebenaran demi kepentingan pribadi.
“Jangan percaya siapa pun yang menghibur kalian dengan menyembunyikan motif tersembunyi…yang terpenting adalah menghubungi polisi! Segera hubungi polisi!” serunya.
Tentu saja, pernyataan Zhao mendapat tanggapan dari pihak agensi. YinheKuyu Media merespons melalui pernyataan resmi yang dirilis di platform Sina Weibo. Mereka mengaku terkejut atas tuduhan yang dilayangkan sang artis dan menyatakan bahwa pihaknya selalu berusaha menjaga hubungan kerja yang baik dengan Zhao.
“Mempertimbangkan rasa hormat agensi kami terhadap pendapat Nona Zhao Lusi dan hubungan kerja sama kami yang selama ini baik, kami menyatakan hal-hal sebagai berikut,” demikian bunyi pernyataan KU yang dikutip dari media Global Times.
Agensi dengan tegas membantah adanya pelanggaran hukum atau kontrak selama proses kerja sama berlangsung, termasuk saat Zhao tengah menghadapi masalah kesehatan. KU menyatakan bahwa mereka mengutamakan kesejahteraan artisnya dan telah mengatur ulang seluruh kegiatan Zhao dengan mempertimbangkan kondisinya saat itu.
Lebih jauh, mereka meminta Zhao untuk memperbaiki pernyataannya yang dianggap menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat. Pihak perusahaan menekankan bahwa mereka tetap berkomitmen memenuhi tanggung jawab sesuai kontrak dan terbuka terhadap upaya penyelesaian bersama.
Namun, Zhao kembali merespons klaim agensinya tersebut dengan sindiran tajam. Ia me-retweet unggahan KU dan menuliskan komentar yang menyiratkan rasa kecewa mendalam.
“Apa sebenarnya yang membuat kamu terkejut… Di mana kamu saat saya minum obat dan menghirup oksigen lebih dari seminggu yang lalu?” tulisnya menanggapi secara langsung.
Zhao juga menjelaskan bahwa selama proses pemulihan, ia hanya mendapat janji tanpa realisasi. Setelah didiagnosis depresi dan gangguan kecemasan berat, Zhao harus membatalkan beberapa kontrak dengan merek ternama serta mengurangi jadwal syuting secara drastis.
Padahal menurutnya, pihak agensi sebelumnya menyatakan akan mengambil tanggung jawab atas perubahan jadwal tersebut. Namun, pada akhirnya, ia sendiri yang harus menanggung kerugian finansial yang terjadi.
“Karena sakit mendadak, saya terpaksa membatalkan dukungan brand dan mengurangi beban kerja syuting saya. Mereka terus bilang akan bertanggung jawab… tapi saya harus menanggung akibatnya,” katanya.
Zhao bukan sekali ini membahas kesehatan mentalnya secara terbuka. Ia pernah mengungkap bahwa dirinya telah berjuang melawan depresi sejak tahun 2019. Dalam sebuah unggahan terdahulu, ia menceritakan bagaimana gejala-gejala yang ia alami berkembang dari gangguan emosional menjadi gangguan fisik yang serius. Di antaranya adalah muntah berulang, pusing kronis, hingga penurunan berat badan ekstrem yang membuat berat tubuhnya hanya tersisa 36 kilogram.
Beberapa waktu lalu, para penggemar bahkan dibuat khawatir setelah beredar foto-foto Zhao tengah menggunakan kursi roda dan tongkat sebagai alat bantu berjalan. Penampilannya yang pucat dan tubuh yang tampak sangat kurus memperkuat dugaan bahwa ia sedang berada dalam kondisi kesehatan yang memprihatinkan.
Di tengah sorotan dan simpati publik yang terus mengalir, Zhao Lusi tampaknya telah mengambil langkah berani untuk menuntut perlakuan adil dari industri yang selama ini membesarkan namanya. Ia menjadi contoh nyata bahwa di balik gemerlap panggung hiburan, ada sisi gelap yang kerap luput dari perhatian.
Kisah Zhao menjadi pengingat penting bahwa kesehatan mental harus mendapat perhatian setara dengan fisik, bahkan dalam dunia yang sangat kompetitif seperti industri hiburan. Suaranya kini bukan hanya mewakili dirinya sendiri, tetapi juga menjadi simbol keberanian bagi banyak orang yang selama ini takut untuk bersuara.