Sembako

Harga Sembako Jatim Stabil, Waspadai Fluktuasi

Harga Sembako Jatim Stabil, Waspadai Fluktuasi
Harga Sembako Jatim Stabil, Waspadai Fluktuasi

JAKARTA - Kondisi harga kebutuhan pokok atau sembako di Jawa Timur (Jatim) menunjukkan kestabilan relatif pada awal pekan ini. Meskipun tidak terjadi lonjakan signifikan, sebagian harga bahan pangan penting tetap mengalami pergerakan kecil, baik berupa penurunan maupun kenaikan dalam skala terbatas, yakni di bawah Rp1.000. Situasi ini memberi sinyal bahwa pasar masih cukup terkendali, tetapi para konsumen tetap disarankan untuk waspada dan memperbarui informasi harga secara rutin guna mengatur pengeluaran kebutuhan pangan dengan lebih cermat.

Ketersediaan data dari laman Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per pukul 10.15 WIB menunjukkan bahwa fluktuasi masih terjadi pada beberapa komoditas utama. Ayam kampung, tomat, cabai rawit merah, dan bawang merah termasuk dalam daftar bahan pangan yang mengalami penurunan harga tipis. Sementara itu, cabai merah keriting justru mencatat kenaikan ringan.

Perubahan harga tersebut umumnya disebabkan oleh dinamika pasokan dan permintaan. Faktor cuaca ekstrem yang memengaruhi hasil panen, biaya transportasi, serta pengaruh kebijakan pemerintah dalam mengatur distribusi bahan pokok juga menjadi penyebab utama fluktuasi harga. Konsumen diimbau untuk tetap mencermati harga pasar demi merencanakan belanja secara efisien.

Stabilitas Harga Beras dan Minyak Goreng

Salah satu indikator kestabilan pasar adalah harga beras yang tidak menunjukkan gejolak berarti. Beras premium di Jatim hari ini tercatat pada harga Rp14.959 per kilogram, sedangkan beras medium berada di angka Rp12.955 per kilogram. Harga ini relatif stabil dan mencerminkan ketersediaan beras yang cukup baik di pasar regional.

Untuk komoditas minyak goreng, masyarakat masih bisa memilih berdasarkan kemampuan ekonomi dan kebutuhan. Harga minyak goreng curah berada di level Rp18.516 per liter, sedangkan minyak goreng kemasan premium dijual Rp20.131 per liter. Alternatif lain berupa Minyakita tetap dipertahankan di harga Rp16.506 per liter, cukup kompetitif dan masih sesuai dengan program pengendalian harga oleh pemerintah.

Pergerakan Harga Daging dan Telur

Harga daging sapi paha belakang masih menjadi salah satu komoditas mahal dengan nilai Rp118.928 per kilogram. Di sisi lain, daging ayam ras lebih terjangkau yakni Rp31.297 per kilogram, sedangkan ayam kampung dijual dengan harga lebih tinggi, yakni Rp67.292 per kilogram. Meski tidak mengalami perubahan drastis, harga daging ayam kampung sempat mengalami penurunan tipis, memberi sedikit ruang bernapas bagi konsumen yang mengandalkannya sebagai sumber protein alternatif.

Untuk komoditas telur, harga telur ayam ras bertengger di Rp27.032 per kilogram, sedangkan telur ayam kampung mencapai Rp46.611 per kilogram. Kedua jenis telur ini tetap menjadi andalan bagi masyarakat sebagai bahan makanan utama dengan nilai gizi tinggi dan tingkat fleksibilitas penggunaan yang tinggi dalam berbagai masakan.

Cabai dan Bawang Masih Dinamis

Cabai dan bawang merupakan dua komoditas yang dikenal sangat fluktuatif. Di Jatim, cabai merah keriting menunjukkan sedikit kenaikan harga menjadi Rp33.157 per kilogram. Sebaliknya, cabai rawit merah justru menurun ke angka Rp32.181 per kilogram. Cabai merah besar dijual di harga Rp34.199 per kilogram.

Sementara itu, bawang merah mengalami sedikit penurunan, menjadi Rp48.691 per kilogram. Bawang putih, yang umumnya diimpor, berada di angka Rp30.591 per kilogram. Pergerakan harga ini perlu dicermati oleh pelaku usaha kuliner maupun rumah tangga karena bahan-bahan ini merupakan komponen penting dalam bumbu masakan harian.

Harga Ikan dan Sayuran

Di sisi perikanan, ikan teri dijual pada harga Rp76.302 per kilogram. Produk ini masih menjadi pilihan karena daya tahannya yang tinggi serta fleksibilitasnya sebagai lauk yang mudah disimpan dan diolah. Sementara itu, tomat – salah satu sayuran populer – saat ini dihargai Rp11.343 per kilogram, mengalami penurunan harga yang cukup melegakan bagi sebagian ibu rumah tangga.

Konsumen Perlu Lebih Adaptif

Fluktuasi harga yang terjadi meskipun kecil menunjukkan pentingnya literasi konsumen dalam memahami pasar. Perubahan harga bahan pokok sangat bergantung pada berbagai faktor yang saling terkait: mulai dari produksi pertanian, rantai distribusi, cuaca, hingga permintaan pasar.

Masyarakat perlu lebih adaptif dalam mengelola pengeluaran rumah tangga, termasuk dengan memanfaatkan informasi terkini soal harga sembako seperti yang dipublikasikan melalui sistem Siskaperbapo. Dengan memantau harga harian, konsumen bisa menentukan waktu terbaik untuk membeli, memilih alternatif bahan makanan lain, hingga merencanakan anggaran belanja secara lebih efisien.

Peran Pemerintah dan Pentingnya Intervensi Harga

Kehadiran pemerintah dalam mengontrol harga melalui program subsidi, pengawasan distribusi, dan penyediaan informasi harga sangat penting untuk menjaga kestabilan pasar. Program seperti Minyakita menjadi contoh keberhasilan intervensi harga yang mendukung kebutuhan masyarakat tanpa memberatkan anggaran.

Dalam situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil, informasi transparan dan up-to-date tentang harga sembako menjadi salah satu bentuk perlindungan konsumen. Dengan demikian, langkah penyebaran data harga melalui kanal resmi, seperti Siskaperbapo Jatim, sangat strategis untuk memastikan keadilan akses pangan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index