Danantara

UI Nilai Universitas Danantara sebagai Mitra Strategis

UI Nilai Universitas Danantara sebagai Mitra Strategis
UI Nilai Universitas Danantara sebagai Mitra Strategis

JAKARTA - Di tengah upaya peningkatan mutu pendidikan tinggi nasional, kehadiran universitas baru seperti Universitas Danantara justru disambut terbuka oleh Universitas Indonesia (UI). Bagi UI, kehadiran institusi pendidikan baru bukanlah ancaman, melainkan peluang untuk menjalin sinergi guna memperkuat ekosistem pendidikan di tanah air.

Rektor UI, Heri Hermansyah menegaskan bahwa Universitas Danantara memiliki potensi besar untuk menjadi mitra dalam pengembangan pendidikan nasional. Ia menyampaikan bahwa UI tidak memandang pendirian universitas baru sebagai kompetitor, melainkan bagian dari upaya kolektif untuk menciptakan peningkatan kualitas yang menyeluruh.

“Kalau ada institusi lain membentuk universitas, Universitas Indonesia memandangnya itu sebagai mitra untuk berkompetisi meningkatkan kualitas universitas kita menjadi lebih baik lagi," kata Heri Hermansyah.

Menurutnya, tantangan utama dunia pendidikan tinggi saat ini bukan berasal dari dalam negeri, melainkan dari persaingan global yang semakin ketat. Oleh karena itu, kerja sama antarperguruan tinggi di Indonesia sangat penting, bukan sebaliknya saling bersaing secara sempit di level nasional.

Heri menegaskan bahwa UI tidak menjadikan kampus-kampus dalam negeri sebagai rival dalam kompetisi akademik. Fokus utama UI adalah bagaimana bersaing di tingkat internasional, termasuk dalam capaian mutu, riset, dan pengakuan akademik global.

“UI tidak ingin menjadikan kampus dalam negeri sebagai rival. Kompetisi kami adalah pada level global, bukan domestik,” ujarnya.

Dalam konteks tersebut, Heri pun menyoroti pencapaian UI dalam pemeringkatan universitas dunia. UI menjadi satu-satunya perguruan tinggi Indonesia yang berhasil menembus 200 besar dunia dalam QS World University Rankings (QS WUR) edisi terbaru yang dirilis pada Juni 2025.

“Universitas Indonesia untuk pertama kalinya itu tembus di ranking 189 dunia. Nah, ranking itu kira-kira setara dengan Ohio State University,” kata Heri, menjelaskan capaian tersebut dengan penuh kebanggaan.

Capaian tersebut tidak hanya menempatkan UI dalam posisi strategis di dunia pendidikan tinggi global, tetapi juga menjadi bukti bahwa kampus Indonesia memiliki kapasitas untuk bersaing secara internasional jika didukung dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang luas.

Di sisi lain, pembangunan Universitas Danantara yang diinisiasi oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) turut menjadi perhatian dalam diskursus pendidikan tinggi saat ini. Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, mengungkapkan bahwa pendirian institusi pendidikan ini menjadi bagian dari rencana besar mereka untuk mendirikan universitas korporat bertajuk Danantara Indonesia Academy.

Pembangunan kampus ini ditargetkan selesai dalam dua tahun ke depan, dan menggandeng sembilan universitas top dunia dalam rangka pengembangan dan pengoperasionalannya. Kolaborasi internasional tersebut memperlihatkan orientasi global yang diusung Danantara sejak awal.

Langkah Danantara ini pun memunculkan beragam tanggapan dari berbagai kalangan akademik. Namun di tengah berbagai komentar tersebut, UI tetap memilih jalur diplomasi dan kolaborasi. Bagi Heri Hermansyah, semakin banyak institusi pendidikan yang lahir dengan orientasi mutu dan globalisasi, maka semakin kuat pula posisi pendidikan Indonesia di mata dunia.

Dengan melihat pada orientasi internasional dari Universitas Danantara dan kesamaan misi peningkatan kualitas pendidikan, UI membuka peluang kerja sama di masa depan. Sebagai institusi dengan pengalaman panjang, UI dinilai memiliki kapasitas untuk menjadi partner strategis bagi universitas baru tersebut, baik dalam hal akademik, riset, hingga pengembangan SDM.

Di tengah era disrupsi dan transformasi pendidikan yang semakin cepat, Heri juga mengingatkan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan tinggi dengan sektor industri dan lembaga non-akademik. Menurutnya, transformasi digital dan ekonomi global saat ini mengharuskan perguruan tinggi untuk tidak hanya berpacu pada reputasi, tetapi juga kemampuan menjawab tantangan zaman.

“Saat ini, kolaborasi lebih penting dari kompetisi. Dunia sedang berubah, dan pendidikan harus beradaptasi dengan perubahan itu,” tambah Heri.

Ia menyebut, UI terbuka dengan berbagai bentuk kolaborasi strategis, termasuk dengan universitas korporat seperti Danantara. Dengan kekuatan jejaring internasional dan sumber daya akademik yang kuat, UI berharap bisa terlibat aktif dalam peta besar pengembangan pendidikan nasional yang inklusif dan berstandar tinggi.

Di sisi lain, langkah UI yang memandang institusi baru sebagai mitra bukanlah pendekatan yang umum di tengah kompetisi antarperguruan tinggi. Pendekatan ini mencerminkan upaya UI untuk menjaga ekosistem pendidikan tetap sehat, kolaboratif, dan berorientasi pada tujuan jangka panjang bangsa.

Dengan berbagai capaian dan pendekatan terbuka ini, Universitas Indonesia menunjukkan posisinya sebagai salah satu pelopor dalam membangun pendidikan tinggi Indonesia yang bukan hanya berdaya saing, tetapi juga inklusif dan kolaboratif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index