Sri Mulyani

Sri Mulyani Dorong Ekonomi Syariah Indonesia

Sri Mulyani Dorong Ekonomi Syariah Indonesia
Sri Mulyani Dorong Ekonomi Syariah Indonesia

JAKARTA - Indonesia tengah menatap peluang besar untuk menjadi panutan bagi negara-negara Muslim di seluruh dunia melalui pembangunan ekonomi berbasis syariah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, negara berpotensi meraih posisi terdepan jika struktur ekonomi syariah diterapkan secara tepat, berkelanjutan, dan bebas dari praktik yang menimbulkan moral hazard maupun inefisiensi.

“Kalau kita bisa membangun struktur ekonomi syariah yang benar, saya yakin kita akan melejit menjadi nomor satu di dunia,” kata Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah: Refleksi Kemerdekaan RI 2025 di Jakarta.

APBN sebagai Instrumen Ekonomi Syariah

Menurut Sri Mulyani, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diarahkan untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah dengan meneladani karakter Rasulullah SAW: integritas (shidiq dan amanah), transparansi (tabligh), serta kecerdasan adaptif (fathonah). Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam pengelolaan keuangan negara sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah.

“Keuangan negara adalah instrumen yang ingin mengantarkan, melajukan, dan membuka jalan bagi banyak keinginan untuk menciptakan ekonomi syariah terbesar di dunia,” ujar Menkeu.

Inovasi seperti cash waqf linked sukuk menjadi contoh konkret pengelolaan pembiayaan syariah yang efektif. Instrumen ini telah diakui oleh Islamic Development Bank sebagai bentuk pembiayaan sosial berbasis wakaf yang inovatif. Proyek-proyek riil, seperti pembangunan rumah sakit mata berbasis wakaf, diharapkan terus berkembang untuk meningkatkan kemaslahatan masyarakat.

Menjadi Panutan bagi Dunia

Sri Mulyani menekankan, pengelolaan ekonomi yang baik akan membuka peluang bagi Indonesia menjadi panutan negara-negara Muslim lain. Dengan memadukan nilai-nilai Islam dan pertumbuhan ekonomi modern, Indonesia tidak hanya memperkuat perekonomian nasional tetapi juga menegaskan posisi strategisnya dalam komunitas global.

“Kalau kita bisa menjalankan nilai-nilai keislaman dan menjadikan Indonesia sebagai ekonomi besar dan kuat, maka kita bisa menciptakan kemaslahatan bagi umat. Karena itu, penting bagi kita untuk terus mengelola ekonomi dengan baik,” tegasnya.

Strategi Pemerintah Mendorong Ekonomi dari Akar Rumput

Visi Presiden Prabowo Subianto melalui platform Astacita menjadi dasar bagi pembangunan ekonomi dari tingkat akar rumput. Program-program seperti Koperasi Desa Merah Putih, layanan pemeriksaan kesehatan gratis, program Makan Bergizi Gratis (MBG), sekolah rakyat, serta penguatan ketahanan pangan melalui pemberdayaan petani dan nelayan, menjadi contoh nyata implementasi ekonomi syariah yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Sri Mulyani menekankan bahwa APBN bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan alat strategis untuk menindaklanjuti visi tersebut. Pengelolaan anggaran yang tepat akan memastikan keberpihakan pemerintah pada rakyat, sekaligus memaksimalkan manfaat ekonomi syariah bagi seluruh lapisan masyarakat.

Menguatkan Ekosistem Ekonomi Syariah

Untuk membangun ekosistem yang kuat, Menkeu mengingatkan pentingnya penerapan prinsip-prinsip syariah yang konsisten, transparan, dan berbasis integritas. Selain itu, inovasi finansial berbasis syariah harus terus dikembangkan, agar instrumen ekonomi modern dapat diselaraskan dengan nilai-nilai Islam.

Beberapa inovasi keuangan syariah, seperti sukuk wakaf dan cash waqf linked sukuk, membuktikan bahwa instrumen syariah mampu menjawab kebutuhan modern tanpa menimbulkan beban tambahan. Dengan demikian, Indonesia dapat menawarkan model ekonomi yang adil, transparan, dan produktif, sekaligus menarik perhatian negara-negara Muslim lain yang ingin mengadopsi pendekatan serupa.

Manfaat Nyata bagi Masyarakat

Program-program ekonomi syariah yang dijalankan pemerintah juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Layanan kesehatan gratis, program MBG, sekolah rakyat, dan pemberdayaan ekonomi lokal, merupakan wujud konkret integrasi antara nilai-nilai syariah dan pembangunan ekonomi yang inklusif.

“Kita berharap sarasehan ini bisa lebih fokus dalam merumuskan strategi berdasarkan platform Presiden, yang telah menunjukkan keberpihakan dan arah untuk mencapai keadilan di Indonesia. APBN adalah instrumen kita bersama, dan akan terus kita gunakan untuk menjawab dan mewujudkan tujuan-tujuan ideal bangsa,” tutup Sri Mulyani.

Menuju Indonesia Sebagai Role Model

Dengan kombinasi prinsip syariah, inovasi finansial, dan program pembangunan dari akar rumput, Indonesia memiliki peluang besar menjadi role model bagi negara-negara Muslim di dunia. Kesuksesan ini akan menjadi bukti bahwa nilai-nilai Islam dapat berpadu harmonis dengan pertumbuhan ekonomi modern, menciptakan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat, dan menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin global dalam ekonomi syariah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index