JAKARTA - Perubahan tren kecantikan di Indonesia menunjukkan pergeseran signifikan. Jika sebelumnya masyarakat baru melakukan perawatan ketika muncul tanda-tanda penuaan, kini kesadaran akan pentingnya tindakan preventif sejak usia muda mulai menjadi perhatian utama. Dr. Jessica Christina Tenggara, Dipl AAAM, menekankan bahwa pendekatan preventif kini menjadi strategi kecantikan modern.
Kesadaran Estetika Mulai Dini
“Dulu, orang baru datang untuk perawatan setelah muncul flek atau tanda penuaan. Sekarang, kesadaran menjaga kulit muncul sejak usia 20-an,” ujar dr. Jessica. Hal ini terlihat dari semakin banyak individu berusia 50–60 tahun yang masih terlihat kencang dan segar. Mereka yang melakukan perawatan sejak muda cenderung memiliki kulit lebih terawat, kencang, dan awet muda dibandingkan yang baru memulai perawatan di usia lanjut.
Kesadaran ini juga memengaruhi jenis perawatan yang diminati. Pasien kini lebih memilih prosedur yang minim downtime sehingga aktivitas sehari-hari tidak terganggu. “Orang ingin hasil terlihat tapi tidak meninggalkan bekas atau memerlukan waktu pemulihan lama. Bahkan setelah keluar klinik, orang lain tidak tahu mereka baru selesai treatment,” jelas dr. Jessica.
Tren Skin Quality Lebih Penting dari Kontur Wajah
Salah satu metode yang kini populer adalah skin booster. Awalnya, teknik ini menggunakan injeksi kecil-kecil di banyak titik wajah. Namun, inovasi terbaru berupa Bio Aesthetic Point memungkinkan perawatan hanya dengan lima titik suntikan pada area ligamen wajah. Cairan booster akan menyebar, memberikan hasil lebih stabil, tahan lama, merangsang kolagen, dan memberi nutrisi langsung ke kulit.
Menurut dr. Jessica, fokus tren saat ini adalah kualitas kulit, hidrasi, dan kebersihan pori-pori, bukan perubahan bentuk wajah yang drastis. Beberapa tahun lalu, prosedur filler dan contouring sangat populer untuk membuat wajah lebih tirus atau dagu lebih lancip. Kini, permintaan metode tersebut menurun. Banyak pasien justru menginginkan versi terbaik dari diri mereka sendiri tanpa mengubah struktur wajah secara signifikan.
“Bagi mereka yang ingin perubahan drastis, banyak yang memilih prosedur operasi plastik seperti mini facelift. Namun secara umum, fokus saat ini adalah kulit sehat, glowing, dan awet muda,” jelas dr. Jessica.
Peran Hidrasi dan Nutrisi Kulit Sejak Usia Muda
Perawatan preventif sebaiknya dilakukan sejak usia 20-an karena pada usia 25 tahun kadar kolagen dan hyaluronic acid dalam tubuh menurun sekitar 1 persen setiap tahun. Treatment sederhana seperti facial untuk hidrasi kulit pun sudah memberi manfaat signifikan.
“Intinya, fokus perawatan di usia muda adalah hidrasi, menjaga kebersihan pori-pori, dan meningkatkan kualitas kulit,” tegas dr. Jessica. Perlindungan sejak dini membantu menunda munculnya garis halus, kerutan, dan tanda penuaan lainnya. Dengan perawatan preventif, kulit mampu mempertahankan elastisitas, kelembapan, dan kecerahan alami lebih lama.
No Down Time, Aktivitas Tidak Terganggu
Salah satu tren menarik adalah meningkatnya permintaan perawatan no down time, di mana pasien bisa langsung beraktivitas setelah treatment. Tren ini menunjukkan bahwa masyarakat kini menuntut kepraktisan sekaligus efektivitas dalam perawatan.
Skin booster, contohnya, memungkinkan perawatan singkat dengan hasil yang terlihat natural. Metode Bio Aesthetic Point bahkan mengurangi jumlah titik injeksi tanpa mengurangi efektivitas. Selain itu, prosedur ini juga merangsang produksi kolagen alami, membuat kulit lebih elastis dan bercahaya.
Fokus pada Preventif daripada Kuratif
Perubahan mindset dari kuratif ke preventif menjadi inti tren kecantikan modern. Dulu, perawatan dilakukan setelah masalah muncul, sekarang masyarakat lebih memilih strategi mencegah sebelum terjadi. Pendekatan ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya di masa depan, tetapi juga memaksimalkan kesehatan kulit secara keseluruhan.
Selain itu, tren ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan estetika alami. Alih-alih mencari perubahan drastis melalui filler atau contouring, pasien kini lebih mengutamakan kulit sehat, hidrasi optimal, dan nutrisi yang baik untuk menjaga penampilan alami.
Tren perawatan kecantikan di Indonesia kini berfokus pada tindakan preventif sejak usia 20-an, dengan pendekatan minimal downtime dan fokus pada kualitas kulit. Teknik modern seperti Bio Aesthetic Point memberikan hasil efektif dan tahan lama, merangsang kolagen, serta memberi nutrisi langsung ke kulit.
Dr. Jessica Christina Tenggara menegaskan, menjaga kulit sejak muda adalah kunci untuk tetap terlihat segar, kencang, dan awet muda di usia lanjut. Fokus utama perawatan saat ini adalah hidrasi, kebersihan pori-pori, dan kesehatan kulit secara menyeluruh, bukan sekadar perubahan bentuk wajah. Dengan tren ini, masyarakat Indonesia semakin sadar bahwa kecantikan sejati dimulai dari perawatan preventif dan perawatan kulit berkualitas sejak dini.