JAKARTA - Upaya memperkuat akses transportasi laut di wilayah timur Indonesia kembali dilakukan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Melalui pengoperasian kapal baru, KMP Tanjung Api, jalur penyeberangan Gorontalo–Pagimana kini semakin terhubung. Kehadiran kapal ini diharapkan dapat memperlancar mobilitas masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
KMP Tanjung Api mulai dioperasikan dengan jadwal tetap setiap hari. Kapal ini melayani rute Gorontalo–Pagimana (PP) pukul 20.00 WITA dengan pola keberangkatan bergantian, yakni satu hari dari Pelabuhan Gorontalo dan hari berikutnya dari Pagimana. Pola ini diatur agar masyarakat memiliki kepastian jadwal perjalanan dan tidak mengalami kesulitan dalam merencanakan aktivitas lintas daerah.
Selain KMP Tanjung Api, ASDP juga mengoperasikan KMP Tuna Tomini yang melayani jalur Gorontalo–Wakai setiap Selasa dan Jumat pukul 16.00 WITA. Untuk rute sebaliknya, Wakai–Gorontalo, kapal ini berangkat pada Senin dan Kamis pukul 17.00 WITA. Dengan kombinasi dua kapal tersebut, akses transportasi masyarakat Gorontalo, Sulawesi Tengah, serta kawasan Togean dan sekitarnya semakin terbuka.
“Masyarakat diimbau memastikan keberangkatan serta membeli tiket secara mandiri melalui trip.ferizy.com. Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kondisi cuaca dan operasional pelabuhan,” ujar Wakil Direktur Utama ASDP, Yossianis Marciano.
Menurutnya, komitmen ASDP bukan hanya menyediakan layanan transportasi laut yang andal, tetapi juga membangun sistem yang memberi kenyamanan bagi pengguna jasa. Pemesanan tiket daring melalui platform resmi diharapkan mampu meminimalisir antrean di pelabuhan sekaligus menghindari praktik percaloan.
Komitmen Lebih dari Sekadar Transportasi
ASDP menegaskan bahwa pelayanan penyeberangan bukan hanya soal memindahkan orang dan barang dari satu pulau ke pulau lain. Lebih dari itu, BUMN ini juga ingin menghadirkan manfaat sosial yang nyata bagi masyarakat.
Hal tersebut tercermin dalam rangkaian kegiatan sosial yang dilaksanakan di Gorontalo dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI. Bersama Relawan Bakti BUMN (RBB) Batch VIII serta warga Desa Bongo, Batudaa Pantai, ASDP menggelar upacara bendera pada 17 Agustus. Kegiatan ini dilanjutkan dengan lomba rakyat yang menyatukan warga dalam suasana kebersamaan.
“Kami hadir tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga menyalakan kembali semangat kebangsaan dan harapan untuk masa depan,” jelas Yossianis.
Di luar peringatan HUT RI, kegiatan sosial lain yang dilakukan cukup beragam. ASDP bersama relawan dan masyarakat setempat menggelar posyandu serta edukasi gizi di Posyandu Samudra, memberikan pelatihan UMKM, hingga membangun fasilitas wisata Pantai Dulanga. Tidak berhenti di situ, dilakukan pula kegiatan mengajar untuk anak-anak, pelatihan BUMDes, pengecatan perahu nelayan, hingga penyediaan sarana toilet dan lapangan olahraga.
Desa Bongo Jadi Fokus Dukungan
Desa Bongo di Provinsi Gorontalo menjadi salah satu titik perhatian ASDP. Desa ini sebelumnya masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan dinilai memiliki potensi budaya serta wisata yang tinggi.
Dalam kesempatan tersebut, ASDP menyerahkan bantuan berupa penampungan air bersih dan melakukan penanaman pohon kelapa di kawasan desa. Dukungan ini tidak hanya bersifat simbolis, melainkan bagian dari kontribusi nyata ASDP terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Fokusnya meliputi pendidikan, kesehatan, pertumbuhan ekonomi masyarakat, hingga pelestarian ekosistem darat dan laut.
Yossianis menambahkan, “Melalui program ini, ASDP menegaskan peran sebagai BUMN yang tidak hanya membangun konektivitas antarpulau, tetapi juga memperkuat ketahanan sosial masyarakat di wilayah kepulauan.”
Peran Penting Konektivitas Laut
Konektivitas laut merupakan tulang punggung transportasi di Indonesia, terutama di wilayah kepulauan seperti Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Dengan adanya layanan reguler KMP Tanjung Api dan KMP Tuna Tomini, masyarakat kini memiliki alternatif transportasi yang lebih baik untuk mobilitas sehari-hari.
Kehadiran kapal-kapal ini diharapkan mampu mempercepat arus distribusi barang, memperlancar aktivitas ekonomi lokal, hingga mempermudah akses masyarakat ke pusat-pusat layanan publik. Tidak kalah penting, jalur penyeberangan ini juga dapat mendukung sektor pariwisata, mengingat Togean dan Gorontalo dikenal memiliki destinasi bahari unggulan.
Menjaga Layanan Tetap Andal
Meskipun jadwal pelayaran sudah ditetapkan, ASDP tetap menekankan bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Karena itu, perubahan jadwal sewaktu-waktu bisa saja dilakukan demi menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan situasi operasional pelabuhan.
Bagi masyarakat, informasi ini menjadi penting agar perjalanan tetap nyaman dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan. Adanya sistem pembelian tiket daring dan pengumuman resmi melalui kanal ASDP juga menjadi upaya transparansi agar layanan semakin akuntabel.
ASDP Sebagai Mitra Pembangunan
Melalui pengoperasian KMP Tanjung Api, ASDP menegaskan perannya bukan hanya operator kapal, melainkan mitra strategis pemerintah dalam membangun Indonesia dari wilayah kepulauan. Transportasi laut yang efisien dan terjangkau diyakini menjadi kunci dalam memperkecil kesenjangan antarwilayah, khususnya di daerah timur yang selama ini menghadapi keterbatasan infrastruktur.
Dengan strategi yang sejalan antara penyediaan layanan transportasi dan program sosial masyarakat, ASDP berupaya memastikan manfaat ganda: konektivitas yang lebih baik sekaligus peningkatan kesejahteraan sosial.
Ke depan, dengan semakin banyaknya jalur penyeberangan yang dibuka dan dukungan kegiatan sosial yang berkesinambungan, ASDP optimistis dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat kepulauan.