JAKARTA - Dalam langkah strategis memperkuat konektivitas domestik, Garuda Indonesia resmi menambah rute baru yang menghubungkan pusat kota Jakarta dengan Pulau Bali. Rute ini menandai pembukaan penerbangan langsung dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, sebuah destinasi wisata internasional yang menjadi andalan pariwisata nasional.
Upaya ini menjadi bagian dari komitmen Garuda Indonesia dalam menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan akses udara cepat dan efisien dari pusat kegiatan ekonomi menuju destinasi wisata unggulan di Indonesia. Melalui layanan ini, Garuda berharap dapat meningkatkan kenyamanan perjalanan udara, khususnya bagi kalangan pebisnis dan wisatawan premium.
Penerbangan pulang-pergi Halim–Denpasar kini tersedia setiap hari menggunakan pesawat Boeing 737-800NG yang berkapasitas 162 kursi. Adapun jadwal keberangkatan dari Jakarta dilayani dengan kode penerbangan GA-462, berangkat pukul 17.25 WIB dan tiba di Bali pukul 20.30 WITA. Untuk rute sebaliknya, penerbangan GA-463 berangkat dari Denpasar pukul 20.40 WITA dan dijadwalkan tiba di Jakarta pukul 21.35 WIB.
Menurut Reza Aulia Hakim, Direktur Niaga Garuda Indonesia, pembukaan rute Halim–Bali ini merupakan bentuk respons terhadap permintaan yang tinggi akan layanan transportasi udara antara Jakarta dan Bali, terutama dari kalangan yang membutuhkan efisiensi waktu dalam perjalanan.
“Rute Halim Perdanakusuma – Bali pp ini kami hadirkan sebagai respon terhadap tingginya kebutuhan mobilitas udara antara Jakarta dan Bali, khususnya bagi kalangan pebisnis dan wisatawan premium yang membutuhkan akses dengan waktu tempuh yang lebih efisien dari pusat kota,” ujar Reza.
Lebih lanjut, ia menyoroti letak Bandara Halim Perdanakusuma yang berada di kawasan strategis pusat kota Jakarta, sehingga memberikan kemudahan akses bagi penumpang yang ingin langsung terbang ke Bali tanpa harus menempuh perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang. Posisi geografis Halim ini menjadi nilai tambah yang signifikan dalam meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan udara.
“Lokasi Bandara Halim yang strategis menjadi keunggulan tersendiri dalam mendekatkan aksesibilitas ke destinasi favorit seperti Bali,” tambahnya.
Dengan kehadiran rute baru ini, Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan Jakarta–Bali secara keseluruhan menjadi 77 kali per minggu yang beroperasi dari dua bandara utama, yakni Halim Perdanakusuma dan Soekarno-Hatta. Sementara itu, total frekuensi penerbangan menuju dan dari Denpasar secara mingguan mencapai 144 kali, menunjukkan tingginya volume pergerakan penumpang di jalur tersebut.
Tidak hanya memperkuat konektivitas Jakarta–Bali, pembukaan rute Halim–Denpasar ini juga menjadi pelengkap layanan rute domestik lainnya yang telah dilayani Garuda Indonesia dari Bandara Halim, seperti ke Surabaya dan Medan. Strategi ini menegaskan posisi Bandara Halim sebagai salah satu penghubung penting dalam jaringan penerbangan domestik Garuda Indonesia.
Penambahan rute ini juga menjadi bagian dari kontribusi perusahaan dalam mendorong pemulihan dan pertumbuhan sektor pariwisata nasional. Garuda Indonesia ingin mengambil peran aktif sebagai penghubung utama antara pusat kegiatan ekonomi dan kawasan wisata domestik maupun internasional, serta membuka peluang pariwisata berkualitas yang lebih luas.
“Sebagai salah satu pintu masuk utama bagi wisatawan internasional, Jakarta memegang peranan penting dalam mendistribusikan arus kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi di Indonesia, termasuk Bali,” jelas Reza Aulia Hakim.
Ia menambahkan bahwa rute langsung Halim–Bali diharapkan mampu mendorong peningkatan quality tourism, yaitu jenis pariwisata yang berfokus pada kualitas pengalaman wisatawan, termasuk dalam hal durasi tinggal, kenyamanan, serta besarnya pengeluaran wisatawan selama berada di Indonesia.
“Diharapkan, kehadiran rute ini dapat semakin mengoptimalkan potensi quality tourism, baik dari sisi peningkatan durasi tinggal maupun alokasi belanja wisatawan internasional selama melakukan perjalanan di Indonesia dengan koneksi langsung Jakarta dan Bali,” lanjutnya.
Lebih jauh, Garuda Indonesia juga melihat Bali bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai titik masuk strategis menuju berbagai wilayah lain di Indonesia. Pulau Dewata dinilai memiliki potensi besar sebagai pusat distribusi wisatawan internasional dan domestik ke destinasi lain di kawasan timur dan tengah Indonesia.
“Ke depan, Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan positioning Bali tidak hanya sebagai destinasi utama wisata Indonesia, namun juga sebagai gerbang masuk wisatawan mancanegara dan domestik menuju berbagai destinasi unggulan lainnya di Indonesia, khususnya destinasi intra-Bali dan wilayah sekitarnya,” tutup Reza.
Dengan langkah ini, Garuda Indonesia tidak hanya memperkuat daya saingnya di industri penerbangan nasional, tetapi juga turut mengambil bagian dalam mempercepat pemulihan pariwisata Indonesia pasca pandemi. Kemudahan akses, peningkatan frekuensi penerbangan, serta pemanfaatan bandara alternatif seperti Halim Perdanakusuma menjadi kunci dalam memperluas jaringan dan menjangkau lebih banyak segmen pasar, baik domestik maupun internasional.