JAKARTA - Peran perbankan daerah bukan hanya diukur dari kinerja keuangannya semata, namun juga dari kontribusinya terhadap kesejahteraan sosial dan pembangunan wilayah. Inilah yang sedang ditunjukkan oleh Bank Sumsel Babel sepanjang semester pertama tahun 2025, melalui pencapaian yang tidak hanya solid di sisi bisnis, tetapi juga kuat di aspek sosial.
Dengan tetap menjaga kualitas portofolio kreditnya, Bank Sumsel Babel berhasil membukukan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 3,47 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Jumlah kredit yang disalurkan tercatat mencapai Rp 24,9 triliun. Pencapaian ini menjadi sinyal positif, menunjukkan peran Bank Sumsel Babel yang semakin besar dalam mendukung pembiayaan di sektor riil.
Di tengah situasi ekonomi nasional yang dinamis, kinerja ini menunjukkan kemampuan bank untuk mengelola risiko kredit dengan baik. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang berhasil dijaga tetap rendah di angka 0,63 persen, jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan regulator. Angka ini mengindikasikan tingginya kualitas manajemen risiko yang diterapkan dalam operasional bank.
Dana Pihak Ketiga Tumbuh Nyata
Tak hanya penyaluran kredit, Bank Sumsel Babel juga mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang impresif. Hingga pertengahan tahun, total DPK yang berhasil dihimpun mencapai Rp 28,4 triliun, tumbuh 4,89 persen yoy. Peningkatan ini memperlihatkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan daerah tersebut, sekaligus memperkuat kapasitas pembiayaan bank ke depan.
Total aset bank pun menunjukkan pertumbuhan positif, tercatat sebesar Rp 38,1 triliun. Peningkatan ini menjadi bukti bahwa ekspansi dan manajemen aset dilakukan secara terukur dan berkesinambungan.
Laba Lampaui Target, Efisiensi Optimal
Dari sisi laba, Bank Sumsel Babel mencatatkan pencapaian gemilang. Laba hingga pertengahan tahun telah mencapai Rp 367,4 miliar, setara 112,79 persen dari target Rencana Bisnis Bank (RBB). Capaian yang melampaui target ini menjadi refleksi dari efisiensi operasional serta pengelolaan biaya dan risiko yang cermat.
Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 22,39 persen, menunjukkan bahwa Bank Sumsel Babel memiliki struktur permodalan yang sangat kuat untuk menopang ekspansi bisnis maupun mengantisipasi potensi risiko. Di sisi lain, Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada di angka 87,52 persen menunjukkan bahwa likuiditas bank tetap dalam kondisi sehat dan optimal untuk menyalurkan kredit.
Indikator Profitabilitas Terus Menguat
Indikator profitabilitas pun memberikan gambaran cerah. Return on Asset (ROA) berada pada level 1,95 persen, sementara Return on Equity (ROE) tercatat sebesar 12,15 persen. Angka-angka ini menunjukkan bahwa Bank Sumsel Babel mampu menciptakan nilai tambah dari aset dan modal yang dimiliki, sekaligus menunjukkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan bisnis.
Peran Sosial Bank Kian Nyata
Di luar pencapaian finansial, Bank Sumsel Babel tidak melupakan perannya sebagai entitas yang bertanggung jawab sosial. Melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR), bank ini aktif menjangkau masyarakat, terutama kelompok yang membutuhkan dukungan konkret dalam peningkatan taraf hidup.
Salah satu program yang menjadi prioritas adalah rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung. Program ini menjadi bentuk sinergi antara perbankan dan pemerintah daerah dalam menciptakan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Komitmen pada Pembangunan Daerah
“Melalui program CSR RTLH, Bank Sumsel Babel berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra pembangunan daerah," ujar Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Sumsel Babel, Teddy Kurniawan.
Ia menambahkan bahwa rehabilitasi rumah warga kurang mampu merupakan bentuk nyata kepedulian bank terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan pendekatan seperti ini, Bank Sumsel Babel ingin membuktikan bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian integral dari model bisnis yang berkelanjutan.
Kolaborasi dan Inovasi Jadi Prioritas
Capaian keuangan yang positif serta konsistensi dalam menjalankan program sosial menegaskan posisi Bank Sumsel Babel sebagai aktor penting dalam mendukung pembangunan inklusif di daerah. Keseimbangan antara profit dan manfaat sosial menjadi prinsip yang terus dipegang dalam setiap kebijakan dan langkah strategisnya.
Lebih lanjut, Teddy menyatakan bahwa pihaknya akan terus memperkuat fungsi intermediasi, mendorong inovasi dalam layanan digital, dan memperluas kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
"Bank Sumsel Babel juga akan terus memperkuat fungsi intermediasi, berinovasi dalam layanan digital, dan memperluas kolaborasi strategis bersama pemerintah dan masyarakat," tegasnya.
Siap Jadi Penggerak Ekonomi Daerah
Ke depan, peran bank daerah seperti Bank Sumsel Babel diharapkan akan semakin vital, khususnya dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal. Dengan mengedepankan tata kelola yang baik, inovasi, dan keberpihakan pada masyarakat, Bank Sumsel Babel siap menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan sosial di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.