Erick Thohir

Erick Thohir Percepat Naturalisasi Dua Calon Pemain Timnas

Erick Thohir Percepat Naturalisasi Dua Calon Pemain Timnas
Erick Thohir Percepat Naturalisasi Dua Calon Pemain Timnas

JAKARTA - Persiapan Timnas Indonesia jelang babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia semakin dimatangkan. Salah satu langkah krusial yang kini sedang difokuskan oleh PSSI adalah memperkuat komposisi tim lewat proses naturalisasi pemain keturunan. Dua nama calon pemain baru dikabarkan segera merampungkan tahapan administratif dalam waktu dekat.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan update terkait perkembangan proses naturalisasi tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya menargetkan agar semua dokumen awal yang dibutuhkan bisa dirampungkan pada pekan ini. Setelahnya, barulah tahapan formal menuju kewarganegaraan Indonesia bisa dimulai.

"Insha Allah pekan ini surat-menyurat antara kami dan pemain sepertinya akan kami dapatkan," ujar Erick.

Erick menekankan pentingnya tahapan tersebut, terutama karena dokumen persetujuan dari orang tua pemain menjadi syarat mutlak sebelum mereka bisa resmi memperkuat skuad Garuda. "Kan mesti ada clearance dari orang tua dan pemain bahwa mereka ke sini untuk Merah Putih," imbuhnya.

Seperti diketahui, rencana mendatangkan dua pemain baru untuk memperkuat lini depan menjadi bagian dari strategi PSSI dalam menatap tantangan di level Asia. Babak keempat kualifikasi dijadwalkan berlangsung Oktober 2025, dan Indonesia membutuhkan amunisi baru di sektor serang guna meningkatkan daya dobrak.

Langkah Bertahap Menuju Naturalisasi

Usai dokumen pribadi dan persetujuan orang tua diterima, kedua pemain akan menjalani wawancara bersama pihak pemerintah Indonesia. Wawancara ini menjadi tahap awal dari proses naturalisasi resmi yang harus dilalui.

"Dari situ akan terjadi interview dari pihak pemerintah dengan mereka. Karena sudah ada surat, baru interview," terang Erick.

Proses administrasi berikutnya akan dilakukan secara bertahap dan melibatkan berbagai lembaga pemerintah. Berkas yang telah lengkap akan dikirimkan oleh PSSI ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Setelah itu, Menpora akan meneruskan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), sebelum akhirnya berkas diajukan ke Presiden Republik Indonesia.

"Baru kita kirimkan surat ke Pak Menpora, Pak Menpora ke Menkumham, Menkumham ke Bapak Presiden, Pak Presiden kirim ke DPR," jelas Erick lagi, merinci alur birokrasi yang harus dilalui dalam proses tersebut.

Situasi Naturalisasi Mauro Zijlstra

Selain dua pemain baru yang tengah diproses, Erick Thohir juga menyinggung situasi terkini terkait naturalisasi pemain muda, Mauro Zijlstra. Pemain keturunan Indonesia-Belanda ini sebelumnya juga menjadi bagian dari proyek regenerasi tim nasional.

Menurut Erick, proses berkas Mauro sudah mencapai tahapan lanjutan dan bahkan telah dikirimkan oleh Presiden Prabowo Subianto ke DPR RI untuk dibahas lebih lanjut. Namun, situasi politik saat ini membuat proses sempat terhenti sementara.

"Seperti yang kemarin Mauro, Bapak Presiden sudah kirim ke DPR. Cuma karena DPR sudah reses, jadi nanti kita akan mengusulkan bersama-sama dengan tambahan dua pemain lain," ujarnya menjelaskan kondisi terbaru.

Dengan demikian, ada kemungkinan ketiga proses naturalisasi—dua pemain baru dan Mauro Zijlstra—akan diajukan bersamaan ke parlemen setelah masa reses berakhir. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu sekaligus mempercepat persetujuan secara kolektif.

Target Menyatu dalam Tim Sebelum Oktober

Meski waktu menuju laga internasional tersisa sekitar dua bulan, PSSI berharap proses administrasi dapat rampung secepat mungkin. Harapannya, para pemain bisa segera bergabung dalam pemusatan latihan Timnas, memahami filosofi permainan pelatih Shin Tae-yong, dan beradaptasi dengan rekan-rekan satu tim.

Kehadiran pemain keturunan yang memiliki pengalaman bermain di level tinggi diharapkan mampu mendongkrak kualitas permainan Indonesia. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, pelatih maupun pengamat sepak bola nasional juga menekankan pentingnya keberadaan pemain dengan latar belakang kompetisi Eropa sebagai pelengkap dari pemain lokal.

Adapun Erick sendiri menyatakan bahwa seluruh langkah naturalisasi dilakukan berdasarkan kebutuhan pelatih. PSSI menegaskan tidak akan gegabah atau sekadar mengejar sensasi dalam mendatangkan pemain keturunan.

“Yang kami lakukan semuanya berdasarkan kebutuhan tim, bukan karena permintaan fans atau karena tren sesaat. Pelatih butuh pemain di posisi tertentu, maka kami bantu dari sisi administratif,” kata Erick dalam beberapa kesempatan sebelumnya.

Diharapkan Rampung dalam Waktu Dekat

PSSI telah menargetkan agar tahapan administrasi awal, termasuk surat persetujuan dari keluarga pemain, bisa diselesaikan dalam pekan ini. Jika sesuai rencana, maka proses wawancara dan pengajuan ke DPR bisa dilakukan dalam dua hingga tiga pekan ke depan. Artinya, secara realistis, para pemain diharapkan sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia dan bisa dipanggil ke pelatnas sebelum akhir September.

Kepastian ini menjadi kabar positif bagi publik pencinta sepak bola tanah air, yang sejak lama menantikan terobosan di level persiapan tim nasional. Terlebih lagi, setelah Indonesia sukses lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya, ekspektasi terhadap pencapaian tim pun semakin tinggi.

Upaya ini juga menegaskan komitmen PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir dalam mempercepat transformasi sepak bola nasional, baik melalui pembinaan usia muda, pembenahan kompetisi, hingga program naturalisasi yang terukur dan selektif.c

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index