JAKARTA - Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia bukan hanya soal mengenang perjuangan bangsa, tetapi juga menjadi waktu tepat untuk mengevaluasi kondisi finansial keluarga. Di tengah gaya hidup modern dan kebutuhan sehari-hari yang terus meningkat, banyak masyarakat yang merasa penghasilan yang diterima habis untuk konsumsi, sementara tabungan dan investasi masih minim.
Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan tren ini secara gamblang. Pada Juni 2025, rata-rata 75,1% penghasilan masyarakat digunakan untuk kebutuhan konsumsi, tabungan hanya menyentuh angka 14,1%, dan cicilan tetap menggerogoti sekitar 10,8% dari pendapatan. Kondisi ini membuat sebagian keluarga terpaksa menggunakan tabungan untuk menutupi kebutuhan harian, sehingga rencana jangka panjang pun kerap tertunda.
Menghadapi situasi ini, pakar keuangan menekankan pentingnya strategi pengelolaan keuangan yang bijak. Marketing, Branding & Corporate Communication Dept. Head Astra Life, Kurniasari S. Pranoto, menyarankan masyarakat memanfaatkan momentum kemerdekaan untuk mulai menata keuangan secara lebih terstruktur. “Di momen kemerdekaan ini, mari mulai mewujudkan merdeka finansial versi masing-masing. Yang terpenting kebutuhan tercukupi sekaligus tetap bisa merencanakan masa depan bersama keluarga,” ujarnya.
- Baca Juga Modal Usaha Rp100 Juta? Cek KUR BRI 2025
Susun Anggaran dan Prioritas
Langkah pertama menuju merdeka finansial adalah menyusun anggaran dan menetapkan prioritas. Salah satu metode yang disarankan adalah pembagian 50/30/20, di mana 50% penghasilan digunakan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk gaya hidup, dan 20% dialokasikan untuk tabungan serta investasi. Dengan metode ini, keluarga dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan sehari-hari dan persiapan masa depan, sekaligus menghindari kebiasaan menghabiskan penghasilan secara berlebihan.
Mengatur anggaran juga membantu keluarga memetakan pengeluaran yang bersifat wajib dan fleksibel. Misalnya, biaya makan, transportasi, dan pendidikan masuk ke kategori kebutuhan pokok, sementara hiburan atau rekreasi ditempatkan pada kategori gaya hidup. Sedangkan tabungan dan investasi menjadi prioritas untuk menjaga stabilitas finansial jangka panjang.
Mulai Investasi Bertahap
Selain menyusun anggaran, investasi menjadi langkah penting untuk membangun kemerdekaan finansial. Kurniasari menekankan pentingnya memulai investasi sejak dini. Dengan langkah bertahap, uang yang diinvestasikan memiliki peluang berkembang lebih cepat, sehingga dapat mengantisipasi inflasi dan perubahan ekonomi di masa depan.
Pilihan investasi bisa disesuaikan dengan profil risiko keluarga. Mulai dari reksa dana, obligasi, saham, hingga instrumen tabungan khusus, setiap opsi memiliki keuntungan dan risiko masing-masing. Kuncinya adalah konsistensi dan disiplin dalam menempatkan sebagian penghasilan untuk investasi secara rutin.
Lindungi Pencari Nafkah dengan Asuransi Jiwa
Salah satu pilar merdeka finansial adalah perlindungan terhadap risiko tak terduga. Asuransi jiwa menjadi alat penting untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama bagi pencari nafkah utama.
Dengan asuransi jiwa, keluarga tetap memiliki akses finansial untuk memenuhi kebutuhan dasar, melunasi cicilan, dan menjaga kelangsungan hidup sehari-hari meski terjadi peristiwa mendadak. Hal ini tidak hanya memberikan rasa aman secara finansial, tetapi juga ketenangan pikiran bagi seluruh anggota keluarga.
Rencanakan Dana Pensiun Sejak Dini
Merencanakan dana pensiun sejak dini juga menjadi strategi kunci dalam meraih kemerdekaan finansial. Semakin cepat seseorang memulai perencanaan pensiun, semakin ringan beban finansial yang harus ditanggung di masa mendatang. Perencanaan ini mencakup estimasi kebutuhan hidup di masa pensiun, investasi jangka panjang, dan strategi menabung yang konsisten.
Dengan memadukan tabungan, investasi, asuransi, dan perencanaan pensiun, keluarga memiliki fondasi keuangan yang lebih kuat. Hal ini memungkinkan mereka menjalani kehidupan dengan lebih tenang, mengurangi risiko utang, dan tetap bisa memenuhi kebutuhan penting tanpa harus mengorbankan rencana masa depan.
Momen Kemerdekaan untuk Evaluasi Finansial
HUT ke-80 RI menjadi momentum yang tepat untuk refleksi, tidak hanya pada perjuangan bangsa, tetapi juga pada perjuangan pribadi dalam mencapai kemandirian finansial. Menyusun strategi pengelolaan keuangan yang matang, memanfaatkan instrumen investasi, melindungi keluarga melalui asuransi, dan menyiapkan dana pensiun menjadi langkah nyata untuk merdeka finansial.
Dengan langkah-langkah ini, masyarakat dapat memastikan bahwa setiap penghasilan yang diperoleh digunakan secara optimal. Keseimbangan antara kebutuhan harian dan persiapan masa depan memungkinkan keluarga menikmati kemerdekaan finansial yang sesungguhnya, selaras dengan semangat kemerdekaan bangsa.