Bank Indonesia

Bank Indonesia Dorong Transaksi Digital di NTB

Bank Indonesia Dorong Transaksi Digital di NTB
Bank Indonesia Dorong Transaksi Digital di NTB

JAKARTA - Pertumbuhan transaksi non tunai di Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin nyata dengan peningkatan signifikan jumlah pengguna dan merchant QRIS. Data terbaru menunjukkan ekosistem pembayaran digital di provinsi ini semakin kuat, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga hingga pelosok dan sektor informal.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, Hario Kartiko Pamungkas, menegaskan bahwa penggunaan QRIS di NTB terus meningkat secara pesat. Per Juni 2025, tercatat 493.134 pengguna dan 368.602 merchant aktif telah memanfaatkan QRIS untuk melakukan transaksi. “Pertumbuhannya bahkan menjangkau pelosok dan sektor informal,” ujar Hario.

Angka tersebut mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital. Tidak hanya sekadar menggantikan transaksi tunai, QRIS juga menjadi salah satu indikator kesiapan NTB menyongsong transformasi ekonomi berbasis teknologi. Bagi pelaku UMKM, penggunaan QRIS membawa kemudahan karena transaksi menjadi lebih cepat, efisien, dan transparan. Sementara konsumen dapat menikmati kemudahan pembayaran hanya dengan satu aplikasi.

Pertumbuhan ekosistem digital ini juga sejalan dengan visi Bank Indonesia untuk mewujudkan inklusi keuangan digital yang merata di seluruh lapisan masyarakat. Salah satu upaya nyata BI dalam mendorong pembayaran digital adalah melalui Pekan QRIS Nasional (PQN), sebuah program tahunan yang bertujuan memperluas pemanfaatan QRIS.

Tahun ini, rangkaian PQN di NTB dimulai dengan program Onboarding Merchant di Kantin Digital Universitas Mataram. Program ini khusus menyasar generasi muda, membiasakan mereka menggunakan transaksi digital sejak dini. “Membiasakan generasi muda dengan transaksi digital,” sambung Hario, menekankan pentingnya menanamkan kebiasaan ini sebagai fondasi ekonomi masa depan.

Setelah itu, program dilanjutkan dengan QRIS Jelajah Indonesia, yang mengajak masyarakat untuk mengeksplorasi budaya lokal sembari menerapkan QRIS dalam setiap transaksi. Kegiatan ini menggabungkan edukasi finansial dengan pengalaman budaya, sehingga penggunaan QRIS bukan sekadar soal teknologi, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari yang menyenangkan.

Berbagai kegiatan lain juga diadakan, dikaitkan dengan transaksi QRIS, termasuk di sektor UMKM dan pasar tradisional. Dengan pendekatan ini, masyarakat diharapkan semakin menyadari manfaat transaksi digital, yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Hario menekankan, penggunaan QRIS bukan hanya soal kemudahan bertransaksi, tetapi juga membangun fondasi ekonomi digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.

Pemerintah daerah NTB memberikan apresiasi atas upaya Bank Indonesia dalam memperluas ekosistem QRIS. Asisten III Setda NTB, Eva Dewiyani, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan PQN dan inisiatif onboarding merchant. “Kami dari Pemrov NTB sangat mendukung kegiatan seperti ini,” ungkapnya, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keuangan dalam mendorong inklusi digital.

Keberhasilan peningkatan penggunaan QRIS juga berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Transaksi non tunai membantu UMKM memperluas jangkauan pasar, mempermudah pencatatan penjualan, dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, konsumen mendapatkan pengalaman bertransaksi yang lebih nyaman, cepat, dan aman dibandingkan metode tunai tradisional.

Secara strategis, penguatan ekosistem transaksi digital di NTB sejalan dengan program nasional Bank Indonesia untuk mendorong ekonomi digital yang merata. QRIS menjadi salah satu instrumen utama dalam mewujudkan sistem pembayaran modern yang inklusif, mendukung pertumbuhan UMKM, dan memperkuat ekonomi daerah.

Ke depannya, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat NTB tentang keuntungan dan keamanan transaksi digital. Melalui kombinasi program edukasi, kemudahan onboarding merchant, dan integrasi QRIS ke berbagai kegiatan sehari-hari, diharapkan kebiasaan menggunakan pembayaran digital dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat NTB.

Dengan capaian ini, NTB menjadi contoh bagaimana ekosistem transaksi non tunai bisa berkembang pesat jika didukung kolaborasi antara bank sentral, pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan masyarakat luas. Pertumbuhan jumlah pengguna dan merchant QRIS tidak hanya memperkuat sistem pembayaran, tetapi juga menegaskan bahwa ekonomi digital di NTB siap menghadapi tantangan masa depan dan mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index