Samsung

Bongkar Samsung Galaxy Z Fold 7 Ungkap Material Premium

Bongkar Samsung Galaxy Z Fold 7 Ungkap Material Premium
Bongkar Samsung Galaxy Z Fold 7 Ungkap Material Premium

JAKARTA - Harga tinggi sebuah ponsel kerap dianggap sepadan dengan kualitas yang ditawarkan. Namun, bagaimana jadinya jika perangkat premium sekelas Samsung Galaxy Z Fold 7 dibongkar hingga ke inti konstruksinya? Itulah yang dilakukan seorang kreator konten teknologi, yang berhasil membuka bagian layar ponsel lipat Rp31 juta (USD 2.000) ini tanpa merusaknya. Hasilnya bukan hanya memperlihatkan kerumitan proses perbaikan, tetapi juga mengungkap material kelas atas yang digunakan Samsung untuk menjaga kekuatan dan ketahanan perangkat.

Layar Lipat: Fleksibel tapi Rapuh

Meski dikenal sebagai perangkat inovatif, layar dalam Galaxy Z Fold 7 tetap menyimpan kerentanan, terutama pada bagian tepinya. Proses pembongkaran dimulai dengan melepas bezel plastik, yang berfungsi bukan hanya sebagai bingkai, tetapi juga sebagai pelindung penting agar layar tetap aman. Bezel ini ternyata berperan besar dalam mendukung sertifikasi IP48 yang dimiliki Fold 7, yang memberikan ketahanan dasar terhadap debu dan air.

Untuk mengangkat layar, kreator menggunakan kombinasi panas dan alkohol isopropil agar perekat di bawah layar melunak. Teknik ini penuh risiko karena salah langkah sedikit saja dapat merusak layar. Namun, dugaan penggunaan pelat belakang berbahan titanium membantu proses ini. Pada akhirnya, layar berhasil terangkat utuh dan tetap berfungsi normal, membuktikan bahwa perbaikan layar lipat tidak mustahil jika dikerjakan dengan teknik yang tepat.

Lapisan Layar: Dari Plastik Lembut hingga Titanium

Pembongkaran kemudian menyingkap detail menarik dari susunan lapisan layar. Lapisan teratas berupa plastik lembut yang sangat mudah tergores, bahkan oleh kuku pengguna. Inilah alasan mengapa Samsung tetap menyarankan perlakuan ekstra hati-hati pada layar lipatnya.

Di bawah lapisan plastik terdapat kaca ultra-tipis (UTG) yang memberikan keseimbangan antara fleksibilitas dan kekuatan. Bagian paling mengejutkan adalah pelat belakang titanium yang berkilau, yang berfungsi sebagai struktur penopang layar. Untuk memastikan materialnya, kreator bahkan melakukan uji api. Saat dibakar dengan korek butana, tidak muncul tanda khas oksidasi titanium. Namun, ketika diuji dengan obor gas MAP yang lebih panas, material tersebut menunjukkan pita oksida khas titanium — memperkuat bukti penggunaan logam premium pada Fold 7.

Hal ini menegaskan komitmen Samsung dalam menghadirkan material terbaik untuk mendukung perangkat yang tidak hanya ringan, tetapi juga kuat.

Bagian Dalam: Baterai, Kamera, dan Engsel Baru

Setelah layar, pembongkaran berlanjut ke bagian dalam ponsel. Tahap ini dimulai dengan melepas kaca belakang, layar depan, serta puluhan sekrup kecil — tepatnya 37 sekrup — yang mengunci komponen. Begitu terbuka, terlihat dua baterai dengan total kapasitas 4.400 mAh. Menariknya, Samsung menyematkan tab tarik pada baterai untuk memudahkan pelepasan, sesuatu yang jarang terlihat pada perangkat sekelas flagship lipat.

Namun ada hal mengejutkan: meskipun dihargai selangit, Galaxy Z Fold 7 tidak memiliki sistem pendingin eksternal khusus di motherboard. Padahal, sistem pendingin menjadi fitur yang sering ditunggu untuk menjaga performa ponsel saat dipakai intensif.

Kamera dengan teknologi Optical Image Stabilization (OIS) turut menjadi sorotan, meski bukan bagian paling mengejutkan dari proses ini. Justru yang benar-benar menonjol adalah engsel baru yang diperkenalkan pada Fold 7. Dibanding generasi sebelumnya, engsel ini 27% lebih tipis dan 43% lebih ringan. Komponen ini diperkuat oleh 24 sekrup tambahan, menunjukkan betapa rumit sekaligus canggihnya sistem lipat pada perangkat ini.

Rumit tapi Menawan

Keseluruhan proses pembongkaran memperlihatkan kerumitan manufaktur Galaxy Z Fold 7. Dari perekat khusus, lapisan layar berlapis-lapis, hingga penggunaan titanium dan desain engsel inovatif, semuanya dirancang untuk menciptakan perangkat yang kuat sekaligus elegan.

Walau sulit diperbaiki, ponsel ini menunjukkan bahwa Samsung berusaha keras menyeimbangkan kebutuhan akan fleksibilitas layar dengan ketahanan material. Fakta bahwa layar berhasil dilepas tanpa rusak menandakan perbaikan sebenarnya masih mungkin dilakukan — meskipun membutuhkan keterampilan teknis tingkat tinggi.

Inovasi dan Tantangan di Dunia Ponsel Lipat

Samsung Galaxy Z Fold 7 menjadi bukti nyata betapa kompleksnya teknologi di balik ponsel lipat. Inovasi seperti layar fleksibel, engsel lebih ringan, dan penggunaan titanium tentu menambah nilai jual. Namun, di sisi lain, konsumen juga dihadapkan pada tantangan: biaya perbaikan yang tinggi serta risiko kerusakan lebih besar dibanding ponsel konvensional.

Proses bongkar pasang ini menegaskan satu hal: ponsel lipat adalah hasil rekayasa yang jauh lebih rumit dari sekadar ponsel biasa. Kombinasi material premium, desain mekanis canggih, serta rekayasa perangkat lunak menjadikannya sebagai salah satu produk paling menantang sekaligus paling menawan di pasar smartphone saat ini

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index