JAKARTA - Di tengah persaingan sengit industri teknologi, kabar terbaru mengenai rencana Apple menghadirkan perangkat lipat kembali mencuri perhatian. Menurut analis kenamaan Ming-Chi Kuo, Apple tampaknya memutuskan untuk menempatkan iPhone lipat sebagai produk lipat perdana yang akan diluncurkan pada 2026. Sementara itu, iPad Fold atau MacBook lipat baru akan hadir kemudian, yakni sekitar 2028. Prediksi ini sekaligus mengubah arah rumor yang selama ini beredar, di mana sebelumnya banyak pihak percaya Apple akan memulai eksperimen layar lipat lewat iPad atau MacBook terlebih dahulu.
iPhone Fold: Pionir Produk Lipat Apple
Berdasarkan laporan Macrumors Kamis, 4 September 2025, kehadiran iPhone Fold menjadi langkah strategis Apple untuk memastikan teknologi lipat benar-benar matang sebelum diterapkan pada lini perangkat berukuran lebih besar. Produk ini diyakini akan menjadi pintu masuk Apple ke segmen pasar yang kini didominasi oleh Samsung, Huawei, dan merek Android lainnya.
Keputusan Apple menempatkan iPhone sebagai garda terdepan juga dinilai lebih masuk akal secara bisnis. iPhone adalah produk paling populer dengan basis pengguna yang sangat besar, sehingga risiko adopsi teknologi baru dapat ditekan lewat loyalitas konsumen. Jika iPhone lipat sukses, barulah Apple bisa lebih percaya diri merilis versi lipat iPad atau MacBook yang berukuran lebih besar.
Rencana iPad atau MacBook Lipat
Produk lipat kedua Apple, yang kemungkinan berupa iPad atau MacBook, diprediksi akan mengusung layar 18 hingga 20 inci ketika dibentangkan penuh. Ukuran ini jelas menghadirkan pengalaman visual yang jauh lebih luas, terutama bagi pengguna yang mengandalkan perangkat untuk produktivitas atau hiburan.
Namun, prediksi Kuo menunjukkan bahwa perangkat lipat dengan layar sebesar itu tidak akan memiliki tingkat penjualan setinggi iPhone Fold. Alasannya sederhana: harga yang jauh lebih mahal. Konsumen akan mempertimbangkan dengan cermat apakah mereka benar-benar membutuhkan perangkat berlayar besar dengan teknologi lipat, terutama bila harganya melampaui batas wajar untuk pasar umum.
Teknologi Kaca Ultra-Tipis (UTG)
Salah satu aspek teknis yang menjadi perhatian utama dalam pengembangan perangkat lipat adalah material layarnya. Kuo mengungkapkan bahwa Apple akan menggunakan kaca ultra-tipis (Ultra Thin Glass/UTG) untuk iPhone Fold maupun perangkat lipat berlayar besar berikutnya. Material ini dipandang sebagai solusi terbaik untuk menjaga keseimbangan antara fleksibilitas dan daya tahan layar.
Yang menarik, pemasok kaca ultra-tipis tersebut adalah Corning, perusahaan yang dikenal luas berkat produk kaca pelindung Gorilla Glass. Dalam proyek ini, Corning tidak bekerja sendiri. Mereka akan berkolaborasi dengan General Interface Solutions (GIS) untuk proses pemotongan, perawatan, hingga distribusi material. Kerja sama dua perusahaan besar ini diprediksi akan mendukung Apple dalam menghadirkan perangkat lipat yang lebih tahan lama dibanding kompetitornya.
Proyeksi Penjualan
Selain membahas sisi teknis, Ming-Chi Kuo juga memberikan prediksi soal pasar. Ia memperkirakan Apple dapat menjual antara 8 hingga 10 juta unit iPhone Fold pada tahun pertama peluncuran, yaitu 2026. Angka tersebut bahkan diprediksi melonjak hingga 25 juta unit pada 2027, bila respons pasar positif.
Sebaliknya, iPad atau MacBook lipat mungkin tidak akan mengalami penjualan yang sama. Dengan banderol harga yang disebut akan “jauh lebih mahal” daripada iPhone lipat, perangkat ini lebih berpotensi menyasar kalangan profesional atau pengguna premium yang memang membutuhkan layar besar. Hal ini membuat segmen pasarnya lebih terbatas.
Strategi Apple Menghadapi Kompetisi
Kehadiran perangkat lipat Apple jelas bukan sekadar mengikuti tren. Sejak lama, Apple dikenal enggan terburu-buru dalam mengadopsi teknologi baru, memilih menunggu hingga benar-benar matang. Langkah ini berbeda dengan Samsung yang sudah sejak 2019 rutin merilis Galaxy Z Fold dan Z Flip.
Namun, strategi Apple yang terkesan lambat justru sering berbuah manis. Dengan reputasi sebagai perusahaan yang fokus pada kualitas dan ekosistem, kehadiran iPhone Fold kemungkinan besar akan memberi standar baru di industri smartphone lipat. Kombinasi perangkat keras premium, software yang teroptimasi, serta integrasi dengan layanan Apple lainnya dapat menjadikan iPhone Fold lebih unggul dibanding pesaing yang lebih dulu terjun.
Implikasi untuk Industri Teknologi
Jika prediksi Kuo terbukti benar, 2026 bisa menjadi tahun penting dalam evolusi smartphone. Kehadiran iPhone Fold akan memicu kompetisi lebih ketat, memaksa produsen lain untuk meningkatkan kualitas produk lipat mereka. Tak hanya itu, Apple juga bisa memicu gelombang inovasi pada perangkat produktivitas seperti iPad dan MacBook yang suatu saat bisa hadir dalam format lipat.
Bagi pengguna, era perangkat lipat yang lebih matang berarti pengalaman teknologi yang semakin fleksibel. Ponsel bisa berubah menjadi tablet, sementara laptop atau iPad bisa dilipat lebih ringkas untuk mobilitas. Walaupun harga tetap menjadi tantangan, teknologi baru biasanya akan lebih terjangkau seiring waktu